- Menkeu, Teori dan Kebijakan Tarif
- Uji Kelayakan Lokasi PLTN, BRIN dan BMKG Lakukan Kajian Potensi Tsunami di Pantai Gosong
- Perjalanan Jatuh Bangun Ali Sarbani, Anak Petani Sukses Berbisnis Properti
- KAI Daop 8 Pelajari Media Percontohan Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet
- Pemerintah Perkuat Infrastruktur Pengelolaan Sampah Lewat Teknologi
- Kakek 103 Tahun Sukses Jualan di Tiktok Shop
- Asal-Usul Bubur Ayam Jakarta 46
- Foto Itu...
- Gubernur Pramono Anung Apresiasi Kiprah Muhammadiyah DKI Jakarta
- Huawei Mate XT, Smartphone Lipat Tiga Pertama Hadir di Indonesia
Jamal, Komandan Energi Terbarukan dari Dusun Bondan
.jpg)
DUSUN Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut,
Cilacap, Jawa Tengah punya perjalanan panjang untuk menikmati kebutuhan dasar listrik.
Untuk menjangkau dusun ini pun harus menggunakan perahu compreng atau kapal
kecil dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam dari Dermaga Sleko, yang lokasinya
tak jauh dari Nusakambangan.
Saat malam tiba, dusun Bondan ditelan kegelapan. Warga umumnya menggunakan pelita minyak tanah untuk penerangan seadanya. Sebagian warga ada yang menarik kabel dari kelurahan lain untuk mengalirkan listrik dengan jarak hingga lima kilometer.
Baca Lainnya :
- Dorong Energi Bersih, Pertamina Manfaatkan Gas Suar Kilang Menjadi Listrik0
- Terbesar Sepanjang 15 Tahun Terakhir, PHE Catat Temuan Sumberdaya Kontigen0
- Greenpeace Soroti Pernyataan Kontradiktif Menteri ESDM Soal Pembatalan Pensiun Dini PLTU0
- Gebrakan 100 Hari, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Nasional0
- Tarif Listrik TW I 2025 Tetap, PLN Pastikan Keandalan Listrik bagi Masyarakat Tetap Prioritas0
Kondisi ini meresahkan hati
Mohamad Jamaludin, pemuda Dusun Bondan. Menggandeng PT Kilang Pertamina
Internasional (KPI) Unit Cilacap, dilakukan analisis permasalahan dan potensi
yang ada di Dusun Bondan. Hingga lahirlah program Desa Energi Berdikari E-mas
Bayu & E-Mbak Mina yang merupakan akronim dari Energi Mandiri Tenaga Surya
dan Angin (Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (Mina).
"Kami memulai perjalanan
membangkitkan listrik pada 2017. Dimulai dengan masuknya teknologi Hybrid
Energy One Pole atau HEOP, yang menggabungkan sel surya dan kincir angin",
jelas Jamaludin.
Dua tahun berikutnya, Pembangkit
Listrik Tenaga Hibrida (surya dan angin) dikembangkan dengan kapasitas yang
lebih besar, terdiri dari 5 unit kincir angin dan 24 unit panel surya.
“Selain mampu menerangi 78 rumah dan fasilitas umum, PLTH juga dimanfaatkan untuk aktivitas tambak ikan dan pengolahan air payau menjadi layak konsumsi dengan sistem desalinasi. Semua hal itu atas inisiasi dari PT KPI Unit Cilacap,” terang Jamaludin.
Selain digunakan untuk
menghasilkan penerangan, listrik dimanfaatkan untuk pengoperasian alat
desalinasi air dari payau menjadi tawar. Juga alat aerator tambak milik
kelompok nelayan, melalui program E-Mbak Mina.
“Aerator tambak atau mesin
penghasil gelembung udara berfungsi untuk menggerakkan air di dalam akuarium,
kolam atau tambak. Supaya kaya kandungan oksigennya,” jelas Jamal.
Pemanfaatan aerator tambak,
mendukung program intensifikasi tambak ikan dengan teknologi tambak polikultur
biofilter. Berupa teknologi untuk meningkatkan produksi ikan bandeng, dengan
memadukan antara tanaman mangrove dan sejumlah biota yang dibudidayakan seperti
ikan bandeng, udang, dan kerang totok.
Kini Dusun Bondan mampu berdiri
sendiri dengan keberadaan energi baru terbarukan, meningkatkan ekonomi
masyarakat hingga mewujudkan kesadaran akan manfaat menjaga lingkungan menjadi
modal yang ditanamkan di dalam masyarakat. “Saat kita terus bersahabat dan
peduli dengan alam, ia tidak pernah kejam dan membiarkan kita tenggelam dalam
kelam,” ujar Jamaludin.
Kembangkan
Kemampuan
Untuk meningkatkan pengembangan
pemanfaatan energi bersih, Jamal mengikuti program sertifikasi
ketenagalistrikan yang diadakan Pertamina bekerja sama dengan Kementerian ESDM.
Hal itu sebagai wujud pengembangan energi bersih menuju target Net Zero Emission
2060.
Sertifikasi yang diselenggarakan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknis Local Heroes di bidang regulasi, instalasi, dan pemeliharaan listrik. Peserta diharapkan mampu menerapkan pemeliharaan instalasi listrik dengan aman, efisien, dan profesional sesuai standar yang berlaku.
Selain itu, sertifikasi ini
memberikan pengakuan resmi sebagai tenaga teknik ketenagalistrikan, sehingga
para peserta dapat bersaing di tingkat profesional. Pada program Desa Energi
Berdikari (DEB) sertifikasi ini menjadi langkah strategis untuk memastikan
keberlanjutan pengoperasian dan pemeliharaan PLTS yang tersebar di berbagai
wilayah binaan.
Jamal yang menjadi salah satu peserta dari 22 Local Heroes yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia, mewakili enam subholding Pertamina, mengungkapkan bahwa ia mendapatkan manfaat yang besar dari program ini.
“Program sertifikasi ini sangat
membantu memantapkan pengelolaan PLTS di Dusun Bondan. Dengan wawasan dan ilmu
yang saya dapatkan, saya berharap PLTS ini dapat terus berjalan dan memberikan
manfaat bagi masyarakat di masa depan,” katanya.
VP Corporate Communication PT
Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, program DEB merupakan
inisiatif Pertamina yang bertujuan menciptakan kemandirian energi berbasis
sumber daya lokal. Hingga saat ini, program DEB melibatkan berbagai komunitas
di Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi terbarukan,
seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), untuk memenuhi kebutuhan energi
lokal secara berkelanjutan.
“Pertamina menjalankan program DEB
di berbagai wilayah di Indonesia. Program DEB menjadi sarana yang tepat
mengenalkan energi bersih yang berkelanjutan kepada masyarakat pedesaan,
mendukung swasembada energi nasional dan ketahanan pangan, serta menurunkan
emisi karbon dan mendorong perekonomian desa," kata Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan
pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero
emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung
pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut
sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di
seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (hendri
irawan)
