- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi
- Masyarakat Adat Suku Taa Mendesak Perusahaan Sawit Tinggalkan Wilayah Adat di Sulawesi Tengah
- Seminar Nasional di UNY Bahas Pembaruan Hukum Acara Pidana
- Menteri Kehutanan Bahas Konservasi Badak dan Ekowisata dengan Edge Group dan Dr Niall McCann
- Strategi Bijak Berinvestasi Emas
- LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim
- Dari Binus International ke Brisbane: Perjalanan Fannisa Widya Puteri Kuliah Double Degree
- Tonggak Sejarah Medis Tanah Air: Robot Bedah Otak Pertama di Indonesia Hadir di Siloam Hospitals
- 5 Dampak Tak Terduga yang Datang Kalau Konten Kamu Viral
Jalur Pendakian Gunung Bawakaraeng Kini Dilengkapi Musola, Toilet, dan Bank Sampah
.jpg)
GOWA - Gunung Bawakaraeng di
Kabupaten Gowa kini mengalami perubahan signifikan yang membuat pendakian
semakin nyaman dan ramah lingkungan. Jalur pendakian yang dikenal dengan
pemandangannya yang memukau ini telah dilengkapi dengan fasilitas baru berupa musola,
toilet, dan bank sampah.
Fasilitas ini terwujud berkat hasil kolaborasi antara Pusat
Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku (Pusdal LH SUMA) Kementerian
Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), pemerintah
daerah, masyarakat, dan komunitas pencinta alam. Fasilitas baru tersebut diresmikan
dalam sebuah acara yang turut diwarnai dengan aksi bersih gunung.
"Pendakian ke Bawakaraeng sekarang terasa
lebih nyaman. Kami para pendaki tidak lagi kesulitan mencari tempat ibadah atau
fasilitas MCK yang layak. Fasilitas baru ini sangat membantu, apalagi saat
perjalanan panjang menuju puncak," ungkap Ahmad, seorang
pendaki asal Makassar, yang merasakan langsung manfaat dari musola dan toilet
di sepanjang jalur pendakian.
Baca Lainnya :
- Belantara Foundation Bersama Mitra dari Jepang Kembali Tanam Pohon di Riau0
- Manfaatkan PLTS, Desa Energi Berdikari di Karawang Tingkatkan Ekonomi Petani 0
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli0
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang0
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan0
Nurhayati, seorang pedagang di sekitar kawasan Basecamp,
juga mengungkapkan kesannya. “Dengan adanya bank sampah dan aksi bersih gunung,
suasana jadi lebih tertib dan bersih. Para pendaki semakin sadar untuk tidak
sembarangan membuang sampah. Ini juga membuat warung kami lebih nyaman
dikunjungi dan lingkungan sekitar tetap terjaga,” katanya.
Menurut Azri Rasul, fasilitas yang ada ini diharapkan tidak
hanya meningkatkan kenyamanan pendaki, tetapi juga membantu menjaga kebersihan
dan kelestarian lingkungan Gunung Bawakaraeng.
“Kami ingin fasilitas ini tidak hanya bermanfaat
bagi pendaki, tetapi juga masyarakat sekitar yang ikut menjaga kebersihan dan
keindahan gunung," ujar Azri Rasul.
Perubahan besar ini berawal dari keprihatinan Menteri
LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, saat mendaki Gunung Bawakaraeng beberapa
waktu lalu. Dalam perjalanannya, Menteri Hanif menyaksikan langsung banyaknya
sampah yang berserakan di sepanjang jalur pendakian dan ketiadaan fasilitas
dasar seperti musola dan toilet. Dari situ, muncul ide untuk menjadikan Gunung
Bawakaraeng tidak hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga sebagai
tempat yang nyaman, bersih, dan sehat bagi semua pengunjung.
KLH/BPLH merespons cepat, kemudian melakukan berbagai upaya
untuk membersihkan jalur pendakian serta menghadirkan fasilitas yang dibutuhkan
oleh para pendaki. Musola dan toilet menjadi tempat yang sangat dibutuhkan di
tengah perjalanan panjang menuju puncak, sementara bank sampah hadir sebagai
solusi untuk mengelola sampah yang selama ini menjadi masalah di kawasan
tersebut.
Sebelum fasilitas ini diresmikan, tim dari Pusdal LH SUMA
juga telah melakukan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan
pengelolaan sampah dengan membagikan buku tabungan, buku registrasi, dan
timbangan gantung agar pengelolaan bank sampah dapat berjalan dengan mandiri
oleh masyarakat setempat.
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, memberikan apresiasi tinggi atas upaya
yang telah dilakukan.
“Pendakian Gunung Bawakaraeng kini sudah lebih
terkendali dari sisi kebersihannya. Ini berkat inisiatif dari Bapak Menteri LH
dan KLH. Kami berharap semua pihak, terutama masyarakat, dapat terus menjaga
dan merawat fasilitas ini agar keberlanjutannya terjaga,” ujar
Darmawangsyah.
Darmawangsyah juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah
akan menunjuk pengelola khusus untuk merawat fasilitas ini dan mengelola bank
sampah, memastikan bahwa kebersihan dan kelestarian Gunung Bawakaraeng tetap
terjaga.
Kepala BBKSDA Sulsel menegaskan bahwa fasilitas baru ini
harus dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh pihak, baik pendaki maupun
masyarakat sekitar. Harapannya, dengan adanya musola, toilet, dan bank sampah,
pendakian Gunung Bawakaraeng tidak hanya menjadi tantangan fisik untuk
menaklukkan puncak, tetapi juga mengajarkan kita untuk menjaga alam dan warisan
lingkungan untuk generasi yang akan datang.
Kini, Gunung Bawakaraeng bukan hanya dikenal dengan
keindahan alamnya, tetapi juga sebagai contoh sukses bagaimana kolaborasi
antara berbagai pihak dapat menciptakan perubahan positif yang dirasakan
langsung oleh masyarakat dan para pendaki. Dengan fasilitas yang semakin
lengkap dan kebersihan yang lebih terjaga, pengalaman pendakian pun menjadi
lebih menyenangkan dan bermakna.
Pendakian Gunung Bawakaraeng kini tidak hanya soal mencapai
puncak, tetapi juga tentang menjaga dan merawat alam. Setiap langkah yang
diambil di jalur pendakian ini adalah bagian dari usaha untuk menyelamatkan
bumi dari ancaman sampah plastik. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan
pendaki, warga, dan semua pihak dapat terus berkomitmen untuk menjaga
kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik.
