- Revisi UU 41 Tahun 1999 Angin Segar Bagi Tata Kelola Kehutanan Indonesia
- Kepala BP Taskin: Desa Membantu Pengentasan Kemiskinan Lebih Kontekstual Berbasis Budaya
- Mudik Gratis PLN Bersama BUMN Dibuka, Begini Cara Daftarnya di Aplikasi PLN Mobile!
- FAST Tel-U Dukung Astacita Pendidikan Tinggi
- PB POSSI Kirim 4 Wasit ke Thailand, Tingkatkan Kualitas Freediving Indonesia
- AHY: Pengembangan Rempang Eco-City Harus Inklusif dan Berorientasi Pada Kesejahteraan Masyarakat
- NFA Dorong Keanekaragaman Konsumsi Pangan Lokal untuk Ketahanan Gizi Nasional
- Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA di Berbagai Daerah Indonesia
- AHY: Infrastruktur Berkelanjutan, Kunci Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan
- Fishipol Universitas Negeri Yogyakarta Luncurkan Buku Eulogi untuk Prof Supardi
Muhammad Sirod: Dorong THR untuk Mitra Ojol, Janji Kampanye Prabowo Menjelma Kenyataan

JAKARTA – Inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang mendorong
perusahaan ojek online (Ojol) untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul
Fitri 2025 kepada para mitra (driver Ojol) disambut suka cita dan diapresiasi
banyak pihak, salah satunya Muhammad Sirod, fungsionaris Kadin pusat.
Menurut Sirod, kebijakan ini sebagai bukti nyata bahwa janji kampanye Prabowo tidak hanya sekadar retorika, melainkan sudah mulai diwujudkan melalui dukungan terhadap para pelaku Ojol yang telah berkontribusi besar dalam mobilitas masyarakat.
Baca Lainnya :
- Terobos Genangan Banjir, Prabowo Tegaskan Pemerintah Senantiasa Hadir dan Membantu Masyarakat0
- Banjir Jabodetabek Bukti Nyata Rentannya Indonesia dalam Ancaman Krisis Iklim0
- Budiman Sudjatmiko Antusiasme Hadir Organisasi Sayap Bantu BP Taskin Entaskan Kemiskinan0
- Kejati Sumsel Tetapkan Lima Tersangka Korupsi Sektor SDA Perkebunan Sawit0
- Dari Tokyo, SBY Ajak Masyarakat Dunia Kembali ke Jalur Kerja Sama, Kemitraan, dan Kolaborasi0
“Saya melihat kebijakan
ini sebagai bentuk penghargaan yang sangat penting terhadap para mitra Ojol.
Janji yang disampaikan Prabowo saat kampanye capres kini berubah menjadi
kebijakan konkret yang sedikit banyak memberi pengaruh pada kesejahteraan para
Ojol,” ungkap Sirod, Senin (10/3/2025).
Sirod menekankan bahwa pemberian THR bagi mitra Ojol mencerminkan keunikan model sharing economy khas Indonesia. “Di Indonesia, kita memiliki kearifan lokal dalam bentuk tunjangan hari raya. Ini bukan hanya soal uang, tapi juga simbol solidaritas dan gotong royong yang sulit ditemukan di negara lain,” jelasnya.
Dalam konteks model
bisnis kekinian, Sirod mengungkapkan bahwa upaya “memaksakan” mitra Ojol menjadi
karyawan tetap bukanlah solusi yang tepat. “Fleksibilitas adalah kunci dalam
sistem bisnis startup padat modal seperti ojek online ini. Mengubah
status mitra menjadi karyawan justru tidak mengikuti logika bisnis global yanag
hampir menggejala di banyak industri kita sekarang," kata Dewan Pakar
Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) ini.
Selain itu, Sirod
mengapresiasi peran besar Gojek dan Grab yang telah membantu pemerintah
menyediakan solusi mobilitas bagi warga. Menurutnya, kedua perusahaan tersebut
tidak hanya mempermudah akses transportasi, tetapi juga mendukung stabilitas
ekonomi dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang fleksibel.
"Kita musti sadar
bahwa disrupsi teknologi informasi banyak mengubah industri di belahan dunia
manapun, khususnya transportasi publik. Tanpa mereka, dengan segala kelebihan
dan kekurangannya pemerintah kita kesulitan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan
yang ada, ini musti kita akui. Di dalam arahan Presiden Prabowo, mereka
menunjukkan bahwa kerjasama antara pemerintah dan swasta bisa menghasilkan
solusi yang tepat guna,” tuturnya.
Sirod melanjutkan, perhatian Presiden Prabowo tidak berhenti pada mitra Ojol saja, tapi juga memberikan penghargaan kepada para pekerja messenger dan delivery man yang menjadi tulang punggung industri logistik. “Mereka adalah para pekerja keras yang berperan besar dalam menggerakkan distribusi barang di tanah air. Pengakuan ini sangat berarti untuk mendorong kemajuan industri logistik Indonesia,”
Sirod meyakini bahwa
kebijakan populis bagi mitra Ojol dan para pekerja lepas lainnya akan membuka
jalan bagi transformasi model ekonomi digital yang lebih inklusif. “Kita sedang
melihat perubahan paradigma di mana kebijakan pemerintah tidak hanya fokus pada
pertumbuhan ekonomi, tapi juga pada keadilan sosial bagi seluruh pelaku ekonomi
digital,” ujarnya.
Dengan harapan bahwa
inisiatif yang dilakukan Presiden Prabowo ini akan menumbuhkan semangat
kebersamaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Sirod sangat optimisme bahwa
langkah konkret seperti ini harus menjadi inspirasi bagi sektor lainnya. “Agar
kita semua bisa bergerak menuju masa depan yang lebih adil dan berdaya saing,”
pungkas Ketum HIPPI Jaktim ini.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto membuat kebijakan tak
biasa dengan mendorong perusahaan
ojek online (Ojol) untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 2025 kepada
para driver Ojol. Hal itu terekam di dinding facebook orang nomor satu di
Indonesia itu, Senin (10/3/2025).
“Alhamdulillah,
tepat di hari ke 10 Ramadhan 1446 H ini, saya mengumumkan pemberian THR
(Tunjangan Hari Raya) terhadap pekerja swasta, BUMN, dan BUMD agar diberikan
secara tepat waktu paling lambat H-7 sebelum Hari Raya Idul Fitri 1446 H,” tulis
Prabowo.
“Selain itu, pemerintah juga memberikan perhatian khusus
kepada pengemudi online yang telah mendukung layanan transportasi berbasis
aplikasi, hari ini turut hadir perwakilan Gojek lndonesia dan GrabID dalam
pemberian BHR (Bonus Hari Raya) dalam bentuk uang tunai sesuai dengan keaktifan
bekerja melalui perusahaan terkait,” imbuh Prabowo.
