- Lakon Pandawa Nawasena: Tradisi Wayang Orang dalam Sentuhan Lintas Generasi
- Jejak Megalitik Pasemah: Ruang Sakral dan Warisan Leluhur
- Deklarasi Sira, Satu Suara Pemuda Adat untuk Para Pemimpin Dunia
- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi
- Masyarakat Adat Suku Taa Mendesak Perusahaan Sawit Tinggalkan Wilayah Adat di Sulawesi Tengah
- Seminar Nasional di UNY Bahas Pembaruan Hukum Acara Pidana
- Menteri Kehutanan Bahas Konservasi Badak dan Ekowisata dengan Edge Group dan Dr Niall McCann
- Strategi Bijak Berinvestasi Emas
- LindungiHutan Perkuat Peran Petani dalam Program Penghijauan dan Ketahanan Iklim
Budi Daya Kambing Etawa lebih Menguntungkan

BUDI DAYA kambing belum terlalu banyak digeluti masyarakat Bali. Dibandingkan memelihara sapi, budi daya kambing ternyata lebih menguntungkan dan hasil lebih cepat diperoleh.
Peternak kambing dari Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Ni Nyoman Mawini menuturkan, budi daya kambing sangat menguntungkan. “Dulu saya tidak kebayang bagaimana memelihara kambing etawa. Ternyata lebih menguntungkan ketimbang memelihara sapi,” ucapnya.
Mawini yang mulai memelihara kambing sejak 2004, saat ini telah mengembangkan usaha dengan berbagai produk olah raga dari susu kambing.
Baca Lainnya :
- Pemerintah incar pasar ayam olahan Jepang & Korea0
- Petani bawang minta ada koperasi dari pemerintah untuk stabilkan harga0
- Sekilas Tentang Desa Modern0
- Kopi Indonesia Perlu Jadi Identitas Dunia0
- Bupati Banjarnegara Minta Warganya Tanam Cabai0
Pada 2012, usahanya mulai berkembang dengan membuat olahan kosmetik dan olahan pangan. Dalam membuat produk olahan, ia juga memperoleh pasokan susu kambing etawa dari kelompok tani lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar, bahkan pasokan susu kambing didatangkan dari berbagai kabupaten di Bali.
Saat ini, Nyoman Mawini telah memiliki 40 ekor kambing etawa. Ia memaparkan, untuk memulai budi daya memilih bibit yang unggul sangatlah penting. “Untuk bibit kambing perahan etawa memang harganya lebih mahal yaitu berkisar Rp 5 jutaan,” ucapnya.
Ia mengaku memilih membeli kambing etawa yang sudah beranak satu sehingga begitu lepas sapih, susunya bisa diperah untuk kemudian diolah.
Keunggulan dari memelihara kambing etawa ini adalah, sebulan sebelum kambing melahirkan susunya sudah dapat diperah. “Dari pemerahan susu sebulan itu saja, kami sudah bisa menghasilkan sama dengan harga satu ekor kambing,” tukasnya. (pur)
sumber : bisnisbali.com
