- Peduli Kesehatan, Anggota Sevenist Club Periksa Gula Darah dan Gelar Seminar Kesehatan Jantung
- Kemenag Karanganyar Borong Juara di Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
- Muhammad Sirod: Penundaan Tarif AS-China Jeda Strategis, Bukan Damai Permanen
- Taman Bumi Meratus dan Kebumen bukan Sekadar Warisan Alam dan Budaya
- AHY: Pembangunan Infrastruktur Perkuat Pertahanan Negara
- Anak Perusahaan Sinarmas Group Kembali Gusur Tanah Petani di Tebo
- Wamentan dan Rektor IPB Luncurkan Benih Paten! Produktivitas Capai 12 Ton Per Hektare
- Belantara Foundation: Strategi Terpadu Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Sebuah Keharusan
- SBY: Krisis Iklim dan Krisis Lingkungan Itu Nyata
- Kembangkan Energi Transisi, Pertamina Dorong Kesejahteraan 408 Petani di Desa Uma Palak
KKP Jamin Kualitas Layanan Perikanan di SKPT Pulau Terluar

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) menjamin standarisasi kualitas layanan di Sentra Kelautan
Perikanan Terpadu (SKPT) untuk mendongkrak produktivitas masyarakat nelayan.
Tidak hanya fasilitas perikanan yang lengkap, pengelola SKPT juga dibekali berbagai
kemampuan pengelolaan kepelabuhanan secara profesional.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) menyelenggarakan pelatihan Strengthening of
Operation and Management Capacity of the SKPT Fishing Ports for Moa and
Saumlaki di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, Sulawesi Utara pada 4-7
Mei 2025. Sebelumnya kegiatan serupa digelar di PPN Ternate pada 28 April–3 Mei
2025. Pelatihan menyasar staf dan penanggung jawab utama operasional SKPT.
Kegiatan pelatihan merupakan hasil kerja sama antara BPPSDM
KP dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), dengan fokus utamanya
adalah penguatan manajemen operasional dan pelayanan pelabuhan perikanan.
Sehingga pengelolaan dan layanan di SKPT yang lokasinya di pulau-pulau terluar
semakin profesional, efisien, serta adaptif terhadap kebutuhan nelayan dan
pemangku kepentingan lainnya.
Baca Lainnya :
- Transformasi Transmigrasi, Mentrans: Natuna-Anambas-Barelang Jadi Poros Maritim0
- Hari Buruh 2025, Nelayan Desak Pemerintah Ratifikasi ILO K-1880
- Dampak Kebijakan Tarif Impor AS Terhadap Indonesia0
- Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota 0
- IDCI Soroti Lemahnya Peran TNI dalam Pertahanan Siber Nasional0
“Manajemen yang kuat dan terstruktur adalah pondasi dari
pelayanan pelabuhan yang andal. Melalui pelatihan ini, kami mendorong
terbentuknya dokumen kerja yang aplikatif dan mampu menjawab tantangan di
lapangan,” tegas Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP di
Jakarta, Selasa (6/5).
Pengembangan kapasitas SDM pelabuhan merupakan bagian
penting dari strategi memperkuat fungsi pelabuhan sebagai simpul logistik dan
pusat aktivitas ekonomi kelautan. Materi pelatihan mencakup pengelolaan alur
logistik kapal perikanan, pelayanan publik untuk usaha pelabuhan, sertifikasi
kelaikan kapal perikanan, hingga perencanaan operasional dan penarikan PNBP
pascaproduksi. Pendekatan yang digunakan adalah metode tatap muka langsung,
disertai diskusi, praktik, dan evaluasi yang komprehensif.
Para peserta juga diberikan pemahaman terkait kebijakan
strategis seperti Penangkapan Ikan Terukur (PIT), serta pengenalan aspek teknis
kapal dan pengawakannya. Melalui pelatihan ini, KKP menegaskan komitmennya
dalam membangun sistem pelabuhan perikanan yang lebih tangguh, produktif, dan
berpihak kepada nelayan kecil.
Pelatihan masih akan dilanjutkan ke sentra kelautan
perikanan terpadu lainnya di Indonesia. Hal ini untuk memastikan standarisasi
pelayanan pelabuhan, peningkatan efisiensi operasional, serta mendukung
perwujudan transformasi sektor kelautan dan perikanan melalui pendekatan
ekonomi biru.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu
Trenggono mengatakan pelabuhan perikanan adalah ujung tombak transformasi
sektor kelautan dan perikanan. Untuk itu pihaknya memastikan seluruh pelabuhan
bekerja secara efisien, melayani nelayan dengan baik, dan mendukung kebijakan
ekonomi biru yang berkelanjutan.
