- MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
- Aktivis Ragu Soal Komitmen Pengakuan Hutan Adat 1,4 Juta Ha
- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
Kemtan kembangkan ayam kampung unggul

JAKARTA. Balai Penelitian Ternak Kementrian Peternakan (Kemtan) meluncurkan komoditas ayam kampung pedaging unggul. Varietas ayam lokal pedaging ini memiliki keungulan dalam hal bobot tubuh dibandingkan ayam lokal non unggul dan relatif lebih tahan terhadap penyakit.
Penelitian varietas ayam lokal unggulan ini dilakukan merespons kebutuhan dan permintaan yang tinggi terhadap bibit ayam kampung unggul.
Kepala Balai Penelitian Peternakan Suharsono mengatakan, bibit ayam unggulan ini bisa mencapai berat 1 kilogram (kg) dalam 10 minggu, dengan catatan konsumsi pakan sebenyak 2,7-3,2 kg per ekor.
Baca Lainnya :
- Begini cara mengubah sampah jadi pakan ikan0
- Harga CPO dipapas proyeksi banjir suplai0
- Harga Gabah Jatuh karena Hujan Berkepanjangan0
- Duka Petani, 1.200 Ha Tanaman Bawang di Brebes Rusak Kena Banjir0
- Distribusi Kebutuhan Pokok Tak Terganggu Musim Hujan0
Ia mengatakan, untuk pengembangan ayam lokal unggulan ini, pihaknya bekerja sama dengan enam perusahaan ternak lokal yang ada di Bogor,Sukabumi, Lampung dan Yogyakarta untuk memproduksi bibit ayam unggulan tersebut.
"Kami menargetkan total produksi bisa mencapai 100.000 ekor DOC per minggu," ujarnya, Selasa (21/2).
Untuk pengembangan bibit ayam lokal unggulan ini, Suharsono membuka peluang masuknya investor. Sebab, peluang pengembangan ayam lokal unggul masih sangat besar di Indonesia.
Ia meyakini investor yang tertarik memproduksi DOC ayam lokal unggul ini, akan mendapatkan keuntungan yang besar. Menurut hitungannya, untuk memelihara 1.000 ekor ayam di kandang seluas 200 meter persegi, cukup dengan investasi Rp 10 juta.
sumber : kontan.co.id
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

