- Pandutani Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Eskavator Terbesar Asal China, PT Sany Perkasa
- JPO I Gusti Ngurah Rai Meningkatkan Kenyamanan Penumpang dan Aksesbilitas Bandara
- Menko AHY Dorong Digitalisasi dan Optimasi Bandara
- Menkop Resmikan Destinasi Wisata Bukit Manik Indonesia di Bogor
- Kemenkop Siap Fasilitasi Gakoptindo Jalin Kerja Sama dengan BGN Untuk Masuk Program MBG
- Mendes: Tidak Boleh Kurang, 20 Persen Dana Desa Digunakan Untuk Ketahanan Pangan
- Kejar Swasembada Pangan, Mentan dan Kapolri Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektare di 19 Provinsi
- Laporan Konflik Agraria Sepanjang 2024
- BRIN dan IRD Prancis Teliti Dampak Perikanan Rumpon Tuna Sirip Kuning
- Rekor Baru Bitcoin: Imbas dari Pelantikan Donald Trump?
Duel Mike Tyson vs Jake Paul Dongkrak Saham Netflix
Keterangan Gambar : Saham Netflix (NFLX) mengalami peningkatan signifikan, setelah penayangan pertandingan tinju antara Mike Tyson melawan Jake Paul pada 15 November 2024. Foto/Netflix
TEXAS - Saham Netflix (NFLX) mengalami peningkatan signifikan, setelah penayangan pertandingan tinju antara Mike Tyson melawan Jake Paul pada 15 November 2024.
Dikutip dari laman Wall Stret Pit, Saham Netflix menyentuh level tertinggi intraday di USD906 pada Jumat (22/11/2024) dan terakhir diperdagangkan naik sebesar 0,07% pada USD898,24.
Saham Netflix mengalami kenaikan dalam lima hari berturut-turut dan menjadi kenaikan mingguan terbesar perusahaan tersebut sejak Januari 2024.
Baca Lainnya :
- Jadi Ring Girl Duel Mike Tyson vs Jake Paul, Sydney Thomas Kebanjiran Peluang Bisnis0
- Wamenkop: Koperasi Konsumen Bank Nagari Jadi Role Model Holdingisasi Koperasi0
- KKP Lepas Ekspor Pakan hingga Indukan Udang Berstandar Internasional ke Brunei 0
- 5% Aset Keuangan Islam Dapat Menghasilkan USD400 M untuk Pembiayaan Energi Terbarukan0
- Mike Tyson dan Jake Paul Resmi Dilarang Bertinju, Ini Penyebabnya0
Sejak duel kontroversial itu, saham Netflix naik hampir 10%, para analis menggambarkan kenaikan saham itu sebagai kemenangan strategis setelah penayangan langsung pertandingan tinju tersebut.
Pertandingan tersebut menarik 108 juta pemirsa di seluruh dunia, yang menunjukkan potensi Netflix dalam penyiaran olahraga langsung.
Jake Paul, bintang media sosial berusia 27 tahun yang beralih profesi menjadi petinju, muncul sebagai pemenang melawan Mike Tyson, legenda tinju dunia berusia 58 tahun.
Peristiwa ini tidak hanya menyoroti kemampuan streaming Netflix, tetapi juga menggarisbawahi ambisinya untuk memperluas ke konten siaran langsung.
Setelah pertandingan tinju itu, komunitas investasi telah menunjukkan dukungan yang kuat. BofA Global Research, misalnya, menyesuaikan target harga menjadi USD1.000 dari USD800, yang mencerminkan penerimaan yang positif.
Demikian pula, analis Jefferies menyuarakan sentimen tersebut dengan meningkatkan target 12 bulan mereka untuk Netflix menjadi USD1.000. Dengan menyebut duel tinju tersebut sebagai momen penting dalam usaha Netflix untuk merambah siaran langsung.
Sentimen analis tetap sangat positif, dengan target harga rata-rata 12 bulan berada di USD800. Dukungan analis yang luas ini menunjukkan kepercayaan pada arah strategis Netflix, khususnya dalam usaha baru yang menjanjikan dalam olahraga berupa siaran langsung.
Kenneth Leon dari CFRA Research mengemukakan optimisme pada perkembangan Netflix. Dengan perkembangan ini, saham Netflix telah mengalami kenaikan sekitar 85% sepanjang tahun. Ini sebagai respons pasar yang positif terhadap strategi konten dan potensi pertumbuhannya. (wib)