- Hilirisasi Grup MIND ID, Transformasi Pertambangan Berbasis Nilai Tambah
- Cerita Eks Wartawan Jualan Cabai yang Diborong Mentan Amran dari Daerah Bencana Aceh
- Kepungan Bencana Ekologis dan Keharusan Reformasi Fiskal Sektor Ekstraktif
- Pertumbuhan Ekonomi 2026 Ditaksir 5 Persen, WP Badan Harus Siap Diperiksa
- Ikhtiar Nyata SDG Academy Indonesia: Konektivitas Data, Kebijakan, dan Kepemimpinan
- Kembangkan Potensi Anak, LPAM Mirabel dan Ilmu Politik UNY Gelar Peringatan Hari Ibu
- Sambut Nataru dan HAB Kemenag ke-80, PD IPARI Karanganyar Bersih-Bersih Rumah Ibadah Lintas Agama
- Penguatan Sektor Riil Kunci Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026
- Musim Mas Dukung Pemkab Deli Serdang Hadirkan Ruang Publik Bersama melalui Pembangunan Alun-Alun
- Sidang Pengeroyokan di Tanjungpinang, Korban Soroti Terdakwa Tak Ditahan
Presiden: 200 Helikopter Perkuat Kesiapsiagaan Nasional Terutama Penanganan Bencana
.jpg)
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan,
bahwa pemerintah telah memutuskan untuk memperkuat armada udara untuk
penanganan bencana dan kebutuhan pertahanan negara. Mulai Januari tahun depan,
pemerintah akan mendatangkan 200 helikopter tambahan guna memperkuat
kesiapsiagaan nasional, terutama untuk penanganan bencana.
“Minggu ini helikopter baru datang, lima buah helikopter
minggu ini. Dan terus berdatangan, dan saya sudah perintahkan mulai Januari
tahun depan dan seterusnya, kita akan datangkan 200 helikopter di Republik
Indonesia ini. Beberapa bulan yang lalu kita datangkan 5 Hercules terbaru
C-130J, beberapa minggu lalu kita datangkan Airbus A400,” ucap Kepala Negara dalam
sambutannya pada acara Doa Bersama dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-61 Partai
Golkar, di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (05/12/2025).
Presiden Prabowo menegaskan bahwa investasi pada alutsista
bukan semata kebutuhan pertahanan, melainkan elemen penting dalam penanganan
bencana nasional. Menurut Presiden, negara harus siap menghadapi skenario
terburuk, termasuk ketika bencana besar atau konflik terjadi.
Baca Lainnya :
- Banjir dan Longsor di Sumatera: 12 Komunitas Masyarakat Adat di Tano Batak Terisolir 0
- Gakkum Kehutanan: Ada Indikasi Kerusakan di Hulu DAS yang Perparah Bencana di Hilir0
- Datang Lagi ke Aceh, Presiden Pastikan Pasokan Pangan dan Hapus Utang KUR Korban Terdampak Bencana0
- Journalist Club Dorong Pemerintah Tetapkan Banjir Longsor Sumatera sebagai Bencana Nasional 0
- Pandutani Bentuk Satgas Bantu Rehabilitasi Kehidupan Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatera0
“Bangsa kita berada dalam sesuatu yang disebut lingkaran
api, the ring of fire, bencana alam adalah bagian yang kita harus
hadapi. Tantangan untuk itu kita harus siap menghadapi yang paling jelek pun
keadaan, harus kita siap. Kita tidak bisa kalau ada bencana, kalau ada musibah,
kalau ada perang sekalipun, kita tidak bisa datang ke suatu toko beli
helikopter, tidak ada,” kata Presiden.
Presiden Prabowo mengatakan, bahwa Indonesia merupakan
bangsa yang kuat dan mampu menghadapi berbagai cobaan, termasuk bencana alam
yang saat ini terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Kita berkumpul di saat sebagian saudara-saudara kita di
Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sedang mengalami musibah.
Saudara-saudara sekalian, musibah ini sesuatu yang memang kita rasakan
penderitaan, kesulitan, tantangan daripada saudara-saudara kita di situ,"
ujar Presiden Prabowo.
"Namun di lain pihak, kita juga menyadari bahwa bangsa
kita, negara kita ternyata adalah negara yang besar dan yang kuat. Kita
mengalami cobaan-cobaan, kita mengalami badai, kita mengalami bencana, tapi
bangsa kita kuat, utuh, dan bangsa kita mampu mengatasi semua cobaan yang kita
hadapi,” lanjut Kepala Negara.
Kepala Negara juga menegaskan bahwa pemerintah bereaksi
cepat dalam penanganan bencana di berbagai daerah. Presiden mematikan bahwa
kehadiran negara dapat langsung dirasakan oleh masyarakat sejak awal terjadinya
musibah.
“Kita buktikan rakyat melihat reaksi pemerintah cepat,
reaksi pemerintah mengatasi masalah. Kita sudah buktikan sekarang rakyat
melihat ada musibah di bagian dari wilayah tanah air kita. Tapi alat-alat
negara segera hadir. Mungkin beberapa bulan, beberapa tahun yang lalu, tidak
ada yang bisa memperkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter.
50 helikopter sekarang sedang bergerak di daerah musibah,” imbuh Kepala Negara.
.jpg)
1.jpg)

.jpg)

6.jpg)
.jpg)
1.jpg)
.jpg)

.jpg)

