- Lakon Pandawa Nawasena: Tradisi Wayang Orang dalam Sentuhan Lintas Generasi
- Jejak Megalitik Pasemah: Ruang Sakral dan Warisan Leluhur
- Deklarasi Sira, Satu Suara Pemuda Adat untuk Para Pemimpin Dunia
- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi
- Masyarakat Adat Suku Taa Mendesak Perusahaan Sawit Tinggalkan Wilayah Adat di Sulawesi Tengah
- Seminar Nasional di UNY Bahas Pembaruan Hukum Acara Pidana
- Menteri Kehutanan Bahas Konservasi Badak dan Ekowisata dengan Edge Group dan Dr Niall McCann
- Strategi Bijak Berinvestasi Emas
- LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim
Bupati Banjarnegara Minta Warganya Tanam Cabai

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA -- Harga cabai rawit di Kabupaten Banjarnegara masih bertahan tinggi. Berdasarkan pemantauan terakhir beberapa waktu lalu, Penjabat Bupati Banjarnegara Prijo Anggoro menyebutkan harga cabai rawit di wilayahnya masih bertahan di tingkat harga Rp 120 ribu per kg.
''Harga cabai yang bertahan tinggi dalam waktu yang cukup lama ini memang sangat mencengangkan. Untungnya, cabai bukan bahan pangan pokok masyarakat sehingga dampaknya terhadap inflasi tidak terlalu banyak,'' katanya, di Banjarnegara, Senin (13/3).
Meski demikian dia menyebutkan, tingkat harga yang terlalu tinggi ini tetap harus ditangani agar tidak terus meroket. Salah satunya dengan melakukan gerakan tanam cabai oleh masyarakat. Untuk itu, bersama-sama dengan Tim Penggerak PKK Banjarnegara dan pejabat lainnya, Bupati melakukan gerakan penanaman cabai di lahan milik kelompok wanita tani di Dusun Kalimendong Desa Danaraja Kecamatan Mandiraja, Senin (13/3). Ada ribuan bibit cabai bantuan Pemkab yang diberikan pada warga pada acara tersebut.
Meski demikian dia mengakui, tingginya harga cabai Anggoro bisa menjadi peluang bagi para petani dan wanita tani di Banjarnegara untuk meningkatkan pendapatannya. Apalagi, sebagian wilayah Banjarnegara dikenal sebagai salah satu penghasil cabai di Jateng.
''Ini tentu menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga petani Banjarnegara dengan menanam cabai,'' katanya.
Bahkan Bupati juga meminta semua ASN dan perangkat desa untuk memanfaatkan peluang tingginya harga cabai dengan menanam cabai di pekarangan atau polybag. ''Kalau hasilnya banyak, bisa memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga. Paling tidak, mereka tidak perlu membeli cabai yang harganya sangat mahal, karena hasil panen cabainya bisa mencukupi kebutuhan keluarganya,'' ujarnya.
sumber : republika.co.id
