- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
- PFI Kepri Sambangi KSOP Batam, Perkuat Sinergi dan Semangat Foto Jurnalistik Maritim
- Belajar dari Makkah: Potensi Bio-Energi di Balik Sistem Pengolahan Limbah Modern
Ketimpangan di Sektor Pertanian Pengaruhi Ketimpangan Sosial

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian, Bustanul Arifin, menilai salah satu sebab adanya ketimpangan sosial saat ini di Indonesia dikarenakan adanya ketimpangan di sektor pertanian. Ia menilai penguasaan lahan oleh korporasi membuat lahan petani menjadi semakin sempit.
Bustanul mengatakan ketimpangan sosial dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang tidak berkualitas. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi saat ini didominasi oleh nontradeable, tetapi sektor yang tidak baik terutama di sektor pertanian dan industri manufaktur.
Ia mengatakan penguasaan lahan menjadi persoalan dalam pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian. Ia mengatakan kepemilikan aset lahan petani berlahan sempit meningkat 54 persen per tahun. "Pembangunan pertanian hanya diterjemahkan cenderung berorientasi pada mengejar target politis. Pembagian pupuk, benih dan traktor gratis pada petani tidak menyelesaikan masalah," ujar Bustanul di Jakarta Pusat, Selasa (14/3).
Bustanul mengatakan program pemberian pupuk benih bahkan traktor gratis menggangu logika insentif ekonomi dan kewirausahaan petani jika hal tersebut malah hanya membuat ketergantungan. "Sebanyak 65 persen petani miskin menerima subsidi pupuk, tapi hanya satu persen petani yang menikmati lebih dari 90 persen subsidi pupuk," ujar Bustanul.
Forum Diskusi Ekonomi Politik mencatat, sektor pertanian merupakan sektor terpenting dalam pembangunan. Swasembada pangan disebut sebagai indikator pembangunan pertanian utama.
sumber : republika.co.id
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

