- Peduli Kesehatan, Anggota Sevenist Club Periksa Gula Darah dan Gelar Seminar Kesehatan Jantung
- Kemenag Karanganyar Borong Juara di Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
- Muhammad Sirod: Penundaan Tarif AS-China Jeda Strategis, Bukan Damai Permanen
- Taman Bumi Meratus dan Kebumen bukan Sekadar Warisan Alam dan Budaya
- AHY: Pembangunan Infrastruktur Perkuat Pertahanan Negara
- Anak Perusahaan Sinarmas Group Kembali Gusur Tanah Petani di Tebo
- Wamentan dan Rektor IPB Luncurkan Benih Paten! Produktivitas Capai 12 Ton Per Hektare
- Belantara Foundation: Strategi Terpadu Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Sebuah Keharusan
- SBY: Krisis Iklim dan Krisis Lingkungan Itu Nyata
- Kembangkan Energi Transisi, Pertamina Dorong Kesejahteraan 408 Petani di Desa Uma Palak
Pengusaha Indonesia di Belanda Siap Perluas Pasar Komoditas Pertanian dan Peternakan ke Eropa
2.jpg)
JAKARTA – Pengusaha Indonesia yang
tergabung dalam Organisasi Pengusaha Indonesia di Belanda (OC CIDER 2025) siap
membuka peluang besar bagi komoditas pertanian Indonesia untuk memasuki pasar
Eropa, terutama di Belanda. Dengan lebih dari 400 restoran Indonesia yang
beroperasi di Belanda, sektor pertanian Indonesia memiliki potensi besar untuk
berkembang di pasar tersebut.
Ketua OC CIDER 2025, Abdul Latif Gau, dalam Forum Grup
Diskusi (FGD) mengenai Peningkatan Kualitas Komoditas Pertanian dan Peternakan
Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2025), mengungkapkan bahwa kesempatan ini
harus dimanfaatkan untuk mengembangkan pengusaha Indonesia dari skala besar
hingga Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
“Dan saya pastikan ekonomi yang berkala besar ini datangnya
dari perkebunan dan pertanian. Kenapa? orang Eropa itu sangat suka dengan
estetik food, di mana ada 400 restoran asal Indonesia yang berkembang di
Belanda,” ujarnya.
Baca Lainnya :
- Go Global! UMKM Pertamina Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina0
- Gubernur Sumsel, Herman Deru: Tugas Kepala Daerah Menyejahterakan Rakyat0
- Indonesia dan Inggris Luncurkan Program Hutan, Pertanian, dan Perdagangan Berkelanjutan0
- Pentingnya Konsep Halal dan Thayyib untuk Pendapatan Ekonomi Berkelanjutan0
- Mau Kuliah Gratis? Beasiswa Bank Indonesia 2025 Telah Dibuka, Ini Syaratnya!0
Menurutnya, produk pertanian Indonesia seperti buah-buahan
dan makanan khas nusantara lainnya memiliki peluang untuk masuk ke pasar
Belanda. Oleh karena itu, ia menyatakan peluang ini harus dimanfaatkan
untuk menumbuhkembangkan ekonomi Indonesia, khususnya melalui sektor perkebunan
dan pertanian.
Pihaknya pun siap bekerja keras untuk membantu UKM agar
dapat mengembangkan produk dan mencari mitra yang tepat. “Karena itu, ekonomi
home industry harus masuk dari kita. Dan ini kita akan masuk ke sana, mulai
dari UKM nya, pengusahanya agar segera mencari strategi partener yang baik
dalam mengembangkan produknya,” katanya.
Latif juga mengajak seluruh pengusaha dan diaspora Indonesia
untuk bersama-sama membuka jalan bagi pengembangan komoditas pertanian
Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian Indonesia di
pasar internasional dengan menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
“Ini yang harus kita cari solusi bersama sehingga kita bisa
ikut partisipasi dalam setiap perkembangnnya. Kami siap bekerja keras untuk
membina UKM,” tuturnya.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda,
Mayerfas, turut menambahkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam sektor
pangan yang dapat dijadikan komoditas unggulan ekspor.
Namun, ia mengingatkan bahwa pelaku usaha perlu terus
meningkatkan kualitas produk dan memastikan kepatuhan terhadap standar Uni
Eropa. “Ini adalah langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pertanian
Indonesia, serta memastikan kepatuhannya terhadap standar-standar Uni Eropa
yang berlaku saat ini," jelas Mayerfas.
Menurutnya, Belanda juga telah membuka peluang untuk
pengembangan teknologi pertanian dan pangan yang dapat dimanfaatkan oleh
Indonesia. Dengan adanya akses investasi, Indonesia diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan pembiayaan, membangun kapasitas, dan mengembangkan sektor pertanian,
peternakan, serta ketahanan pangan secara lebih efektif.
“Dari sini, Indonesia dapat mengakses investasi untuk
memenuhi kebutuhan pembiayaan, pembangunan kapasitas, bantuan teknis dan
transport teknologi di sektor pertanian, pertahanan pangan, maupun peternakan,”
ungkap dia.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan komoditas pertanian
dan peternakan Indonesia dapat lebih dikenal di pasar Eropa dan memberikan
dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
