- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
- PFI Kepri Sambangi KSOP Batam, Perkuat Sinergi dan Semangat Foto Jurnalistik Maritim
- Belajar dari Makkah: Potensi Bio-Energi di Balik Sistem Pengolahan Limbah Modern
Inovasi Superkapasitor Berbasis Biomassa Sawit Dorong Transisi Energi Bersih
.jpg)
BANDUNG - Superkapasitor menjadi salah
satu teknologi kunci dalam mendukung kemandirian energi nasional. Pemanfaatan
limbah biomassa kelapa sawit, khususnya tandan kosong kelapa sawit (TKKS),
memiliki potensi besar sebagai material karbon ramah lingkungan untuk perangkat
superkapasitor. Inovasi ini tidak hanya mendukung pengembangan teknologi
penyimpan energi masa depan, tetapi juga memperkuat transisi menuju energi
bersih.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Yusuf Nur Wijayanto,
Kepala Pusat Riset Elektronika (PRE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),
dalam sambutannya pada webinar SISTEM #5 bertema “Advances in Supercapacitor
Devices: From Microstructure Engineering to Biomass-Derived Carbon Material”,
Selasa (26/8).
Prof. Yusuf menekankan pentingnya riset superkapasitor dalam
mendukung agenda transisi energi bersih nasional. “Potensi pemanfaatan limbah
biomassa kelapa sawit sebagai material karbon ramah lingkungan serta strategi
rekayasa mikrostruktur dalam peningkatan performa superkapasitor dikupas tuntas
di sini,” jelasnya.
Baca Lainnya :
- Menakar Hilirisasi MIND ID, Mengukuhkan Nilai Tambah dan Dampak Ekonomi Keberlanjutan0
- Energi Bersih Aliri 25 Hektare Lahan Pertanian Berkelanjutan Milik Warga Desa Kalijaran0
- Mentan Ajak Gotong Royong Swasembada Pangan untuk Kesejahteraan Masyarakat Adat0
- Kementan Genjot Rehabilitasi Irigasi, Wujudkan Merdeka Air bagi Petani0
- Krisis Gas Bukti Nyata Indonesia Harus Segera Lepas dari Energi Fosil0
Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong diseminasi hasil
riset di bidang divais elektronika, khususnya superkapasitor, sekaligus
membangun ekosistem riset melalui kolaborasi dan sinergi seluruh pemangku
kepentingan di Indonesia.
Kegiatan ini menghadirkan para pakar yang membahas
perkembangan mutakhir teknologi superkapasitor, mulai dari rekayasa
mikrostruktur hingga pemanfaatan material berkelanjutan.
Pada kesempatan tersebut, Rike Yudianti, Profesor Riset dari
Pusat Riset Elektronika BRIN, memaparkan potensi TKKS sebagai bahan baku
material karbon ramah lingkungan untuk perangkat superkapasitor. Menurutnya,
seiring meningkatnya produksi minyak sawit, limbah TKKS dapat menjadi sumber
material bernilai tinggi.
Sejumlah penelitian menunjukkan TKKS mampu diolah menjadi
tiga produk utama, yaitu porous carbon graphite, nanocellulose, dan
nano-silica. Ketiga material ini menjadi kunci pengembangan energi
berkelanjutan, khususnya superkapasitor. Perangkat superkapasitor berbahan
dasar TKKS terbukti memiliki kinerja baik dan mampu mempertahankan performanya
hingga ribuan siklus.
“Target riset kami adalah menghasilkan perangkat
superkapasitor dengan performa setara baterai, dengan material berbasis
keluarga karbon yang lebih ramah lingkungan,” jelas Rike. Ia menambahkan,
sinergi antara riset material berbasis biomassa lokal dan inovasi rekayasa
mikrostruktur merupakan langkah strategis menuju teknologi energi bersih.
Pemanfaatan potensi biomassa Indonesia, khususnya dari
sektor perkebunan kelapa sawit, dengan dukungan inovasi riset tingkat lanjut,
menjadikan superkapasitor semakin dipandang sebagai teknologi penting dalam
mendukung transisi energi nasional yang berkelanjutan.
Sejalan dengan itu, Prof. Markus Diantoro, Guru Besar
Departemen Fisika Universitas Negeri Malang, menjelaskan bahwa modifikasi
mikrostruktur dapat meningkatkan performa superkapasitor. “Rekayasa ini membuka
peluang besar untuk menghadirkan perangkat superkapasitor yang memiliki
kapasitas lebih besar dan efisien, sehingga dapat memaksimalkan kapasitas
penyimpanan energi terbarukan,” ujarnya. (ds/ed: kg, mfs)
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

