- Pandutani Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Eskavator Terbesar Asal China, PT Sany Perkasa
- JPO I Gusti Ngurah Rai Meningkatkan Kenyamanan Penumpang dan Aksesbilitas Bandara
- Menko AHY Dorong Digitalisasi dan Optimasi Bandara
- Menkop Resmikan Destinasi Wisata Bukit Manik Indonesia di Bogor
- Kemenkop Siap Fasilitasi Gakoptindo Jalin Kerja Sama dengan BGN Untuk Masuk Program MBG
- Mendes: Tidak Boleh Kurang, 20 Persen Dana Desa Digunakan Untuk Ketahanan Pangan
- Kejar Swasembada Pangan, Mentan dan Kapolri Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektare di 19 Provinsi
- Laporan Konflik Agraria Sepanjang 2024
- BRIN dan IRD Prancis Teliti Dampak Perikanan Rumpon Tuna Sirip Kuning
- Rekor Baru Bitcoin: Imbas dari Pelantikan Donald Trump?
Wamentan Pastikan Investasi Peternakan Sapi Melibatkan Peternak Lokal
BANYUWANGI - Wakil Menteri
Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan bahwa investasi dalam sektor
peternakan sapi yang sedang berjalan saat ini akan melibatkan peternak sapi
lokal.
Menurut Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar,
hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
peternak Indonesia, serta memastikan keberlanjutan dan ketahanan pasokan daging
dalam negeri.
“Investasi besar yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan
daging dalam negeri akan mengedepankan kemajuan peternak Indonesia. Kami akan
mendukung mulai dari perizinan hingga penyerapan produk peternakan, baik untuk
perusahaan besar, kecil, hingga koperasi,” ujarnya saat meninjau PT Bumi Rojo
Koyo di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, (5/1/2025).
Baca Lainnya :
- Sejumlah Keputusan Penting Swasembada Pangan Kabar Baik untuk Petani Indonesia0
- Tonggak Baru Menuju Kemandirian Pangan 20250
- Epic Sale 2024: Sinergi Pemerintah dan Ritel Jaga Stabilitas Harga Pangan0
- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans0
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan0
Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa pemerintah telah
memperkenalkan peraturan yang memudahkan investasi di sektor peternakan,
termasuk untuk pengusaha lokal dan asing.
Salah satu langkah penting adalah mendatangkan sapi dari
luar negeri, terutama dari Brasil, yang memiliki populasi sapi besar dan cocok
dengan kondisi tropis Indonesia.
“Peraturan Pemerintah (PP) sudah memungkinkan untuk
mendatangkan sapi dari Brasil, karena negara ini memiliki populasi sapi yang
sangat besar, sekitar 200 ribu ekor. Sapi di Brasil juga memiliki sifat tropis
yang lebih cocok dengan iklim Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, impor sapi dari Brasil memiliki keunggulan
tersendiri, yakni kepastian bahwa sapi yang diimpor bebas dari Penyakit Mulut
dan Kuku (PMK), karena Brasil sudah menjadi zona bebas PMK.
“Brasil adalah negara yang siap mengekspor sapi sehat, tanpa
kekhawatiran terhadap penyebaran PMK,” tambahnya.
Wamentan Sudaryono juga menekankan bahwa langkah-langkah ini
merupakan bagian dari kesiapan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan daging dalam
negeri, termasuk mendukung program makan bergizi gratis yang akan dimulai pada
bulan ini. Program ini membutuhkan bahan baku dalam skala besar, yang salah
satunya akan dipenuhi melalui peningkatan produksi peternakan sapi.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, peternak lokal,
dan investasi swasta, Wamentan Sudaryono berharap sektor peternakan sapi
Indonesia dapat berkembang pesat dan meningkatkan kesejahteraan peternak,
sambil memastikan ketahanan pangan yang lebih baik bagi masyarakat. (rel)