- Perry Warjiyo Dkk Tahan BI Rate di 4,75 Persen
- OJK Cap Dormant Bila Rekening Tak Aktif Lebih 1800 Hari
- Genjot Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi dan Penjualan
- Bobibos dari Jerami: Inovasi atau Ilusi Energi?
- Indonesia Belum Layak Jual Karbon, Jika Belum Cukup Berkomitmen Menurunkan Emisi
- Romantisme Kedatangan Queen Maxima: N4APS, Masa Depan Seni & Identitas Budaya melalui Art Blockchain
- Perkuat Ketahanan Energi, Tambahan Produksi Gas Medco dari Sumur Suban Jauh Lampaui Target
- Negara Berkembang Butuh USD1,4 Triliun Tekan Karbon, Negara Maju Hanya Janjikan USD300 Miliar
- BI Laporkan Utang Indonesia Menyusut 0,6% Pada Triwulan III 2025
- Pelaku Pasar Yakin Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Lagi
Menthobi karyatama Raya Raup Laba Rp36,7 Miliar Saat La Nina Menerpa

Keterangan Gambar : Paparan Publik Manajemen MKTR -Porosbumi
JAKARTA- PT Menthobi Karyatama
Raya Tbk (MKTR) meraih kinerja positif pada kuartal ketiga 2025. Di tengah industri
agribisnis menghadapi tantangan
iklim yaitu La Nina.
Head
of Corporate Communication MKTR, Anindito Wicaksono mengakui perseroan
menghadapi tantangan fenomena La
Nina pada tahun 2025.
“Meski
begitu, penuh rasa syukur MKTR masih dalam performa yang positif dan pencapaian
ini tidak terlepas dari implementasi kebijakan strategis dari manajemen
Perseroan yang telah membuahkan hasil,”kata dia dalam keterangan resmi, Minggu(16/11/2025).
Baca Lainnya :
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu 0
- Utang Luar Negeri Pemerintah Jadi Dongkrak Utama Cadev Tembus USD149 Miliar0
- Indef Ingatkan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Lebih Rendah0
- Produksi 2,4 Juta Ton Petrokimia, Lotte Dorong Tumbuhnya Industri Pendukung Pertanian Domestik0
- Sinyal Permintaan Perumahan Melemah Kian Nyata 0
Buktinya, pendapatan MKTR
meningkat sebesar 27 persen menjadi
sebesar Rp879,114 miliar pada akhir
September 2025 dibandingkan Rp693,764 miliar pada periode
sama 2024. Dia menjelaskankan peningkatan
penjualan ini didorong oleh sales volume minyak inti sawit mentah (Crude Palm
Kernel Oil/CPKO) yang melesat 207 persen disebabkan Kernel Crushing Plant (KCP)
yang sudah beroperasi penuh pada 2025.
KCP
adalah fasilitas produksi milik MKTR yang investasi pembangunannya sudah mulai
dilakukan pada 2023 dan efektif beroperasi pada sekitar pertengahan 2024.
Aktivitas KCP di antaranya adalah mengolah Kernel atau biji buah sawit yang
merupakan sisa hasil pengolahan CPO menjadi CPKO.
Selain
itu, penjualan MKTR juga didorong oleh peningkatan volume penjualan CPO yang
meningkat 3 persen dibandingkan tahun lalu.
Kemampuan
MKTR untuk tetap meningkatkan produktivitas di tengah tantangan yang terjadi
pada 2025 juga didukung dengan terjadinya kenaikan harga jual CPO sekitar 13
persen dan harga jual CPKO yang naik sebesar 41 persen dibandingkan tahun
sebelumnya.
Laba
Kotor MKTR pada kuartal ketiga 2025 tercatat naik sebesar 51 persen menjadi
Rp124,484 miliar dibandingkan Rp94,946 miliar pada kuartal ketiga 2024. Adapun
EBITDA MKTR tumbuh sebesar 49 persen dari Rp82,638 miliar pada kuartal ketiga
2024 menjadi Rp124,963 miliar pada kuartal ketiga 2025.
Demikian
juga dengan rasio-rasio pertumbuhan dan liquiditas MKTR pada kuartal ketiga
2025 secara umum mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama
pada tahun sebelumnya.
Alhasil , laba bersih MKTR yang
merupakan bagian dari Maktour Group ini melonjak
105 persen secara tahunan
menjadi Rp36,783 miliar pada kuartal ketiga 2025.
Sejalan
dengan kinerja positif hingga kuartal ketiga, pendapatan MKTR untuk tahun buku
2025 diperkirakan mencapai sekitar Rp1,2 triliun, atau tumbuh 19 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Estimasi ini mencerminkan prospek pertumbuhan
yang berkelanjutan dan stabilitas fundamental bisnis perusahaan.
Anindito menambahkan pencapaian positif ini juga didukung oleh implementasi prinsip keberlanjutan (sustainability) dalam tata kelola perusahaan baik di level kantor pusat maupun area operasional di perkebunan dan pabrik. Selain menerapkan zero waste management, MKTR melalui anak usaha yaitu PT Menthobi Hijau Lestari (MHL) adalah pionir pupuk organik granul dari produk samping (limbah) kelapa sawit.
”Kebijakan
di MKTR yang dilandasi keyakinan bahwa penerapan prinsip keberlanjutan yang
ramah lingkungan dan dampak sosial yang baik pada akhirnya akan berkontribusi
positif terhadap kinerja bisnis secara berkelanjutan. Membentuk ekosistem yang
saling mendukung termasuk di tengah tantangan seperti terjadinya La Nina pada
tahun ini.”jelas dia.
.jpg)

.jpg)



.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

