- Pemerintah Akan Tindak 2.039 Kios Pupuk Rugikan Petani Rp600 Miliar
- OJK Akan Tata Ulang Perijinan Perusahaan Gadai
- Jadi Pembina Kawasan Sungai Cipinang, MIND ID Komitmen Dukung Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan
- Wujudkan Ekonomi Kerakyatan, MIND ID Dorong 10.000 UMK Naik Kelas
- Masyarakat Adat Masukih Tolak Penambangan Emas Ilegal di Hutan Adat Kalimantan Tengah
- Cegah Tragedi Berulang, Kementerian PU Periksa Struktur Bangunan Dua Pesantren Besar di Jatim
- Survei Litbang Kompas: 71,5 Persen Puas dengan Kinerja Kementan
- Pertamina Wujudkan Transformasi Bisnis Berkelanjutan Melalui BBM Ramah Lingkungan
- Merawat Tradisi Penyembuhan Dayak Taboyan: Jaga Keseimbangan Alam, Roh, dan Manusia
- Mantan Bos BEI Minta Purbaya Jelaskan Definisi Saham Gorengan
Petambak udang Kulon Progo nikmati panenan

KULON PROGO. Petambak udang di Pantai Glagah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanen dengan hasil yang bagus dan harga jual tinggi. Diperkirakan, hal itu karena dukungan cuaca yang bagus dalam beberapa bulan terakhir.
"Cuaca beberapa bulan terakhir yang bagus untuk budi daya udang. Di lahan 2.000 meter persegi dapat dipanen 2,5 ton udang," kata Purhadi, salah satu petambak, Kamis (5/1)
Ia mengatakan harga udang di tingkat petambak juga sangat bagus. Udang ukuran 100 harganya Rp 56.000 per kg. Purhadia memanen udang ukuran 40 dengan harga jual Rp 80.000 per kg. "Hasil panen kali ini sangat bagus. Keuntungan yang kami dapatkan juga cukup besar," katanya.
Baca Lainnya :
- Kunjungi Pasar Tanjung Jember, Mendag Banjir Keluhan Pedagang0
- Ikan beku Makassar ditarget masuk pasar Eropa0
- Sulteng minta dukungan Kementan kembangkan kakao0
- Investor Lirik Beras Adan0
- Benih jagung hibrida Monsanto melonjak 368 persen di musim hujan0
Ia mengatakan udang hasil panenan dibeli tengkulak dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tengkulak menjual udang kepada eksportir yang akan mengirim ke Hong Kong.
"Pasaran udang ukuran besar, semua ekspor. Pasar lokal lebih memilih ukuran kecil karena daya beli konsumen lokal rendah," kata Purwadi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKPP) Kulon Progo Sudarna mengatakan berupaya menambah luasan lahan budi daya perikanan untuk mengganti 50 hektare yang berkurang akibat pembangunan bandara di wilayah itu. Hal tersebut menyebabkan produksi perikanan budi daya turun 850 ton pada 2016.
Produksi budi daya ikan pada 2015 mencapai 14.338 ton, tapi pada 2016 turun menjadi 13.364 ton. "Penurunan produksi karena lahan udang dan lele di Kecamatan Temon seluas 50 hektare hilang," kata Sudarna.
sumber : kontan
