- Pelaku Pasar Yakin Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Lagi
- Generasi Muda Milenial Muhammad Dycho Dukung Rizki Faisal Pimpin Golkar Kepri
- Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Meningkat 100%, Safelog AI Dirikan #JejakWaspada
- Mengenal Penologi dalam Kriminologi
- Penantian Setengah Abad, Semoga di 2026 Ada Peresmian Satu Ruas Trans Papua
- Menthobi karyatama Raya Raup Laba Rp36,7 Miliar Saat La Nina Menerpa
- Pimpin PAC Demokrat Batam Kota, Bung Aris Bumikan Patron Partai ke Seluruh Lapisan Masyarakat
- Wajah Baru Pupuk Bersubsidi: 145 Regulasi Dipangkas, Waktu Antrean Distribusi Turun 40%
- Dari PHK ke Jualan Nasi Uduk: Cerita Yadi dan JKP yang Tertunaikan untuk Melanjutkan Hidup
- Resmikan Cold Stroge Berkapasitas 30 Ribu Ton, BEEF Kian Nyata Sokong Program MBG
Kerja Sama Kementan-Densus 88, Bina Ribuan Napi Terorisme Perkuat Swasembada Pangan

JAKARTA - Kementerian Pertanian
(Kementan) bersama Detasemen Khusus (Densus 88) Anti Teror Mabes Polri sepakat
akan memperkuat kerja sama dengan melakukan pembinaan terhadap 2.285 mantan
narapidana terorisme (Napiter) dan 8.140 mantan Jamaah Islamiyah (JI).
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan
pembinaan tersebut di antaranya meliputi bimbingan dan juga pendampingan
pemerintah terhadap para napiter dalam memperkuat sektor pertanian melalui
pembentukan brigade swasembada pangan.
“Kita akan bina karena mereka adalah saudara-saudara kita
juga. Jadi nanti dari BPPSDMP yang akan melakukan pendampingan,” ujar Mentan
saat menggelar perjanjian kerjasama di Kantor Pusat Kementan, Kamis, 2 Januari
2024.
Baca Lainnya :
- Wamentan Pastikan Investasi Peternakan Sapi Melibatkan Peternak Lokal0
- Sejumlah Keputusan Penting Swasembada Pangan Kabar Baik untuk Petani Indonesia0
- Tonggak Baru Menuju Kemandirian Pangan 20250
- Epic Sale 2024: Sinergi Pemerintah dan Ritel Jaga Stabilitas Harga Pangan0
- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans0
Mentan mengatakan sektor pertanian merupakan sektor yang
paling berpotensi dalam memperkuat ekonomi bangsa. Pertanian juga menjadi ujung
tombak dalam membuka lapangan kerja. Karena itu, ribuan napiter dan juga
napi-napi lain dapat didorong menjadi tenaga produktif dalam mewujudkan
swasembada pangan.
“Sebelumnya kita kerjasama dengan Kementerian Imigrasi dan
Pemasyarakatan dan sekarang bersama Densus. Jadi ini kolaborasi yang sangat
baik untuk Indonesia agar bisa mempercepat swasembada,” katanya.
Kepala Densus 88 Anti Teror Mabes Polri Irjen Polisi Sentot
Prasetyo mengatakan bahwa pembinaan polisi terhadap terdakwa terorisme terus
dilakukan dari waktu ke waktu. Untuk itu, pihaknya juga membagi zona Klaster
napi dari klaster merah, kuning dan hijau.
“Merah artinya mereka yang masih memegang ideologi kekerasan
dan hijau mereka yang sudah kembali menjadi masyarakat pancasila. Dan kebetulan
dari kegiatan pelatihan ini kita sudah menghasilkan panen di Lampung, Banten
Jawa Barat dan Jawa Timur secara umum kami juga didukung oleh dinas dinas
pertanian di Provinsi,” katanya.
Sentot menambahkan bahwa target swasembada harus bisa
dioptimalkan melalui dukungan semua pihak termasuk mereka yang berasal dari
kalangan narapidana terorisme. Langkah ini penting mengingat pertanian juga
menjadi kunci bagi kekuatan ekonomi bangsa.
“Oleh karena itu kami berharap mendapat dukungan penuh dari
jajaran Kementan dan barangkali bisa lebih meluas lagi apa yang kita lakukan
ini sehingga bermanfaat untuk kepentingan masyarakat khususnya para napiter,”
jelasnya. (rel)
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

