- Belantara Foundation Bersama Mitra dari Jepang Kembali Tanam Pohon di Riau
- Manfaatkan PLTS, Desa Energi Berdikari di Karawang Tingkatkan Ekonomi Petani
- Menkeu Terbitkan Aturan Penempatan Rp200 Triliun Uang Negara di Bank Umum Mitra
- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
Menakar Hilirisasi MIND ID, Mengukuhkan Nilai Tambah dan Dampak Ekonomi Keberlanjutan

Keterangan Gambar : PT Freeport Indonesia menjadi salah satu anak usaha MIND ID untuk menjalankan hilirisasi (dok PFI)
Wahyono, jurnalis Porosbumi
Hilirisasi mineral menjadi salah
satu gerakan baru yang saat ini massif terus dibumikan pemerintah untuk
meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dan memperkuat fondasi ekonomi
nasional. Misi mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain kunci di pasar global di
dunia pertambangan menjadi tujuan strategis yang akan dituju. Dalam konteks
itulah, MIND ID (Mining Industry Indonesia) sebagai holding Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) di bidang pertambangan memiliki peran krusial sebagai garda
terdepan untuk mengeksekusi sekaligus mengakselerasi program mercusuar
hilirisasi mineral.
Baca Lainnya :
- Energi Bersih Aliri 25 Hektare Lahan Pertanian Berkelanjutan Milik Warga Desa Kalijaran0
- Krisis Gas Bukti Nyata Indonesia Harus Segera Lepas dari Energi Fosil0
- Akselerasi Proyek Gasifikasi di Nias Wujud Nyata Swasembada Energi0
- PT Pertamina Hulu Kaltim Ajak Awak Media Melihat Langsung Fasilitas Produksi Lepas Pantai 0
- Capaian TKDN Lampaui Target Bukti Hulu Migas Berdayakan Pengusaha Lokal 0
Melalui sinergi dan kolaborasi dengan
anak perusahaannya, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), PT Bukit Asam Tbk, PT
Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), PT Timah Tbk, dan
PT Vale Indonesia Tbk, MIND ID mengelola sumber daya mineral strategis untuk
mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. Sebagai
sebuah proyek strategis nasional. Hilirisasi mineral tentu bukan pekerjaan
ringan dijalankan. Tulisan ini akan mengupas bagaimana MIND ID menjalankan
tugas yang tak mudah tersebut dengan mendorong hilirisasi mineral.
Perkuat
Rantai Pasok Dulu, Nilai Tambah Ekonomi Kemudian
MIND ID, yang dibentuk pada November
2017, memiliki mandat dari pemerintah untuk mengelola sumber daya mineral
secara efisien dan mempercepat hilirisasi. Sekadar menegaskan kembali bahwa hilirisasi
adalah proses pengolahan bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau jadi,
yang dapat meningkatkan nilai ekonomi hingga tiga kali lipat dibandingkan
ekspor bahan mentah. Sebagai bentuk impelementasi hal itu, salah satu langkah
konkret MIND ID adalah dengan pengembangan fasilitas pengolahan seperti smelter
dan refinery.
Tidak berhenti pada wacana. untuk
merealisasikan langkah hilirisasi tersebut, MIND ID sebagai representasi pemerintah
melalui PT Freeport Indonesia meresmikan smelter tembaga di Java Integrated
Industrial and Ports Estate (JIIPE), di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada 2024. Smelter di Gresik ini mampu menghasilkan 1,5
juta ton asam sulfat per tahun dari limbah industri seperti terak dan gipsum.
Produk ini menjadi bahan baku penting untuk industri pupuk, aki, pulp, dan
kertas, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku industri.
Selain tembaga, MIND ID juga fokus
pada hilirisasi nikel, yang merupakan komoditas kritis untuk industri baterai
kendaraan listrik (EV). Langkah ini
dinilai cukup strategis mengingat saat ini Indonesia adalah produsen nikel
terbesar dunia dengan 37% produksi global pada 2021.
Memanfaatkan cadangan nikel sebesar
1.330 juta wet metric ton (wmt) untuk mendukung ekosistem EV. PT ANTAM, melalui
kerja sama dengan Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) asal China, pemerintah
melalui MIDN ID saat ini juga sedang mengembangkan pabrik baterai EV
berkapasitas 15 Gigawatt yang ditargetkan beroperasi pada 2027. Proyek ini
memperkuat rantai pasok nasional dengan menyediakan bahan baku lokal untuk
industri strategis.
Hilirisasi yang dilakukan MIND ID
tidak hanya berfokus pada pengolahan mineral, tetapi juga pada penciptaan nilai
tambah ekonomi yang signifikan. Mengambil contoh pada tahun 2023 misalnya, laba
bersih MIND ID mencapai Rp27,5 triliun, naik 22% dari tahun sebelumnya, dengan
total aset Rp259,2 triliun. Kesuksesan ini didorong oleh proyek-proyek
strategis seperti Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan
Barat, yang dioperasikan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). SGAR Fase 1,
diresmikan pada September 2024, memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina
per tahun, dimana proyek ini mampu meningkatkan nilai ekonomi bauksit hingga
lima kali lipat.
Berlipatnya nilai ekonomi hilirisasi
juga dihasilkan PT Timah Tbk. Dengan memperkenalkan teknologi Top Submerge
Lance (TSL) Ausmelt Furnace, PT Timah mampu mengolah konsentrat timah kadar
rendah (mulai 40%) dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin atau 35.000
metrik ton ingot per tahun. Teknologi ini juga memungkinkan pemanfaatan sumber
daya yang sebelumnya kurang ekonomis, sekaligus meningkatkan efisiensi dan
nilai tambah produk timah.
Nilai tambah ekonomi tidak hanya
dimonopoli pemerintah pusat karena secara faktual hilirisasi mineral juga
berdampak pada perekonomian daerah. Hal ini seperti dirasakan Kabupaten Halmahera
Tengah di Provinsi Maluku Utara yang
mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 161,9% pada 2023, serta peningkatan
penerimaan pajak daerah di Sulawesi Tengah hingga 82% pada periode yang sama.
Eksistensi MIND ID sejauh ini tidak
hanya bertujuan meningkatkan nilai tambah domestik, tetapi juga menjadikan
Indonesia sebagai pemimpin di pasar global khususnya di dunia pertambangan.
Dengan cadangan mineral strategis seperti tembaga (13,1 juta ton-Cu), timah
(338.000 ton-Sn), dan bauksit (121,7 juta wmt), MIND ID memiliki fondasi kuat
untuk bersaing secara internasional. Melalui inisiatif seperti produksi asam
sulfat dan caustic soda, MIND ID juga sudah membuktikan mampu mengurangi
ketergantungan impor bahan baku industri. Hal ini mampu mendukung industri
hilir seperti pemurnian mineral dan manufaktur yang pada gilirannya memperkuat
posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
Perlahan namun pasti MIND ID juga
terus meneguhkan komitmen berinvestasi besar untuk mendukung hilirisasi dengan mengalokasi
dana sebesar Rp20,6 triliun untuk ekspansi dan pengembangan teknologi.
Investasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah, termasuk larangan ekspor
mineral mentah sejak 2020, yang mendorong perusahaan tambang untuk membangun
fasilitas pengolahan dalam negeri. MIND ID juga mendukung transisi energi
melalui pengembangan ekosistem baterai EV, yang dianggap strategis untuk
memenuhi permintaan global akan teknologi rendah karbon.
Setelah
Hilirisasi, What Next?
Melihat data yang ada, harus diakui saat ini sudah banyak capaian yang dilakukan MIDN ID dalam program hilirisasi. Fakta membuktikan bahwa MIDN ID setidaknya telah menjadi salah satu bagian dari arsitek utama dalam transformasi industri pertambangan Indonesia melalui hilirisasi mineral. Upaya terus menerus dalam memperkuat rantai pasok nasional, menciptakan nilai tambah ekonomi, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain global, adalah sejumlah kerja-kerja strategis yang telah dilakukan MIND ID selama ini.
Hal itu menjadi salah satu kontribusi nyata MIND ID bukan hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memberi landasan yang kuat dalam menopang visi Indonesia Emas 2045. Melalui investasi strategis, inovasi teknologi, dan komitmen pada keberlanjutan, MIND ID memastikan bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia dikelola secara bijaksana untuk kesejahteraan masyarakat dan masa depan yang lebih cerah.
Meski menawarkan manfaat besar, hilirisasi menghadapi tembok besar tantangan seperti kurangnya infrastruktur, terutama di luar Pulau Jawa, serta kebutuhan investasi besar dalam teknologi. Sejauh ini MIND ID berupaya mengatasi persoalan ini melalui kolaborasi dengan mitra global dan penerapan inovasi, seperti digitalisasi dan elektrifikasi dalam operasional. Selain itu, MIND ID berkomitmen pada keberlanjutan, dengan target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 21,4% pada 2030 melalui penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya dan pembangkit listrik tenaga air. Proyek konversi batu bara menjadi Artificial Graphite untuk baterai Lithium-ion, yang dikembangkan PT Bukit Asam, juga menjadi terobosan pertama di dunia untuk mendukung industri baterai tanpa tambang grafit alam.
Referensi
1.
MIND ID Bangun
Industri Berkelanjutan lewat Hilirisasi Bauksit - voi.id
2.
MIND ID membangun
industri berkelanjutan lewat hilirisasi bauksit - ANTARA News
3.
MIND ID
berkomitmen mengelola dan meningkatkan sumber daya strategis - ANTARA News
4.
Cara agar
Indonesia dapat Membuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Transisi Energi yang
Berkelanjutan dan Berkeadilan - WRI Indonesia
5.
MIND ID dan
Hilirisasi Mineral: Merangkai Masa Depan Ekonomi Indonesia - ANTARA News
6.
Pastikan Dampak
Hilirisasi, MIND ID Perkuat SDM Daerah Lebih Unggul – NasionalNews
7.
MIND ID
Berkomitmen Beri Nilai Tambah untuk Indonesia di Sektor Hilirisasi - tempo.co
8.
Investasi MIND ID
Memperkuat Struktur Hilirisasi - beritakota.id
9.
Ini 5 Proyek
Prioritas MIND ID di Tahun 2025 - Dunia Energi
10. MIND ID Konsisten Laksanakan Hilirisasi Terintegrasi –
Akurat
11. Ekosistem Hilirisasi Bauksit Bukti Sinergi Grup MIND ID
- jurnas.com
12. Pastikan Dampak Hilirisasi, MIND ID Perkuat SDM Daerah
Lebih Unggul - analisnews.co.id
