- AHY: Indonesia Kaya Potensi Ekraf yang Bisa Tingkatkan Perekonomian
- Macan Tutul Jawa Puncak Predator di TN Ujung Kulon
- 5 Produk UMKM yang Punya Potensi Besar Ekspor ke Inggris
- Hub UMK Jakarta Raya Wujud Kontribusi PLN Dalam Pemberdayaan Ekonomi Lokal
- Presiden Prabowo Dorong Swasembada Pangan dan Ekonomi Biru Lewat Perikanan Budidaya
- Manfaatkan Energi Matahari, Petani Kopi Cuan Jutaan
- Kaktus Duri Menyengat, Kulit Glowing Sehat Terlihat!
- Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi
- Susu: Sapi dan Sastra
- Liverpool vs Man City, Laga Bergengsi Tim Papan Atas Liga Inggris
Komut PLN Burhanuddin Abdullah Jabarkan Strategi Jitu Tarik Investasi Hijau untuk Transisi Energi
Electricity Connect 2024
JAKARTA – Komisaris Utama PT PLN (Persero), Burhanuddin
Abdullah menyampaikan bahwa pihaknya tengah menjalankan beragam langkah
strategis guna menarik investasi dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
(EBT). Hal tersebut disampaikan Burhanuddin dalam pembukaan talkshow bertajuk
“8% Economic Growth and Energy Transition: Challenges and Opportunities” pada
rangkaian gelaran Electricity Connect 2024 di Jakarta, Jumat (22/11).
Burhanuddin menjelaskan bahwa melalui kehadiran beragam
investasi pengembangan EBT di Tanah Air, upaya transisi energi akan berdampak
positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Bersama-sama, kita berupaya menjajaki dan mengembangkan
solusi pembiayaan proyek EBT yang sejalan dengan komitmen kita untuk transisi
energi yang mulus dan berkelanjutan menuju masa depan yang rendah karbon,”
jelas Burhanuddin.
Baca Lainnya :
- Ketegangan Global Picu Lonjakan Harga Minyak WTI Hari Ini0
- Dewan Pakar GSN Ingatkan Kementan Jangan Masuk ke Bisnis0
- Hutama Karya Terapkan AI Untuk Perencanaan Jalan Tol Trans Sumatera Yang Cepat, Tepat, Dan Efisien0
- Menko AHY: Bendungan Sidan, Proyek Strategis untuk Atasi Defisit Air di Wilayah SARBAGITA0
- Sejumlah Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Tahap II Mulai Konstruksi0
Burhanuddin menjabarkan bahwa PLN terus berkolaborasi dalam
menciptakan inovasi teknologi untuk mendukung pengembangan EBT sekaligus
meningkatkan kapasitas domestik secara signifikan di Indonesia.
“Salah satu langkah penting adalah pembangunan fasilitas
manufaktur panel surya bertaraf internasional. Fasilitas ini tidak hanya
bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga memperkuat
industri dalam negeri serta menciptakan lapangan kerja hijau,” jabarnya.
Lebih lanjut, dirinya juga mengedepankan pentingnya
menciptakan iklim investasi yang kondusif di tengah ketidakpastian global. “Di
tengah ketidakpastian global, kami menyadari adanya tantangan dalam menarik
investasi. Transparansi, regulasi dan komunikasi yang terbuka menjadi kunci
dalam membangun kepercayaan dan meningkatkan keyakinan investor di sektor EBT,”
jelas Burhanuddin.
Di dunia yang makin dinamis, Burhanuddin juga mengajak
jajarannya agar terus konsisten bertransformasi menjadi lebih adaptif. “Kami
mendorong para jajaran direksi PLN untuk mengadopsi gaya manajemen yang
responsif terhadap perubahan dan inovatif, khususnya pada pemanfaatan teknologi
dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menarik
investasi pada pengembangan EBT,” terang Burhanuddin.
Agar PLN dapat terus memimpin transisi energi secara
efektif, dirinya juga memastikan posisi keuangan perusahaan dapat terus kuat
dan didukung oleh fleksibilitas dalam mengelola sumber daya secara mandiri.
“Selama bertahun-tahun, PLN secara konsisten memecahkan
rekor perolehan laba perusahaan. Fondasi finansial ini perlu terus diperkuat
sehingga dapat mendorong proyek-proyek EBT, mempercepat peralihan menuju energi
ramah lingkungan sekaligus berkontribusi secara signifikan terhadap tujuan
keberlanjutan Indonesia,” jelasnya.
Terakhir, Burhanuddin juga mendorong pemanfaatan platform
digital yang mampu mengidentifikasi data proyek-proyek EBT secara detil agar
makin menarik keyakinan para investor. “Kami tengah menyiapkan suatu platform
digital yang dapat diakses secara realtime dan transparan. Dengan begitu akan
menarik minat investor karena dapat menguraikan secara rinci potensi, risiko
dan kebutuhan pendanaan tiap proyek pengembangan EBT,” pungkasnya.