- KKP Jamin Kualitas Layanan Perikanan di SKPT Pulau Terluar
- Program Desa Energi Berdikari Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Mentan Amran Targetkan Kaltara Panen Tiga Kali Setahun, Fokus Benahi Irigasi
- Prediksi Perubahan Iklim Masa Depan Arus Lintas Indonesia, BRIN Gunakan Pendekatan Masa Lalu
- Selebrasi Kelulusan Program RK IMB 2025, Galeri Indonesia Kaya Suguhkan Pentas Musikal Orisinil
- Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah, Presiden Apresiasi Duet Maut Amran-Sudaryono
- Gas Bumi: Solusi Sementara atau Bukan Solusi Sama Sekali?
- Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia Tuntut Pemerintah Jepang Hentikan Inisiatif AZEC
- ESG Award 2025 by KEHATI
- Nishiyama Onsen Keiunkan, Hotel Tertua di Dunia Tempat Persinggahan Para Samurai
Kemenkop Siap Fasilitasi Gakoptindo Jalin Kerja Sama dengan BGN Untuk Masuk Program MBG
.jpg)
BOGOR - Kementerian Koperasi
(Kemenkop) siap memfasilitasi Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia
(Gakoptindo) untuk dapat menjadi supplier kebutuhan tempe dan tahu dalam
program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi
akan berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai leader program MBG
agar ada perjanjian kerja sama antara BGN dengan Gakoptindo dapat segera
dilakukan.
"Gakoptindo berkomitmen untuk menyuplai semua kebutuhan
tahu dan tempe dalam program MBG ini, jadi kita akan mencoba membantu untuk
segera ada MoU, nanti kita ajak Gakoptindo ketemu dengan Pak Dadan Hindayana
(Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)," kata Menkop Budi Arie saat melakukan
kunjungan kerja ke Rumah Tempe Indonesia dan Koperasi Produsen Tempe Tahu
Indonesia (Kopti) Bogor, Rabu (15/1).
Menkop Budi Arie menegaskan bahwa tempe dan tahu dapat
menjadi bahan utama dalam program MBG untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
(SPPG) sehingga sudah seharusnya Gakoptindo menjadi pemasok utama. Diketahui
tempe dan tahu menjadi super food yang memiliki kandungan gizi yang lengkap
sehingga BGN menetapkan standar kelayakan komoditas ini sebagai sumber bahan
baku MBG.
Baca Lainnya :
- Laporan Konflik Agraria Sepanjang 20240
- Rekor Baru Bitcoin: Imbas dari Pelantikan Donald Trump?0
- Langkah Besar Menuju Pasar Karbon Global0
- Pelibatan TNI Dalam Proyek Rempang Eco City Melanggar Konstitusi, HAM, dan UU TNI0
- KKP Segel Pagar Laut di Perairan Bekasi 0
"Tempe (dan tahu) pasti direkomendasikan oleh BGN
karena memenuhi kandungan gizi, jadi saya harap Rumah Tempe Indonesia ini bisa
dikelola dengan baik dan profesional sehingga kita bisa replikasi model usaha
ini ke tempat lain," ucap Menkop Budi Arie.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2023
rata-rata konsumsi tempe per kapita per tahun sebesar 7,3 kg. Sedangkan,
konsumsi tahu per kapita per tahun adalah sebesar 7,7 kg. Tingginya permintaan
masyarakat terhadap komoditas ini perlu direspon oleh Gakoptindo untuk
melakukan diversifikasi produk dan menjaga higienitas proses produksi.
Menkop Budi Arie mengapresiasi upaya dari Rumah Tempe
Indonesia dan Gakoptindo yang sudah melakukan diversifikasi produk tempe
menjadi beberapa produk unggulan lain seperti kripik tempe, cookies tempe,
nugget dan lain sebagainya. Hal ini menandakan bahwa komoditas tempe dan tahu
tidak hanya bisa diandalkan untuk pemenuhan gizi pada program MBG namun juga
memiliki potensi ekonomi untuk dipasarkan hingga ke manca negara.
"Perputaran bisnis di Indonesia bisa sampai Rp75
triliun dan bisa menghidupkan hingga 600 ribu pengrajin, ini adalah potensi
ekonomi yang sangat luar biasa untuk terus dikembangkan," kata Menkop Budi
Arie.
Sementara itu Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan
(Presidential Communication Office/ PCO) Ujang Komarudin yang turut hadir
mendampingi kunjungan kerja Menkop Budi Arie menegaskan bahwa program MBG harus
memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat termasuk kepada UMKM
hingga koperasi - koperasi produsen. Koperasi perlu menangkap peluang ini untuk
membentuk suatu program yang dapat mendukung dari program prioritas pemerintah
tersebut.
"MBG ini kami harapkan bisa menggerakkan pertumbuhan
sektor ekonomi di desa, jadi program MBG ini menjadi program prioritas Pak
Presiden untuk memastikan pertumbuhan ekonomi itu jalan," kata
Ujang.
Di tempat yang sama Sekretaris Jenderal Gakoptindo Hugo
Siswaya Sekjen berharap dukungan dari pemerintah khususnya Kemenkop untuk dapat
mengkomunikasikan keinginan dari Gakoptindo menjadi suplier utama pada program
MBG khususnya untuk komoditas tempe dan tahu. Saat ini produk dari koperasi ini
sudah merambah ke berbagai toko ritel hingga ke pasar-pasar tradisional di
wilayah Jabodetabek dan beberapa kota besar di Indonesia.
"Kita harap tempe dan tahu bisa menjadi pilihan utama
pada program MBG karena kandungan gizi di dalamnya yang luar biasa. Kita ingin
pengrajin tempe bisa mendukung dalam program ini yang paling dekat adalah untuk
memenuhi kebutuhan dari SPPG," katanya.
