- Selebrasi Kelulusan Program RK IMB 2025, Galeri Indonesia Kaya Suguhkan Pentas Musikal Orisinil
- Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah, Presiden Apresiasi Duet Maut Amran-Sudaryono
- Gas Bumi: Solusi Sementara atau Bukan Solusi Sama Sekali?
- Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia Tuntut Pemerintah Jepang Hentikan Inisiatif AZEC
- ESG Award 2025 by KEHATI
- Nishiyama Onsen Keiunkan, Hotel Tertua di Dunia Tempat Persinggahan Para Samurai
- Reformasi Pupuk Subsidi Dongkrak Produksi Pangan
- Siswa SMP Insan Cendekia Madani Tangsel Berlatih Teknik Bertahan Hidup di Alam Terbuka
- Transformasi Transmigrasi, Mentrans: Natuna-Anambas-Barelang Jadi Poros Maritim
- Mahasiswa UMN Dikenalkan Oseanografi dan Jurnalistik Sains di BRIN
Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah, Presiden Apresiasi Duet Maut Amran-Sudaryono
1.jpg)
JAKARTA – Presiden Republik Indonesia,
Prabowo Subianto, kembali menyampaikan apresiasi terbuka kepada Menteri
Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. Ia memuji
kepemimpinan keduanya yang dinilai berhasil membawa sektor pangan nasional
mencatat berbagai capaian gemilang.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa duet
Menteri Amran dan Wamenta Sudaryono telah mencetak sejarah baru dalam
peningkatan produksi dan serapan beras nasional. Menurutnya, kinerja
Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan mereka menunjukkan hasil nyata dan
signifikan.
Salah satu indikator keberhasilan tersebut adalah lonjakan
produksi beras dan jagung yang dilaporkan meningkat tajam dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Presiden menyebut capaian ini bukan sekadar angka,
tetapi fakta di lapangan yang tidak bisa dimanipulasi.
Baca Lainnya :
- Reformasi Pupuk Subsidi Dongkrak Produksi Pangan0
- Penyuluh Pertanian Satukan Tekad Akselerasi Swasembada Pangan0
- Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, Prabowo: Petani Produsen Pangan, Tanpa Pangan Tidak Ada NKRI0
- DPR Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Percepat Swasembada Lewat Oplah dan Cetak Sawah0
- Upaya KKP Bangkitkan Geliat Budidaya Rumput Laut Kepulauan Seribu 0
“Salah satu prestasi kita yang dirasakan dan nyata, tidak
bisa dibuat-buat, adalah bahwa produksi beras dan jagung kita sangat berhasil,
bahkan jika dibandingkan dengan tahun-tahun terdahulu. Produksi kita cukup,
bisa dikatakan tertinggi,” ujar Prabowo saat Rapat Kabinet.
Lebih lanjut, Presiden mengungkapkan bahwa berdasarkan
laporan yang diterimanya, produksi tahun ini merupakan yang tertinggi dalam
sejarah Indonesia.
Prabowo secara khusus menyoroti Provinsi Sumatera Selatan,
yang berhasil meningkatkan produksi beras dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton,
atau mengalami kenaikan sebesar 25 persen.
“Artinya apa? Peningkatan 25 persen. Saya kira, di seluruh
dunia, ini adalah salah satu prestasi besar. Dan kita harus akui kalau kita
telah berbuat baik. Ini adalah prestasi kita,” tegas Presiden dengan penuh
semangat.
Tak hanya dari sisi produksi, pemerintah juga mencatat
pencapaian luar biasa dalam hal serapan beras. Presiden menyampaikan bahwa
tonase beras yang kini berada di tangan pemerintah merupakan yang tertinggi
sepanjang sejarah NKRI.
Presiden pun memberikan apresiasi khusus terhadap kerja
keras jajaran Kementerian Pertanian yang dinilainya benar-benar turun langsung
ke lapangan. Ia menyebut Menteri Amran dan Wakil Menteri Sudaryono kerap
mengunjungi berbagai daerah untuk memantau kondisi pertanian secara langsung.
“Saya lihat tim pangan, Menteri Pertanian dan timnya semua
fokus. Untung saja Menteri ada di Jakarta hari ini, biasanya saya cari nggak
ada – di Kalimantan Barat, Jambi. Dua-duanya, Menteri dan Wakil Menteri, sudah
hitam sekali. Berarti ini benar-benar bekerja,” ujarnya, yang disambut tawa dan
tepuk tangan hadirin.
Sebagai informasi, cadangan beras pemerintah (CBP) juga
menunjukkan tren positif. Stok di gudang Bulog saat ini telah mencapai 3,5 juta
ton dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 4 juta ton. Pemerintah juga
telah berhasil menyerap 1,88 juta ton beras dari petani sepanjang tahun ini.
Meski capaian tersebut patut dibanggakan, Presiden Prabowo
tetap mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Ia menekankan kepada Menteri Amran
dan Wamen Sudaryono agar tetap mencermati faktor-faktor eksternal seperti cuaca
yang tidak menentu dan ancaman serangan hama, yang dapat memengaruhi produksi
beras di masa mendatang.
“Angka serapan sebesar itu sebelumnya umumnya dicapai dalam
waktu satu tahun penuh. Namun pada 2025, capaian tersebut berhasil diraih hanya
dalam empat bulan,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di
Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Berdasarkan data historis Bulog sejak 1969, lonjakan stok
ini menjadi yang tercepat dan tertinggi dalam periode Januari–Mei selama 57
tahun terakhir, bahkan sejak Bulog berdiri. Mentan Amran menegaskan bahwa
pencapaian ini merupakan lompatan besar yang menunjukkan peningkatan signifikan
dalam sistem produksi dan penyerapan beras nasional.
Kementerian Pertanian mencatat bahwa sepanjang April 2025
saja, Bulog telah menyerap 1,06 juta ton beras. Total serapan dari Januari
hingga awal Mei mencapai 1,8 juta ton, seluruhnya berasal dari panen petani
dalam negeri. Capaian ini mencerminkan keberhasilan kebijakan pemerintah dalam
memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dengan hasil tersebut, Indonesia tidak hanya mencetak rekor
stok tertinggi, tetapi juga menunjukkan akselerasi pemulihan dan penguatan
sektor pertanian. Mentan Amran memastikan stok beras akan terus dimonitor
secara ketat untuk mendukung target cadangan pemerintah sebesar 4 juta ton
dalam waktu dekat. “Ini bukti nyata bahwa swasembada pangan benar-benar sudah
di depan mata,” tegas Mentan Amran.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono
menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai kebijakan
strategis yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan diimplementasikan secara
masif oleh Kementerian Pertanian.
“Kebijakan tersebut mencakup peningkatan kuota pupuk
bersubsidi hingga 100 persen, reformasi sistem distribusi pupuk, hingga
penyesuaian HPP gabah petani menjadi Rp6.500 per kilogram,” ungkap Wamentan
Sudaryono.
