- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
- PFI Kepri Sambangi KSOP Batam, Perkuat Sinergi dan Semangat Foto Jurnalistik Maritim
- Belajar dari Makkah: Potensi Bio-Energi di Balik Sistem Pengolahan Limbah Modern
NPL Bengkak, Laba Bank Mandiri Turun 10 Persen Jadi Rp37,7 Triliun Akhir September 2025

Keterangan Gambar : Ilustrasi Bank Mandiri-Istimewa
JAKARTA- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat
penyaluran kredit konsolidasi tumbuh tumbuh
11 persen secara tahunan atau year on year (YoY) mencapai Rp1.764,32 triliun dalam periode 9
bulan tahun 2025.
Capaian ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit
industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 7,70 persen YoY menurut data
Bank Indonesia.
Direktur
Finance & Strategy Bank Mandiri,
Novita Widya
Anggraini mengatakan, konsistensi pertumbuhan tersebut mencerminkan kuatnya
fundamental dan ketepatan strategi yang dijalankan.
Baca Lainnya :
- IHSG Ditaksir Tembus 8.400 Berbekal Kinerja Emiten Hingga Modal Asing0
- Laba BBNI Turun 7 Persen Jadi Rp15,1 Triliun Akhir September 20250
- Ekonom Indef Nilai Belum Terjadi Perubahan Signifikan di Struktural Ekonomi 0
- BI Laporkan Uang Beredar Tumbuh 8 Persen Tembus Rp9.771 Triliun0
- Pemerintah Diminta Kejar Konsumsi Susu Setara Negara Jiran 40 Liter Per Tahun0
“Kami
melihat sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta industri
makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan,” kata
Novita dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2025 di Jakarta, Senin (27/10).
Namum rasio kredit bermasalah (Non-Performing
Loan/NPL) gross bank only tercatat
1,03 persen dan NPL net 0,4 persen,
dengan rasio pencadangan atau coverage ratio tetap terjaga baik pada level 271
persen.
Bandingkan dengan rasio kredit
bermasalah itu memburuk dibanding akhir September 2024, NPL Gross 0,97 persen
dan NPL Net 0,33 persen.
Secara umum, pendapatan bunga,
syariah dan pendapatan asuransi bersih tumbuh 3,4 persen secara tahunan menjadi
Rp78,558 triliun. Sayangnya, beban operasional bengkak 46,4 persen secara
tahunan menjadi Rp27,125 triliun. Dampaknya, laba operasional turun 10,2 persen
secara tahunan menjadi Rp51,433 triliun.
Senasib, laba bersih melorot 10,2 persen secara tahunan menjadi Rp37,73
triliun.Akibatnya, laba per saham merosot ke Rp404,25 per lembar pada akhir
September 2025. Sedangkan akhir September 2024 senilai Rp450,19 per lembar.
Pada sisi lain, jelas dia, Dana Pihak Ketiga (DPK)
Bank Mandiri tumbuh 13 persen YoY menjadi Rp1.884 triliun hingga akhir kuartal
III 2025. Komposisi CASA tetap dominan sebesar 69,3 persen, mencerminkan
keberhasilan strategi dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memperkuat likuiditas.
Hasilnya,
hingga akhir September 2025, total aset konsolidasi Bank Mandiri turut
meningkat dan mencapai Rp2.563 triliun, naik 10,3 persen secara tahunan.
Adapun rasio keuangan penting lainnya,
KPMM 19,04 persen; ROA 2,93 persen; ROE 21,24 persen;
NIM 4,59 persen;BOPO 63,48 persen; dan LDR 92,55 persen. (Abdul Aziz)
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

