- Satu Langkah, Satu Kayuhan: Hentikan Polusi Plastik, Kembalikan Langit Biru
- 5 Tempat Wisata Augmented Reality di Indonesia
- Desakan Agenda Reforma Agraria Kepada Para Pemimpin Dunia dari Bogota
- Birding Bersama Ellena, Penulis Buku GET TO KNOW THEM: Introduction to Singapore Common Birds Folk
- Tahlil & Doa 7 Hari Wafatnya Hj Euis Nurlaila Binti KH Idam Damiri
- Atmosfer (Suasana) Belajar (Kok) Dicipta?
- Tim PkM Universitas Negeri Yogyakarta Sosialisasi Komunikasi Pendidikan di Era Digital
- Geber Bangku, Program Andalan Herawati Tanamkan Budaya Antikorupsi
- Pak Kambali: Sosok Inspiratif Penggerak Kemandirian Disabilitas Netra di Kabupaten Karanganyar
- Pertamina dan Seruni Buka Akses Air Bersih, Targetkan 1.280 Kepala Keluarga di Sragen
Prabowo: Saya Tidak Akan Tenang Sebelum Indonesia Swasembada Pangan
(1)2.jpg)
BENGKAYANG — Presiden Republik
Indonesia Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmennya untuk mewujudkan
swasembada pangan nasional. Dalam Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun
2025 yang digelar di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Presiden
menekankan bahwa kemandirian pangan tidak hanya ditargetkan secara nasional,
tetapi juga harus dicapai di tingkat daerah agar masing-masing wilayah mampu
memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Presiden menuturkan swasembada pangan nasional bukan sekadar
mimpi jika masing-masing daerah mampu mengembangkan potensi lokalnya secara
maksimal. “Saya tidak akan tenang sebelum Indonesia swasembada pangan.
Setiap provinsi harus swasembada pangan. Setiap pulau harus bisa berdiri
sendiri. Ini kunci kemerdekaan kita,” tegas Presiden.
Presiden juga memberikan apresiasi atas capaian sektor
pertanian yang dinilainya berada di jalur yang benar. “Kita sedang menuju pada
kedaulatan pangan Indonesia. Sebentar lagi kita bisa dengan gagah menatap muka
dunia,” kata Presiden dengan bangga.
Baca Lainnya :
- Beras!0
- Serapan Beras Lokal Periode Jan–Mei Tertinggi Selama 57 Tahun, Tembus 2,3 Juta Ton0
- Panen Perdana Sawah Wanam Merauke Buka Jalan Swasembada Pangan dari Papua0
- Surati Menko Perekonomian, Mentan Usulkan Pengendalian Impor Singkong dan Turunannya0
- Wamentan dan Rektor IPB Luncurkan Benih Paten! Produktivitas Capai 12 Ton Per Hektare0
Ia meyakini bahwa Indonesia tidak hanya akan mandiri secara
pangan, tetapi juga akan tampil sebagai pemain global dalam menjawab krisis
pangan dunia. “Cita-cita kita tidak sekedar hanya swasembada pangan. Saya
sangat yakin kita akan menjadi lumbung pangan dunia. Kita bisa menjadi solusi
bagi banyak negara yang sedang dilanda kelaparan dan kekeringan,” ujar
Presiden.
Presiden pun mengaku bersyukur atas kehadiran tokoh-tokoh
berjiwa nasional seperti Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam
jajaran kabinetnya, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan yang menjadi
program prioritas utama.
Menurut Presiden, keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan
produksi dalam negeri tidak lepas dari sinergi yang kuat antara Kementerian
Pertanian (Kementan) maupun Polri, TNI, dan lainnya. “Saya bersyukur, saya
bersyukur, saya merasa beruntung pada saat saya dipilih rakyat, saya kedapatan
tokoh-tokoh patriotik yang ada di sekitar saya,” kata Presiden.
Presiden menambahkan bahwa swasembada pangan adalah kunci
daripada keamanan negara. Lebih dari itu, swasembada pangan adalah kunci dari
kemerdekaan. “Tidak ada bangsa yang merdeka sesungguhnya kalau bangsa itu tidak
bisa produksi pangan sendiri. Karena itu perjuangan saya selama saya di politik
saya selalu fokus dan tidak akan tenang sebelum Indonesia swasembada pangan.
Setiap provinsi harus swasembada pangan, setiap pulau harus bisa produksi
pangan sendiri,” katanya.
Sejalan dengan cita-cita tersebut, kinerja produksi pangan
menunjukkan tren yang menggembirakan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
produksi beras nasional pada Januari–Juli 2025 mencapai 21,76 juta ton,
meningkat 14,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Produksi gabah kering giling (GKG) juga naik 14,93 persen
menjadi 37,77 juta ton. Nilai Tukar Petani (NTP) pada Mei 2025 turut meningkat
menjadi 121,15, mencerminkan daya beli dan kesejahteraan petani yang makin
membaik.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa
peningkatan produksi ini merupakan hasil nyata dari kebijakan afirmatif yang
diterapkan di sektor hulu, termasuk penambahan pupuk subsidi, bantuan alat
mesin pertanian (alsintan), dan program pompanisasi yang digencarkan sejak awal
tahun.
“Lonjakan produksi ini adalah hasil kerja konkret di
lapangan sesuai arahan Presiden Prabowo. Produksi naik, stok kuat, dan petani
untung. Ini sinyal positif bahwa swasembada pangan bukan lagi sekadar wacana,
tapi sudah di depan mata,” ujar Mentan. Ia menambahkan, tingginya produksi padi
turut memperkuat stok beras nasional yang kini mencapai lebih dari 4 juta ton,
tertinggi dalam sejarah Indonesia.
