- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
- PFI Kepri Sambangi KSOP Batam, Perkuat Sinergi dan Semangat Foto Jurnalistik Maritim
- Belajar dari Makkah: Potensi Bio-Energi di Balik Sistem Pengolahan Limbah Modern
BEI Bidik Pendapatan Rp1,9 Triliun Dengan RNTH Rp14,5 Triliun Per Hari Tahun 2026
Keterangan Gambar : Dirut BEI, Iman Rachman - BEI
JAKARTA- Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan target
kinerja tahun 2026 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) yang
digelar pagi ini, Kamis(29/10/2025).
Rinciannya,operator pasar modal Indonesia ini
mengincar pertumbuhan pendapatan 9,54 persen dibanding target tahun 2025 sebesar
Rp1,77 triliun menjadi Rp1,94 triliun pada akhir 2026 dibanding.
“ Laba Bersih diproyeksikan
naik sebesar 18,02 persen menjadi
Rp300,81 miliar dari Rp254,9 miliar pada RKAT 2025-Revisi. Terhadap seluruh proyeksi keuangan tersebut,
Cost to Income Ratio Perseroan adalah 80,5 persen atau sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan rata-rata sejak 2015,”
papar Direktu Utama BEI, Iman Rachman dalam paparan publik secara daring.
Baca Lainnya :
- Defisit USD2,3 Miliar, Muhamad Akbar Ungkap Keraguan Kelangsungan Usaha KRAS0
- NPL Bengkak, Laba Bank Mandiri Turun 10 Persen Jadi Rp37,7 Triliun Akhir September 20250
- IHSG Ditaksir Tembus 8.400 Berbekal Kinerja Emiten Hingga Modal Asing0
- Laba BBNI Turun 7 Persen Jadi Rp15,1 Triliun Akhir September 20250
- Ekonom Indef Nilai Belum Terjadi Perubahan Signifikan di Struktural Ekonomi 0
Iman menjelaskan bahwa target tersebut akan ditopang asumsi
RNTH (Rerata
Nilai Transaksi Harian) tahun 2026 mencapai
Rp14,5 triliun dengan jumlah hari bursa sebanyak 239 hari. Disamping itu, jumlah
pencatatan efek pada tahun 2026 diharapkan mencapai 555 efek yang terdiri atas dari pencatatan
efek saham, emisi obligasi, dan pencatatan efek lainnya meliputi
Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi
Infrastruktur (DINFRA), dan Efek Beragun Aset (EBA), serta emisi waran
terstruktur.
“ Khusus untuk IPO saham kami targetkan 50 emiten baru dan 6-nya
merupakan perusahaan light house,”
kata dia.
Pada sisi lain, Iman menargetkan tambahan 2 juta investor
pasar modal baru pada tahun
2026. Secara umum, RKAT 2026 disusun dengan mengacu
kepada fase pertama dari induk rancangan BEI
2026– 2030, yakni meningkatkan
kesesuaian produk dengan pasar dan demokratisasi akses.
BEI
akan berfokus dalam pengembangan sejumlah rencana kerja yang bertujuan untuk
meningkatkan likuiditas perdagangan, meningkatkan pelindungan investor,
penyediaan layanan data yang sesuai kebutuhan pelanggan, hingga penyempurnaan
teknologi yang digunakan.
BEI
akan tetap melaksanakan kegiatan rutin berupa pengembangan pasar untuk
Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa, hingga untuk
meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal.
Selain mengesahkan RKAT 2026, RUPSLB BEI kali ini juga menetapkan
penyesuaian Pasal 3 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan. Dengan penyesuaian ini,
maka setiap penyelenggaraan jasa dan kegiatan usaha lainnya yang dilakukan BEI
dan diatur oleh otoritas lain, termasuk Electronic Trading Platform (ETP) Antarpasar, akan
memiliki dasar yang lebih kuat dengan dukungan persetujuan
“BEI memiliki rencana menjadi Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA) untuk melakukan kegiatan sebagai Penyedia (ETP) Antarpasar.”tutur Iman. (Abdul Aziz)
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

