- Revisi UU 41 Tahun 1999 Angin Segar Bagi Tata Kelola Kehutanan Indonesia
- Kepala BP Taskin: Desa Membantu Pengentasan Kemiskinan Lebih Kontekstual Berbasis Budaya
- Mudik Gratis PLN Bersama BUMN Dibuka, Begini Cara Daftarnya di Aplikasi PLN Mobile!
- FAST Tel-U Dukung Astacita Pendidikan Tinggi
- PB POSSI Kirim 4 Wasit ke Thailand, Tingkatkan Kualitas Freediving Indonesia
- AHY: Pengembangan Rempang Eco-City Harus Inklusif dan Berorientasi Pada Kesejahteraan Masyarakat
- NFA Dorong Keanekaragaman Konsumsi Pangan Lokal untuk Ketahanan Gizi Nasional
- Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA di Berbagai Daerah Indonesia
- AHY: Infrastruktur Berkelanjutan, Kunci Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan
- Fishipol Universitas Negeri Yogyakarta Luncurkan Buku Eulogi untuk Prof Supardi
Sinergi KKP-KPKP Menggali Potensi Kelautan dan Perikanan Sumbawa untuk Sejahterakan Masyarakat

SUMBAWA - Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (KPKP) siap
berkolaborasi menggali potensi kelautan dan perikanan di Sumbawa, Nusa Tenggara
Barat. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, kolaborasi tersebut juga bertujuan
untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Kolaborasi antara KKP dan KPKP dibuktikan melalui kunjungan
kerja Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama dengan
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Fahri Hamzah ke sejumlah lokasi
di Sumbawa, Rabu (19/2/2025).
Kunjungan pertama dilakukan di lokasi Proyek Strategis
Nasional (PSN) Udang Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Sumbawa, NTB. Di sana Menteri Trenggono bersama Wamen Fahri
berdialog dengan masyarakat nelayan dan meminta dukungan untuk merevitalisasi
tambak udang seluas 800 hektare yang kini masih menjadi tambak tradisional dan
lahan belum terpakai.
Baca Lainnya :
- Indonesia Perlu Bersikap di Tengah Pusaran Dinamika Geopolitik Dunia0
- Budiman Sudjatmiko: Selama Reformasi Agraria Tidak Selesai, Kemiskinan Sulit untuk Lepas0
- RUU Minerba Disahkan, Bukti Senayan Panggung Sirkus untuk Berbisnis0
- 63 Ekor Ikan Predator di Jakarta Timur Dimusnahkan0
- Gaya Asyik Budiman Sudjatmiko Ngobrol Seru Dengan Wartawan Soal Pengentasan Kemiskinan di Indonesia0
Dalam revitalisasi nanti, Kementerian PKP akan mendukung
revitalisasi tambak udang melalui penataan rumah para nelayan tambak di lokasi
PSN. “Kami akan merevitalisasi tambak udang, harapannya dapat meningkatkan
produktivitas dan pendapatan nelayan, serta kesejahteraan rumah tangga
perikanan. Nanti Pak Fahri yang akan menata pemukiman masyarakat nelayan
tambak,” kata Menteri Trenggono.
Setelah meninjau PSN tambak udang, Menteri Trenggono dan
Wamen Fahri juga meninjau budidaya lobster modern yang dikelola pihak swasta
dengan para tenaga ahli budidaya dari Vietnam. “Saya optimis budidaya lobster
di Sumbawa ini bisa memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar, bisa
memenuhi permintaan lobster di dalam dan luar negeri. Serta bisa meningkatan
pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari budidaya lobster,” ungkapnya.
Menteri Trenggono juga akan membangun kampung nelayan Pulau
Bungin menjadi modern. Kampung Nelayan Modern merupakan program yang
mentransformasikan ruang hidup dan ruang sosial nelayan menjadi lebih baik, dan
lebih berkembang, dengan seluruh dimensinya melalui pembangunan infrastruktur,
dan peningkatan kapasitas masyarakat melalui social engineering.
Adapun fasilitasnya yaitu sentra kuliner, indoor dan outdoor
area, riverside area, rooftop area, bale nelayan, dan shelter pendaratan ikan.
Selain juga dilengkapi bengkel kapal nelayan, stasiun pengisian bahan bakar
nelayan (SPBN), fish store, pabrik es, dan lainnya.
“Kami akan bangun kampung bungin modern, abis nangkap
langsung dijual disini, kami akan kirim tim untuk menindaklanjutinya. Pak Fahri
juga akan menata pemukiman masyarakat nelayan yang merupakan terpadat di dunia
ini,” ungkapnya.
Tidak hanya melihat potensi sumber daya alam kelautan dan
perikanan saja, Menteri Trenggono dan Wamen Fahri juga meninjau SMK Negeri 1
Alas yang memiliki jurusan Kelautan dan Perikanan. Menteri Trenggono siap
mendukung rencana adanya pengembangan pendidikan kelautan dan perikanan melalui
pembangunan Politeknik. Apalagi mayoritas masyarakat pulau Sumbawa adalah
masyarakat pesisir.
Sementara itu, Wamen Fahri menegaskan bahwa Sumbawa memiliki
potensi kelautan dan perikanan yang begitu besar. Baik dari sumber daya alamnya
maupun manusianya. Kedatangannya bersama Menteri Trenggono ingin menata potensi
kelautan dan perikanan di Sumbawa yang menjadi tanggungjawab Kementerian
Kelautan dan Perikanan dalam kapasitas ekologi dan usaha. Sedangkan Kementerian
PKP akan mengurusi pemukimannya.
“Kami datang kesini karena pak Presiden Prabowo prihatin,
yaitu protein dari nelayan tapi pemukiman tidak layak. Dengan sinergi ini, kami
yakin bukan hanya mampu menjaga ketahanan pangan, tapi mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat nelayan,” jelasnya.
