Breaking News
- Ukraina Dilaporkan Serang Bunker Putin Pakai Rudal Strom Shadow Inggris
- Manchester City Sodorkan Perpanjangan Kontrak Fantastis untuk Haaland
- Ilmuwan Ungkap Penyebab Pasangan Selingkuh, Begini Penjelasan Ilmiahnya
- Dari Brasil, Presiden Prabowo Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sektor Pertanian
- HKTI Bulatkan Tekad Dukung Penuh Program Prioritas Prabowo-Gibran
- Wamen Todo Pasaribu Paparkan 3 Langkah Bangun Ekonomi Berkelanjutan
- KKP Tangani Bangkai Paus Terdampar di Sumba Timur
- Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
- Duel Lawan Mike Tyson Pecahkan Rekor, Jake Paul Raup Bayaran Rp1,43 Triliun
- Menteri Dody Optimalkan Infrastruktur Irigasi untuk Dukung Ketahanan Pangan
Topan Super Man-yi Porak-Porandakan Filipina, Kecepatan Angin 185 Km/Jam
MANILA - Topan Super Man-yi memporak-porandakan Filipina dan membuat lebih dari 650.000 orang meninggalkan rumah. Topan Super Man-yi membawa angin kencang berkecepatan 185 kilometer per jam menghantam daratan di Pulau Catanduanes, Sabtu (16/11/2024).
Badai yang masih terjadi sampai Minggu (17/11/2024) membuat pohon tumbang, merobohkan tiang listrik, dan merobek atap seng rumah. Layanan Cuaca Nasional memperingatkan badai ini berpotensi menimbulkan bencana dan mengancam jiwa.
"Tidak ada korban yang dilaporkan, mungkin karena orang-orang mematuhi perintah evakuasi. Semua kota mengalami kerusakan,” kata Kepala Operasi Bencana Provinsi Catanduanes, Roberto Monterola kepada AFP.
Man-yi diperkirakan akan "sedikit melemah" menjadi topan sebelum menghantam Luzon, pulau terpadat dan penggerak ekonomi negara itu, pada Minggu sore. “Sekarang hanya angin sepoi-sepoi dan gerimis,” tambah Monterola.
Banjir parah dan tanah longsor diperkirakan terjadi saat Man-yi menumpahkan hujan sangat deras di provinsi-provinsi yang dilaluinya. Curah hujan lebih dari 200 milimeter diperkirakan akan terjadi dalam 24 jam ke depan.
Kotamadya Panganiban di timur laut Catanduanes terkena dampak langsung dari Man-yi. Foto-foto yang dibagikan di halaman Facebook Wali Kota Cesar Robles menunjukkan kabel listrik yang tumbang, rumah-rumah yang rusak, dan pohon-pohon serta lembaran seng berserakan di jalan.
"Pepito sangat kuat, saya belum pernah mengalami topan sekuat ini," kata Robles dalam sebuah posting, menggunakan nama lokal untuk Man-yi.
"Masih agak tidak aman, masih ada hembusan angin kencang dan banyak puing." Marissa Cueva Alejandro, 36, yang tumbuh di Catanduanes, mengatakan topan semakin kuat.
Man-yi adalah badai keenam dalam sebulan terakhir yang menghantam negara kepulauan itu. Setidaknya 163 orang tewas dalam badai sebelumnya, yang juga menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan menyapu bersih tanaman dan ternak.
Perubahan iklim meningkatkan intensitas badai, yang menyebabkan hujan lebih lebat, banjir bandang, dan hembusan angin kencang. Sekitar 20 badai dan topan besar menghantam negara Asia Tenggara itu atau perairan di sekitarnya setiap tahun, menewaskan banyak orang, tetapi jarang terjadi beberapa peristiwa cuaca seperti itu dalam waktu yang singkat.
BMKG setempat telah mengibarkan sinyal topan tertinggi kedua di beberapa provinsi di sepanjang pantai timur pulau Luzon, tempat Man-yi diperkirakan akan mendarat untuk kedua kalinya. Sekitar 2.000 orang berada di tempat penampungan evakuasi darurat di kotamadya Dipaculao di Provinsi Aurora.
Turis-turis meninggalkan resor pantai sebelum topan itu datang. Pada lintasannya saat ini, Man-yi akan melintasi utara Manila dan menyapu Laut Cina Selatan pada Senin (18/1/2024).
"Fasilitas kami kosong. Semua barang luar ruangan kami telah dikemas dan dibawa ke dalam ruangan," kata Irene Padeo, petugas reservasi L'Sirene Boutique Resort di kota Baler di Aurora, sesaat sebelum Man-yi dijadwalkan mendarat di San Luis yang berdekatan.
Man-yi menghantam Filipina di akhir musim topan -- sebagian besar siklon terbentuk antara bulan Juli dan Oktober. Menurut Badan Meteorologi Jepang kepada AFP, awal bulan ini, empat badai berkumpul secara bersamaan di cekungan Pasifik. Ini merupakan pertama kalinya kejadian seperti itu sejak 1951.(wib)
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments