- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
- PFI Kepri Sambangi KSOP Batam, Perkuat Sinergi dan Semangat Foto Jurnalistik Maritim
- Belajar dari Makkah: Potensi Bio-Energi di Balik Sistem Pengolahan Limbah Modern
Kamu Wajib Tau! Ini Deretan Modus Penipuan di Tahun 2025
3.jpg)
JAKARTA — Kemajuan teknologi digital
membawa berbagai kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun di balik
kemudahan tersebut, kejahatan siber juga berkembang semakin pesat. Di tahun
2025, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan digital terbaru yang
kini semakin halus, canggih, dan sulit dikenali.
Untuk membantu masyarakat memahami tren kejahatan siber
terkini, berikut rangkuman modus penipuan digital terbaru 2025 beserta
langkah-langkah pencegahannya.
1. Phishing dengan Website Palsu yang Semakin
Meyakinkan
Baca Lainnya :
- Pewarta Foto Indonesia Kepri-Polda Kepri Jalin Silaturahmi Lewat Fotografi 0
- Penghakiman Para Pendosa dengan Dosa Berbeda 0
- Tak Sekadar Bantuan, Melainkan Wujud Cinta0
- Tangis dan Tawa0
- Pada Hari Seorang Buta Bisa Melihat, Hal Pertama yang Ia Buang Adalah Tongkat0
Salah satu modus penipuan digital terbaru yang paling umum
adalah phishing, di mana pelaku membuat situs palsu yang menyerupai laman resmi
bank, marketplace, atau lembaga keuangan untuk mencuri data pribadi korban.
Pengguna disarankan untuk selalu memeriksa alamat situs sebelum login,
memastikan URL memiliki ikon gembok dan awalan https, serta menghindari
memasukkan data pribadi pada situs mencurigakan.
2. Penipuan Lewat Aplikasi Chat dan Media Sosial
Penipuan digital kini juga banyak terjadi melalui aplikasi
komunikasi populer seperti WhatsApp, Telegram, dan Instagram. Para pelaku
sering menyamar sebagai teman, keluarga, atau pihak resmi dengan mengirimkan
pesan mendesak agar korban segera merespons. Pengguna diimbau untuk tidak
pernah membagikan kode OTP atau tautan pribadi, dan selalu memverifikasi
identitas pengirim sebelum menanggapi pesan yang mencurigakan.
3. Investasi Online Palsu dengan Janji
Keuntungan Besar
Tren modus penipuan digital terbaru 2025 juga muncul dalam
bentuk investasi online palsu. Pelaku biasanya memanfaatkan situs profesional,
logo menyerupai lembaga resmi, bahkan testimoni palsu untuk memancing calon
korban menanam modal. Masyarakat disarankan untuk selalu mengecek legalitas
perusahaan melalui situs resmi OJK serta mewaspadai janji keuntungan besar
dalam waktu singkat.
4. Penipuan Jual Beli Online di Marketplace dan
Sosial Media
Penipuan dalam transaksi jual beli online masih menjadi
salah satu kasus paling sering ditemukan. Banyak korban tergiur dengan harga
murah atau promo palsu, namun barang tidak dikirim dan penjual menghilang
setelah pembayaran dilakukan. Untuk menghindarinya, masyarakat disarankan
menggunakan marketplace resmi dengan sistem rekening bersama serta memeriksa
reputasi penjual dan ulasan pembeli sebelum melakukan transaksi.
5. Job Scam: Penipuan Lowongan Kerja Palsu
Salah satu modus penipuan digital terbaru yang meningkat
tajam di 2025 adalah job scam atau penipuan lowongan kerja
palsu. Pelaku menawarkan pekerjaan bergaji tinggi namun meminta biaya pelatihan
atau administrasi di awal proses. Masyarakat perlu memastikan alamat email
perusahaan menggunakan domain resmi dan menghindari lowongan yang meminta uang
di awal.
6. Link Undian dan Hadiah Palsu
Modus lain yang sering muncul adalah tautan undian atau
hadiah palsu. Penipu memanfaatkan rasa penasaran masyarakat dengan mengirimkan
link berhadiah yang, ketika di klik, mengarahkan korban ke situs berbahaya atau
secara tidak sadar mengunduh malware. Masyarakat diimbau untuk
tidak mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal serta mengabaikan pesan
yang menjanjikan hadiah tanpa alasan jelas.
7. QRIS dan Dompet Digital Palsu
Kemudahan transaksi melalui QRIS dan dompet digital kini
juga dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Dalam beberapa kasus, pelaku
menempelkan QRIS palsu di lokasi publik sehingga pembayaran yang dilakukan
korban justru masuk ke rekening penipu. Untuk mencegah hal ini, pengguna
sebaiknya selalu memeriksa nama penerima sebelum menyelesaikan transaksi dan
menggunakan aplikasi pembayaran resmi yang telah terverifikasi.
8. Penipuan Melalui Aplikasi Palsu
Selain itu, modus penipuan digital terbaru juga muncul dalam
bentuk aplikasi tidak resmi yang disamarkan menyerupai aplikasi bank atau
keuangan digital. Setelah diinstal, aplikasi tersebut mencuri data pribadi dan
mengakses akun pengguna tanpa izin. Pengguna disarankan untuk hanya mengunduh
aplikasi dari Google Play Store atau App Store, serta memeriksa nama pengembang
dan jumlah unduhan sebelum instalasi.
Perkembangan dunia digital memberikan kemudahan yang luar
biasa, namun juga membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk melancarkan
berbagai modus penipuan digital terbaru. Dengan mengenali berbagai bentuk dan
pola kejahatan siber, masyarakat dapat lebih waspada serta melindungi diri dari
potensi ancaman online.
Sebagai langkah pencegahan tambahan, penting bagi pengguna
untuk memastikan jaringan internet yang digunakan aman, cepat, dan
stabil. Biznet Home hadir
sebagai solusi terbaik dengan koneksi internet berkecepatan tinggi serta sistem
keamanan jaringan yang andal. Dengan Biznet Home, berbagai aktivitas digital
seperti transaksi online, bekerja dari rumah, hingga menikmati hiburan daring
dapat berjalan lancar, aman, dan terlindungi dari risiko penipuan digital.
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

