- Revisi UU 41 Tahun 1999 Angin Segar Bagi Tata Kelola Kehutanan Indonesia
- Kepala BP Taskin: Desa Membantu Pengentasan Kemiskinan Lebih Kontekstual Berbasis Budaya
- Mudik Gratis PLN Bersama BUMN Dibuka, Begini Cara Daftarnya di Aplikasi PLN Mobile!
- FAST Tel-U Dukung Astacita Pendidikan Tinggi
- PB POSSI Kirim 4 Wasit ke Thailand, Tingkatkan Kualitas Freediving Indonesia
- AHY: Pengembangan Rempang Eco-City Harus Inklusif dan Berorientasi Pada Kesejahteraan Masyarakat
- NFA Dorong Keanekaragaman Konsumsi Pangan Lokal untuk Ketahanan Gizi Nasional
- Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA di Berbagai Daerah Indonesia
- AHY: Infrastruktur Berkelanjutan, Kunci Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan
- Fishipol Universitas Negeri Yogyakarta Luncurkan Buku Eulogi untuk Prof Supardi
Australia Catat Kematian Pertama Infeksi Otak Akibat Gigitan Nyamuk

Keterangan Gambar : Pemerintah setempat melalui NSW Health menghimbau masyarakat untuk waspada dan mengambil tindakan pencegahan terhadap nyamuk. Foto/WHO
SYDNEY – Pemerintah New South Wales (NSW), Australia, mencatat kematian pertama seseorang dengan ensefalitis Jepang (JE) sejak Mei 2022. Ensefalitis Jepang (JE) adalah infeksi otak yang disebabkan oleh virus ensefalitis Jepang (JEV).
Pemerintah setempat melalui NSW Health menghimbau masyarakat untuk waspada dan mengambil tindakan pencegahan terhadap nyamuk. Mengingat virus JE disebarkan oleh nyamuk dan dapat menginfeksi hewan dan manusia.
Pada 15 Februari 2025, NSW Health mengungkapkan bahwa virus JE telah diidentifikasi pada seorang pria yang kemungkinan terinfeksi saat berkemah di wilayah Murrumbidgee di negara bagian tersebut pada akhir Desember atau awal Januari.
Baca Lainnya :
- Kontaminasi Mikroplastik di Tubuh Manusia Berdampak Negatif ke Fungsi Kognitif0
- Muara Sungai di Semenanjung Ujung Kulon Ditutup0
- Hizbul Wathan UMJ Aksi Pungut Sampah dan Praktik Pembuatan Eco Enzyme0
- Gletser Dunia Kehilangan 6,5 Triliun Ton Es dalam 23 Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya 0
- Naluri Fauna Indonesia Dorong Kesadaran Bela Negara Lewat Pelestarian Lingkungan Berbasis Teknologi0
Pria berusia 70-an itu dirawat di rumah sakit Sydney pada awal Februari dan meninggal di sana pada tanggal 23 Februari. Kasus JE tambahan telah diidentifikasi pada seorang wanita berusia 60-an di NSW utara yang terinfeksi di Tenterfield Shire.
Baca juga: Menjadikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) Sebagai Budaya Dalam Keseharian
Direktur Eksekutif Perlindungan Kesehatan NSW Health, Dr Jeremy McAnulty, mengatakan perkembangan ini menjadi pengingat akan pentingnya mengambil tindakan pencegahan terhadap nyamuk.
“Sangat penting bagi orang yang tinggal di atau bepergian untuk menyadari risiko yang meningkat dan mengambil tindakan pencegahan terhadap gigitan nyamuk,” kata McAnulty dikutip dari laman labonline, Rabu (26/2/2025).
Virus JE umumnya disebarkan oleh nyamuk, khususnya nyamuk jenis Culex. Babi dan burung liar merupakan tempat penyimpanan virus ini. Diagnosis didasarkan pada pengujian darah atau cairan serebrospinal
Baca juga: Sejarah Rempah dan Minyak Atsiri dalam Bidang Kesehatan
Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari nyamuk, di antaranya mengoleskan obat nyamuk pada kulit yang terbuka. Bisa juga mengenakan kemeja lengan panjang yang longgar dan tipis, celana panjang, dan alas kaki tertutup.
Sebaiknya menghindari keluar rumah selama musim puncak nyamuk, terutama saat fajar dan senja. Menggunakan semprotan insektisida, alat penyemprot uap, dan obat nyamuk bakar (yang terakhir hanya untuk di luar ruangan).
Kemudian tutup jendela dan pintu dengan kasa serangga, menyingkirkan barang-barang yang dapat menampung air dari sekitar rumah Anda, dan menggunakan kelambu saat berkemah.
“Untungnya, ada langkah-langkah sederhana yang dapat Anda ambil untuk menghindari nyamuk, dan ada juga vaksin yang aman dan efektif yang tersedia,” tambah McAnulty. (Wasis Wibowo)
