Budiman Sudjatmiko Antusiasme Hadir Organisasi Sayap Bantu BP Taskin Entaskan Kemiskinan

By PorosBumi 05 Mar 2025, 06:53:16 WIB Nadi Negeri
Budiman Sudjatmiko Antusiasme Hadir Organisasi Sayap Bantu BP Taskin Entaskan Kemiskinan

JAKARTA - Sekitar 20 orang datang memenuhi ruang rapat Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) di bilangan gedung Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/3/2025). Selidik punya selidik, puluhan orang itu ternyata tamu yang tergabung dalam Barisan Andalan Kesetiakawanan Pengentasan Kemiskinan (Bakti Taskin), sebuah organisasi partisipasi masyarakat dari kelompok pengusaha menengah ke atas yang ingin membantu BP Taskin dalam mengentaskan kemiskinan.

Beberapa pengusaha yang sudah matang dalam berbagai bidang usaha, itu di antaranya Suntoro (Presidium KP-Main), Muksalmina (Sekjend Apdesi-Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia), Benyamin Siwy (Pengusaha energi terbarukan dari Minyak Jelantah jadi bio avtur), Akbar (Jimmy Hantu Foundation yang melakukan pencegahan stunting, pengadaan dapur makan bergizi, dan pembuatan pekarangan bergizi di berbagai daerah), dll.

Dalam pertemuan hari itu, Bakti Taskin menjelaskan usaha apa saja yang mereka sudah lakukan, seperti ekspor rumput laut, pembuatan drone dari bahan baku asli Indonesia, penyediaan pupuk, penyediaan kartu tani agar petani menjadi bisa mengakses perbankan, dll.

Baca Lainnya :

Dayung bersambut, menurut Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, semua program yang telah dilakukan oleh Bakti Taskin tersebut sangat sejalan dengan visi BP Taskin. "Apa yang telah mereka lakukan ini memang sangat diperlukan oleh BP Taskin. Saya pun sudah belasan tahun kenal dengan anggota-anggotanya."

Budiman menyarankan, ke depan Bakti Taskin bisa intens bekerja sama dengan pihaknya, agar Bakti Taskin menjadi organisasi yang mampu mengeksekusi program dari BP Taskin. "BP Taskin akan menyambungkan kinerja Bakti Taskin, untuk bisa berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga agar apa yang sudah mereka lakukan dalam mengentaskan kemiskinan semakin berdaya," lanjutnya.

Menurut Budiman Sudjatmiko, salah satu permintaannya ke depan, Bakti Taskin mampu bekerja sama dengan Apdesi. Di mana, kepala desa bertugas mencari data tentang kondisi kantong-kantong kemiskinan dan Bakti Taskin secara teknis mampu menarik investor, mengerahkan entrepreneur, serta menarik pegawai dari masyarakat miskin.

Dalam perhitungan Budiman, berdasarkan rencana induk yang akan diresmikan nanti, Indonesia membutuhkan 10 ribu perusahaan baru. Perusahaan ini bisa muncul dari berbagai sektor. Tetapi, menurut Budiman, diharapkan perusahaan terbanyak yang mendapatkan kesempatan berkembang adalah BUMDes, karena bagaimanapun, dengan naik kelasnya BUMDes, maka kesempatan pemerataan dan pengurangan orang miskin akan semakin jelas.

"Setidaknya, kalau kalian bisa membantu target kami mengangkat 7500 BUMDes dan 2500 lainnya adalah perusahaan swasta menengah dan perusahaan konglomerasi, maka akan lebih mudah bagi kita mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%," lanjutnya.  

Budiman mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi catatannya untuk membantu Bakti Taskin. Pertama adalah memastikan kementerian dan lembaga akan mau bekerja sama. Kedua, kementerian terkait akan bisa mengangkat desa setengah miskin bersama dengan program Bakti Taskin. Ketiga, 7000 desa bisa membantu menyiapkan sumber makan bergizi gratis. Keempat, membantu membangun pendataan secara digital agar setiap desa yang ingin berkembang secara industri bisa mulai melakukannya.

BP Taskin menilai bahwa Bakti Taskin bisa bekerja sama seperti menjadi salah satu organisasi sayap yang bertindak secara praktis untuk mengeksekusi rencana besar BP Taskin dalam mengentaskan kemiskinan. "Hal kolaborasi ini bisa kita rumuskan nanti. Setelah deputi dan tim ahli kami terbentuk, mungkin kita bisa bikin pokja agar Bakti Taskin bisa memahami arah kebijakan BP Taskin. Nanti kami arahkan apa yang bisa dilakukan Bakti Taskin,” tukasnya.

Dalam kesempatan ini, Bakti Taskin juga memberitahu bahwa mereka masih menggalang banyak lagi pengusaha agar mau bergabung membantu penyelesaian masalah kemiskinan di Indonesia. Hal ini pula yang diimpikan oleh salah satu anggota Bakti Taskin yang bernama Diyan Angraeni. Sebagai ketua HKTI Jawa Barat ia menjelaskan, bahwa dorongan pada kecintaan pemberdayaan ekonomi rakyat adalah kesamaan Bakti Taskin dengan BP Taskin.

“Kami berharap munculnya danareksa untuk pertanian, perikanan, dan usaha kecil lainnya di Indonesia. Jadi, petani dan pekerja di desa bisa mempunyai saham dari usahanya,” ujarnya. Pada bulan April nanti, Bakti Taskin berencana bertemu dengan Presiden Prabowo bersama BP Taskin agar mereka mendapatkan arahan dari presiden dalam berkolaborasi membantu mengentaskan kemiskinan. (hendri irawan)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment