- NASA dan SpaceX Luncurkan Misi Crew-10, Siap Bawa Pulang Astronot ISS yang Terdampar
- Huawei Mate X6 Resmi Rilis di Indonesia, Ponsel Lipat Ramping dengan Kamera Canggih
- Kebahagiaan Anak Panti Ramadan di Jogja, Naik Pelita Air dan Menginap di Patra Malioboro Hotel
- Menghidupkan Kembali Tradisi Muslim 500 Tahun Silam, Naik Haji Berkuda Andalusia-Mekkah
- Muhammad Sirod: Dorong THR untuk Mitra Ojol, Janji Kampanye Prabowo Menjelma Kenyataan
- Tabiat Korupsi dalam Permodalan
- Asa Pemuda Walahar, Ubah Limbah Jadi Berkah
- Terobos Genangan Banjir, Prabowo Tegaskan Pemerintah Senantiasa Hadir dan Membantu Masyarakat
- Mudik Lebaran PT KAI Sediakan 4,5 Juta Tiket, Sebanyak 2,7 Juta Kelas Ekonomi Tarif Terjangkau
- Mengangkat Lerak dari Tanah Cepu ke Panggung Global, Perkuat Ekonomi Petani Melalui Alira Alura
Ditemukan Jejak Keberadaan Air Panas di Mars 4,45 Miliar Tahun Lalu

Keterangan Gambar : Bumi dan Mars sangat mirip di masa mudanya. Empat miliar tahun lalu, kedua planet itu memiliki lautan yang luas dan hangat. Foto/NASA
FLORIDA – Bumi dan Mars sangat mirip di masa mudanya. Empat miliar tahun lalu, kedua planet itu memiliki lautan yang luas dan hangat.
Bedanya, Bumi mempertahankan lautannya, air Mars menguap atau membeku di bawah permukaannya yang berdebu. Tidak jelas mengapa kedua dunia ini berkembang sangat berbeda, meskipun memiliki asal usul air yang mirip.
Berdasarkan studi geologi, bahwa siklus air Bumi tampaknya telah stabil sejak awal. Dari sekitar 4,5 miliar tahun lalu hingga saat ini, air memiliki keberadaan yang stabil di Bumi.
Baca Lainnya :
- Mengenal Siklon Bom yang Menghantam AS, Asal Muasal dan Dampaknya0
- Penjaga Pantai AS Temukan Gunung Berapi Bawah Laut Semburkan Gas di Alaska0
- Halo Robotics memperkenalkan Solusi Drone untuk Operasi SAR0
- Univ Pakuan-Belantara Foundation Edukasi Siswa Mendata Keanekaragaman Hayati0
- 5 Tren Teknologi AI yang Makin Canggih!0
Untuk Mars, hal-hal kurang jelas. Mineral lempung menutupi sekitar 45% permukaan Mars dan berasal dari apa yang dikenal sebagai periode Noachian, yang berkisar antara 4,1 hingga 3,7 miliar tahun lalu.
Ada bukti aliran air dari 3,7 hingga 3,0 miliar tahun lalu, yang dikenal sebagai periode Hesperian. Selama periode Amazon, yang terjadi sejak 3 miliar tahun lalu hingga saat ini, Mars tampaknya sebagian besar kering.
Hanya ada sedikit bukti tentang periode paling awal Mars, yang dikenal sebagai pra-Nuh. Namun, sebuah studi baru mengungkap kembali usia Mars untuk memberi gambaran sekilas tentang zaman pertama Mars, dan itu berasal dari meteorit Mars yang dikenal sebagai Black Beauty.
Ada sekitar 200 meteorit yang diketahui berasal dari Mars, dan saat ini menjadi satu-satunya sampel fisik Mars yang dimiliki Bumi. Salah satu meteorit yang lebih besar, Northwest Africa 7034, ditemukan di Sahara Barat pada tahun 2011 dan dijuluki "Black Beauty" karena warnanya yang hitam pekat.
Meteorit itu terbuat dari material yang berusia sekitar 4,4 miliar tahun dan mengandung lebih banyak air daripada meteorit Mars lainnya. Namun, karena meteorit itu baru terlempar dari Mars 1,5 miliar tahun lalu, sulit untuk menentukan apakah Black Beauty terbentuk di lingkungan yang basah atau memperoleh air selama periode Noachian atau Hesperian.
Studi baru ini tidak berfokus pada Black Beauty secara keseluruhan, tetapi lebih pada kristal zirkon kecil yang tertanam di dalamnya. Kristal-kristal ini dapat diperkirakan berusia 4,48–4,43 miliar tahun, yang berarti terbentuk pada periode Pra-Noachian.
Yang menarik adalah kristal-kristal tersebut memiliki lapisan besi, aluminium, dan natrium dalam pola yang dikenal sebagai zonasi osilasi. Karena zirkon berasal dari batuan beku, jenis pita seperti ini hampir tidak pernah terdengar pada kristal zirkon.
Di Bumi, hanya ada satu tempat di mana pola seperti itu terjadi, yaitu di geyser hidrotermal seperti yang ditemukan di Taman Nasional Yellowstone. Dikutip dari laman Universe Today, Minggu (24/11/2024), keberadaan kristal-kristal ini di Black Beauty membuktikan bahwa Mars tidak hanya basah selama periode Pra-Noachian, tetapi juga aktif secara geologis dengan ventilasi termal yang hangat.
Ventilasi serupa di Bumi mungkin telah memicu pembentukan kehidupan. Apakah kehidupan pernah ada di Mars masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab, tetapi jelas bahwa kondisi untuk kehidupan di Mars memang ada dalam sejarah awalnya. (wib)
