Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah, Presiden Apresiasi Duet Maut Amran-Sudaryono

By PorosBumi 07 Mei 2025, 10:47:09 WIB Pangan
Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah, Presiden Apresiasi Duet Maut Amran-Sudaryono

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menyampaikan apresiasi terbuka kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. Ia memuji kepemimpinan keduanya yang dinilai berhasil membawa sektor pangan nasional mencatat berbagai capaian gemilang. 

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa duet Menteri Amran dan Wamenta Sudaryono telah mencetak sejarah baru dalam peningkatan produksi dan serapan beras nasional. Menurutnya, kinerja Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan mereka menunjukkan hasil nyata dan signifikan.  

Salah satu indikator keberhasilan tersebut adalah lonjakan produksi beras dan jagung yang dilaporkan meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Presiden menyebut capaian ini bukan sekadar angka, tetapi fakta di lapangan yang tidak bisa dimanipulasi.

Baca Lainnya :

“Salah satu prestasi kita yang dirasakan dan nyata, tidak bisa dibuat-buat, adalah bahwa produksi beras dan jagung kita sangat berhasil, bahkan jika dibandingkan dengan tahun-tahun terdahulu. Produksi kita cukup, bisa dikatakan tertinggi,” ujar Prabowo saat Rapat Kabinet.  

Lebih lanjut, Presiden mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, produksi tahun ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah Indonesia.  

Prabowo secara khusus menyoroti Provinsi Sumatera Selatan, yang berhasil meningkatkan produksi beras dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton, atau mengalami kenaikan sebesar 25 persen.

“Artinya apa? Peningkatan 25 persen. Saya kira, di seluruh dunia, ini adalah salah satu prestasi besar. Dan kita harus akui kalau kita telah berbuat baik. Ini adalah prestasi kita,” tegas Presiden dengan penuh semangat.

Tak hanya dari sisi produksi, pemerintah juga mencatat pencapaian luar biasa dalam hal serapan beras. Presiden menyampaikan bahwa tonase beras yang kini berada di tangan pemerintah merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah NKRI.

Presiden pun memberikan apresiasi khusus terhadap kerja keras jajaran Kementerian Pertanian yang dinilainya benar-benar turun langsung ke lapangan. Ia menyebut Menteri Amran dan Wakil Menteri Sudaryono kerap mengunjungi berbagai daerah untuk memantau kondisi pertanian secara langsung.

“Saya lihat tim pangan, Menteri Pertanian dan timnya semua fokus. Untung saja Menteri ada di Jakarta hari ini, biasanya saya cari nggak ada – di Kalimantan Barat, Jambi. Dua-duanya, Menteri dan Wakil Menteri, sudah hitam sekali. Berarti ini benar-benar bekerja,” ujarnya, yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Sebagai informasi, cadangan beras pemerintah (CBP) juga menunjukkan tren positif. Stok di gudang Bulog saat ini telah mencapai 3,5 juta ton dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 4 juta ton. Pemerintah juga telah berhasil menyerap 1,88 juta ton beras dari petani sepanjang tahun ini.

 

Meski capaian tersebut patut dibanggakan, Presiden Prabowo tetap mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Ia menekankan kepada Menteri Amran dan Wamen Sudaryono agar tetap mencermati faktor-faktor eksternal seperti cuaca yang tidak menentu dan ancaman serangan hama, yang dapat memengaruhi produksi beras di masa mendatang.

“Angka serapan sebesar itu sebelumnya umumnya dicapai dalam waktu satu tahun penuh. Namun pada 2025, capaian tersebut berhasil diraih hanya dalam empat bulan,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (5/5/2025). 

Berdasarkan data historis Bulog sejak 1969, lonjakan stok ini menjadi yang tercepat dan tertinggi dalam periode Januari–Mei selama 57 tahun terakhir, bahkan sejak Bulog berdiri. Mentan Amran menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan lompatan besar yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam sistem produksi dan penyerapan beras nasional. 

Kementerian Pertanian mencatat bahwa sepanjang April 2025 saja, Bulog telah menyerap 1,06 juta ton beras. Total serapan dari Januari hingga awal Mei mencapai 1,8 juta ton, seluruhnya berasal dari panen petani dalam negeri. Capaian ini mencerminkan keberhasilan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dengan hasil tersebut, Indonesia tidak hanya mencetak rekor stok tertinggi, tetapi juga menunjukkan akselerasi pemulihan dan penguatan sektor pertanian. Mentan Amran memastikan stok beras akan terus dimonitor secara ketat untuk mendukung target cadangan pemerintah sebesar 4 juta ton dalam waktu dekat. “Ini bukti nyata bahwa swasembada pangan benar-benar sudah di depan mata,” tegas Mentan Amran.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai kebijakan strategis yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan diimplementasikan secara masif oleh Kementerian Pertanian.

“Kebijakan tersebut mencakup peningkatan kuota pupuk bersubsidi hingga 100 persen, reformasi sistem distribusi pupuk, hingga penyesuaian HPP gabah petani menjadi Rp6.500 per kilogram,” ungkap Wamentan Sudaryono.

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment