- Lakon Pandawa Nawasena: Tradisi Wayang Orang dalam Sentuhan Lintas Generasi
- Jejak Megalitik Pasemah: Ruang Sakral dan Warisan Leluhur
- Deklarasi Sira, Satu Suara Pemuda Adat untuk Para Pemimpin Dunia
- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi
- Masyarakat Adat Suku Taa Mendesak Perusahaan Sawit Tinggalkan Wilayah Adat di Sulawesi Tengah
- Seminar Nasional di UNY Bahas Pembaruan Hukum Acara Pidana
- Menteri Kehutanan Bahas Konservasi Badak dan Ekowisata dengan Edge Group dan Dr Niall McCann
- Strategi Bijak Berinvestasi Emas
- LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim
Kamera Trap Ungkap Keberadaan 42 Individu Harimau Sumatera di Bengkulu
.jpg)
JAKARTA - Populasi Harimau Sumatera
(Panthera tigris sumatrae) masih bertahan di bentang alam Provinsi Bengkulu.
Hal ini terungkap dari hasil monitoring yang dilakukan Balai Konservasi Sumber
Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung bersama para mitra melalui pemasangan kamera
trap dan patroli lapangan selama periode 2020–2025.
Sebanyak 42 individu Harimau Sumatera terdeteksi di tiga
bentang alam utama, yakni Bukit Balai Rejang Selatan, Seblat, dan Bukit Balai
Rejang. Data ini diperoleh dari dokumentasi kamera trap serta catatan patroli
rutin yang mencatat keberadaan harimau dan interaksi negatif dengan manusia.
Dalam survei yang dilakukan pada Maret–Mei 2025 di kawasan
Seblat, tim berhasil merekam 1.860 foto kejadian dari 16 unit kamera trap yang
dipasang selama 52 hari. Rekaman tersebut menunjukkan aktivitas Harimau
Sumatera di area Hutan Produksi Air Rami, HPT Lebong Kandis, dan HPT Ipuh I,
serta keberadaan berbagai satwa lain seperti Tapir, Kijang, Rusa Sambar, Gajah
Sumatera, Macan Dahan, Kucing Emas, hingga Anjing Hutan (Ajak).
Baca Lainnya :
- Perdagangan Karbon yang Inklusif dan Transparan Lewat Solusi Offset Karbon Berbasis Alam0
- Belantara Foundation Bersama Mahasiswa dan Pelajar Asal Jepang Tanam Pohon di Tahura SSH Riau0
- Mangrove: Benteng Pesisir dan Penyangga Iklim Indonesia 0
- Menjaga Keabadian Kupu-Kupu melalui Ilmu Biosistematika0
- GAUL’S Sunter: Saat Saya Sadar, Pilah Sampah Bisa Jadi Awal Perubahan Besar0
“Hasil ini menunjukkan bahwa kawasan Seblat masih menjadi
habitat penting bagi Harimau Sumatera dan satwa liar lainnya yang berperan
menjaga keseimbangan ekosistem,” ujar Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Himawan
Sasongko.
Sebagai upaya verifikasi, BKSDA Bengkulu-Lampung bersama
pemerintah daerah, LSM, dan mitra konservasi menggelar Focus Group Discussion
(FGD) Verifikasi Data Harimau Sumatera. FGD ini bertujuan memastikan keakuratan
data sebaran harimau di Provinsi Bengkulu sebagai dasar penyusunan rencana
tindak lanjut konservasi ke depan.
Meski temuan ini menjadi kabar baik, ancaman terhadap
kelestarian Harimau Sumatera masih tinggi, mulai dari perburuan liar,
perambahan hutan, hingga konflik dengan manusia akibat menyusutnya habitat
alami. Oleh karena itu, kolaborasi lintas pihak dalam menjaga kawasan hutan dan
habitat harimau menjadi sangat penting.
“Harimau Sumatera adalah spesies kunci. Menjaga mereka
berarti menjaga kesehatan ekosistem hutan Sumatera. Data monitoring ini akan
menjadi pijakan penting dalam merancang strategi perlindungan yang lebih
terarah dan efektif sekaligus untuk mengungkapkan keberadaan satwa tersebut di
provinsi Bengkulu bagian selatan sampai perbatasan Lampung” tambahnya.
Upaya pemantauan ini merupakan komitmen bersama untuk
memastikan Harimau Sumatera tetap lestari di habitat alaminya, sekaligus
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian hutan dan satwa
liar.
