- Lakon Pandawa Nawasena: Tradisi Wayang Orang dalam Sentuhan Lintas Generasi
- Jejak Megalitik Pasemah: Ruang Sakral dan Warisan Leluhur
- Deklarasi Sira, Satu Suara Pemuda Adat untuk Para Pemimpin Dunia
- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi
- Masyarakat Adat Suku Taa Mendesak Perusahaan Sawit Tinggalkan Wilayah Adat di Sulawesi Tengah
- Seminar Nasional di UNY Bahas Pembaruan Hukum Acara Pidana
- Menteri Kehutanan Bahas Konservasi Badak dan Ekowisata dengan Edge Group dan Dr Niall McCann
- Strategi Bijak Berinvestasi Emas
- LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim
Mentan Malaysia Apresiasi Kejayaan Pertanian Indonesia

Jakarta - Tindak lanjut dari Pertemuan AMAF (ASEAN Ministerial Meeting on Agriculture) di Singapura Tahun 2016 bahwa Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menginisiasi pembangunan wilayah perbatasan. Menteri Pertanian dan Industri Azas Tani Malaysia, Dato’ Sri Ahmad Shabery Cheek tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai keberhasilan pertanian di Indonesia dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung. Negara Malaysia menyatakan apresiasinya atas kejayaan pertanian Indonesia, Kamis (3/3).
“Sebagai sebuah Negara yang sempat mengimpor jagung, (Indonesia) sekarang sudah mencukupi untuk kegunaan sendiri, di mana Malaysia sendiri masih bergantung kepada impor dan mengambil dari negara yang sangat jauh, “ ujar Mentan Malaysia, saat melakukan pertemuan bilateral dengan Mentan RI di Kantor Pusat Kementerian Pertanian.
Selama ini Negara Malaysia mengimpor jagung dari Negara Argentina dan Amerika sebanyak 3 juta ton per tahun untuk peternakan atau setara dengan 1 Milliar Dollar US.
Melihat kesuksesan dan keberhasilan yang telah dicapai oleh Indonesia di bidang pertanian khususnya dalam komoditas beras Jagung. Dengan kesamaan iklim dan kondisi lahan yang sama maka Indonesia dan Malaysia sepakat melakukan kerjasama dalam membangun wilayah perbatasan. Fokusnya adalah pada pengembangan komoditas jagung di wilayah perbatasan antara Entikong, Provinsi Kalimantan Barat dan Serawak-Malaysia.
Baca Lainnya :
- Mentan Panen Padi dan Percepat Serap Gabah Petani di Jawa Timur0
- Areal Tambak Udang di Kaltara Dilirik Pemkab Bantaeng0
- Mobil Desa Harus Fleksibel0
- Dukung Rencana Ekspor, Mentan akan Jadikan Lamongan Lumbung Jagung0
- Mentan Jamin Bulog Serap Gabah Petani0
Keinginan Mentan Malaysia dan delegasinya tersebut disambut baik oleh Kementerian Pertanian. Mentan RI meyakini kerja sama antara Indonesia dan Malaysia merupakan sinergi positif dalam membangun sektor pertanian untuk masing-masing negara.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan bilateral tersebut Indonesia-Malaysia akan melakukan penanaman perdana di perbatasan Entikong, Kalimantan Barat.
“Kita akan tanam benih jagung dan penemuan terbaru teknologi Jagung tongkol ganda Nakula Sadewa 29 (Nasa 29). Paling lambat pertengahan tahun 2017 kita sudah tanam perdana di perbatasan, ini adalah perintah Presiden untuk membangun perbatasan bersama dengan negara-negara tetangga,” ujar Mentan.
Sinergi antara Indonesia dan Malaysia dalam membangun sektor pertanian, terutama komoditas jagung di wilayah perbatasan diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pangan masing-masing Negara. Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Mat Syukur bahkan optimis bila kerja sama antara Indonesia dan Malaysia berjalan baik, Indonesia dan Malaysia akan mampu menjadi penyuplai pangan dunia.
Sumber: KEMENTAN
