- Peduli Kesehatan, Anggota Sevenist Club Periksa Gula Darah dan Gelar Seminar Kesehatan Jantung
- Kemenag Karanganyar Borong Juara di Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
- Muhammad Sirod: Penundaan Tarif AS-China Jeda Strategis, Bukan Damai Permanen
- Taman Bumi Meratus dan Kebumen bukan Sekadar Warisan Alam dan Budaya
- AHY: Pembangunan Infrastruktur Perkuat Pertahanan Negara
- Anak Perusahaan Sinarmas Group Kembali Gusur Tanah Petani di Tebo
- Wamentan dan Rektor IPB Luncurkan Benih Paten! Produktivitas Capai 12 Ton Per Hektare
- Belantara Foundation: Strategi Terpadu Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Sebuah Keharusan
- SBY: Krisis Iklim dan Krisis Lingkungan Itu Nyata
- Kembangkan Energi Transisi, Pertamina Dorong Kesejahteraan 408 Petani di Desa Uma Palak
Cerita Prof Koentjoro Soal Perjuangan Bangun Rumah Ibadah 6 Agama di UGM

MANTAN Ketua Dewan Guru Besar (DGB)UGM
Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph.D., Psikolog memasuki masa purna tugas.
Ia bersama dengan 13 dosen dan tenaga kependidikan lainnya yang sudah memasuki
usia pensiun mendapat Piagam dan Dana Kesetiakawanan dari Korps Pegawai
Universitas Gadjah Mada (Korpagama), Jumat (25/4) lalu, di Kantor Korpagama,
Bulaksumur B6.
Sebagai salah satu pegawai purna tugas sekaligus mantan Ketua Korpagama
Pusat, Koentjoro menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan oleh
Korpagama bagi dosen dan tendik di lingkungan UGM yang memasuki usia pensiun.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Korpagama yang benar-benar
slogannya ngaruhke dan nguwongke kami rasakan,” ucapnya.
Koentjoro bercerita bahwa salah satu hal yang Korpagama berhasil
perjuangkan adalah adanya Kompleks Fasilitas Kerohanian yang terletak di daerah
Sendowo ini. Rumah ibadah 6 agama ini ia perjuangkan, karena menganggap UGM
sebagai Kampus Pancasila justru tidak memiliki tempat beribadah bersama.
Baca Lainnya :
- UMKM Dara Baro Buktikan Limbah Sisa Kain Bisa Mendunia0
- Belantara Foundation Gelar Pelatihan Penggunaan Pendamping Buku Ajar Gajah Sumatra untuk Guru SD0
- Menkeu, Teori dan Kebijakan Tarif0
- Perjalanan Jatuh Bangun Ali Sarbani, Anak Petani Sukses Berbisnis Properti0
- Kakek 103 Tahun Sukses Jualan di Tiktok Shop0
Tak hanya itu, selain dari fasilitas kerohanian yang berhasil
diperjuangkannya adalah kemudahan fasilitas kesehatan di RSA untuk para pekerja
dan tendik yang ada di dalamnya. Hal ini dikarenakan pada awalnya jika para
pegawai ingin berobat ke RSA harus melewati proses yang panjang dan rumit,
padahal RSA adalah milik UGM sendiri.
“Saat ini, berkat perjuangan Korpagama para tendiknya pun tak hanya
mendapatkan kemudahan untuk berobat di RSA saja, namun juga pelayanan eksekutif
di berbagai fasilitas kesehatan lain di UGM seperti RSGM,” katanya.
Lebih dari itu, imbuhnya, Koentjoro mengungkapkan masih banyak lagi
perjuangan lain yang dilakukan oleh Korpagama untuk mengupayakan kesejahteraan
para pegawai yang ada di UGM merupakan sebuah bentuk cinta kasih yang dapat
bermanfaat bagi banyak orang.
Seperti diketahui, setiap bulan Korpagama mengadakan Pemberian Piagam dan
Dana Kesetiakawanan pada pegawai purna tugas sebagai bentuk dari apresiasi yang
ditujukan untuk para tendik dan dosen di UGM. Kali ini momen tersebut
dilaksanakan bersamaan dengan acara Syawalan.
Ketua Korpagama Pusat, Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc.
mengungkapkan bahwa pemberian penghargaan dan tali dana kesetiakawanan ini
sebagai bentuk dari visi korpagama untuk mensejahterakan para pegawainya
sekaligus untuk menjalin silaturahmi.
Sementara Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof. Dr.
Supriyadi, M.Sc., menuturkan program yang dilakukan Korpagama UGM ini menjadi
salah satu upaya untuk meningkatkan dari indeks kebahagiaan pegawai UGM.
“Keberadaan Korpagama menjadi salah satu mitra aktif untuk membantu kami
mensejahterakan para pegawai, baik tenaga kependidikan maupun dosen di
dalamnya,” pungkasnya.
Pemberian piagam penghargaan dan dana kesetiakawanan ini untuk para pegawai yang sudah memasuki masa purna tugasnya ini sudah dilakukan oleh Korpagama sejak September 2022 lalu, dan rutin dilaksanakan tiap bulannya. Di Bulan April iin, Korpagama memberikan Piagam Purna karya dan dana kesetiakawanan kepada 14 pegawai purna tugas. (Penulis: Leony/Editor: Gusti Grehenson)
