- Pelaku Pasar Yakin Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Lagi
- Generasi Muda Milenial Muhammad Dycho Dukung Rizki Faisal Pimpin Golkar Kepri
- Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Meningkat 100%, Safelog AI Dirikan #JejakWaspada
- Mengenal Penologi dalam Kriminologi
- Penantian Setengah Abad, Semoga di 2026 Ada Peresmian Satu Ruas Trans Papua
- Menthobi karyatama Raya Raup Laba Rp36,7 Miliar Saat La Nina Menerpa
- Pimpin PAC Demokrat Batam Kota, Bung Aris Bumikan Patron Partai ke Seluruh Lapisan Masyarakat
- Wajah Baru Pupuk Bersubsidi: 145 Regulasi Dipangkas, Waktu Antrean Distribusi Turun 40%
- Dari PHK ke Jualan Nasi Uduk: Cerita Yadi dan JKP yang Tertunaikan untuk Melanjutkan Hidup
- Resmikan Cold Stroge Berkapasitas 30 Ribu Ton, BEEF Kian Nyata Sokong Program MBG
Unas, Kedubes Malaysia, TNI AL dan KIH Tanam 10.000 Mangrove di Pesisir Kampung Bahari Nusantara
(1).jpg)
TANGERANG - Sebagai bentuk komitmen
bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperkuat kerja sama
antarbangsa di bidang konservasi, Universitas Nasional (UNAS) dan Kedutaan
Besar Malaysia dengan melibatkan TNI AL, Klub Indonesia Hijau serta Kelompok
Kampung Bahari Nusantara melaksanakan kegiatan penanaman 10.000 bibit mangrove
di kawasan pesisir Kampung Bahari Nusantara, Tangerang, Banten pada Rabu (15/10/2025).
Program ini menjadi bagian dari upaya konkret dalam restorasi ekosistem pesisir yang saat ini menghadapi tekanan berat akibat abrasi, polusi, dan alih fungsi lahan. Kegiatan tersebut juga merupakan wujud nyata diplomasi lingkungan antara dua negara serumpun, Indonesia dan Malaysia, dalam mendukung agenda global mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
.jpg)
Baca Lainnya :
- Gagap Urus Radiasi Radioaktif, Masih Mimpi Bangun PLTN? 0
- Masyarakat Sipil Nilai Puncak Penurunan Emisi Molor Ke 20370
- Jadi Pembina Kawasan Sungai Cipinang, MIND ID Komitmen Dukung Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan0
- Preseden Baru Pembela Lingkungan: Pengadilan Terapkan Mekanisme Anti-SLAPP Melalui Putusan Sela0
- Pencemaran Logam Berat di Laut Sangihe Mengancam Ekosistem, Pangan, dan Kesehatan Masyarakat0
“Kegiatan ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi
menanam harapan untuk masa depan. Mangrove menyimpan karbon lima kali lebih
besar dibandingkan hutan daratan, dan menjadi benteng alami bagi masyarakat
pesisir,” ujar Rektor Universitas Nasional, Dr. Drs. El Amry Bermawi Putera, MA,
dalam sesi jumpa pers yang digelar bersama Duta Besar Malaysia untuk Indonesia,
Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin.
“Kami percaya bahwa kerja sama seperti ini dapat menjadi
model sinergi akademisi, diplomasi, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan
perubahan iklim,” ujar Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato' Syed Mohamad
Hasrin Tengku Hussin dalam pernyataannya.
Selain aspek ekologis, program ini juga memiliki dimensi
edukatif dan sosial. Mahasiswa dari UNAS dan universitas mitra di Malaysia terlibat
langsung dalam proses penanaman, monitoring pertumbuhan, dan kampanye
lingkungan kepada masyarakat sekitar. Pendekatan partisipatif ini diharapkan
menumbuhkan rasa kepemilikan dan kepedulian lintas generasi terhadap ekosistem
mangrove.
Dari hasil survei lokasi yang dilakukan sejak Agustus 2025,
kawasan Hutan Mangrove Kampung Bahari Nusantara dipilih sebagai lokasi utama
karena memiliki potensi restorasi terbesar, kondisi ekologi yang mendesak,
serta dukungan masyarakat dan pemerintah daerah. Area ini juga menjadi bagian
penting dari sabuk hijau pesisir Banten yang berfungsi melindungi kawasan
permukiman dan tambak dari abrasi laut.
Kegiatan penanaman melibatkan mahasiswa dan dosen UNAS,
mahasiswa Malaysia dan perwakilan Kedubes Malaysia, komunitas lingkungan dan
masyarakat pesisir setempat, pemerintah daerah serta unsur TNI AL, Komando
Armada I.
Ketua pelaksana program yang juga Dekan Fakultas Biologi dan
Pertanian UNAS, Dr. Fachruddin Mangunjaya, M.Si memaparkan, selain kegiatan
utama penanaman, akan dilakukan pula edukasi dan kampanye lingkungan berupa
pelatihan perawatan mangrove, serta sosialisasi manfaat ekologis dan
ekonominya. Program ini diharapkan dapat memulihkan fungsi ekologis kawasan
pesisir sebagai benteng alami abrasi dan intrusi air laut.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan meningkatkan
kesadaran masyarakat dan mahasiswa tentang pentingnya konservasi mangrove; menghasilkan
model kolaborasi internasional antara perguruan tinggi dan lembaga diplomatik
dalam konservasi lingkungan; serta memperkuat hubungan bilateral
Indonesia-Malaysia melalui aksi nyata di bidang lingkungan hidup.
“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Universitas
Nasional untuk menanamkan nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya
pengabdian kepada masyarakat dan riset berbasis konservasi,” tambahnya. (fadlik
al iman)
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

