- MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
- Aktivis Ragu Soal Komitmen Pengakuan Hutan Adat 1,4 Juta Ha
- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
Lingga Kembangkan 100 Hektare Lahan Pakan Ternak

REPUBLIKA.CO.ID, LINGGA -- Kabupaten Lingga yang berada di Kepulauan Riau tengah mengembangkan sektor peternakan melalui pengadaan lahan untuk pakan. Bupati Lingga Alias Wello menginisiasi pembangunan perkebunan tanaman Indigofera sebagai hijauan pakan ternak seluas 100 hektare.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengatakan, pakan merupakan variabel biaya produksi terbesar yang mencapai sekitar 60-70 persen dari total biaya produksi dalam usaha peternakan. Menurutnya, jika biaya pakan dapat lebih efisien dan ekonomis, maka peternak akan mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan.
"Ketersediaan pakan memiliki peranan penting terhadap peningkatan produksi ternak, sehingga perlu mendapatkan perhatian baik secara ketersediaan maupun kualitasnya," kata dia, Rabu (15/3).
Ini juga merupakan upaya pemanfaatan ratusan lahan kosong di Lingga yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan agribisnis peternakan.
Menurut Ketut, konsep penyiapan pakan hijauan Indigofera yang dilakukan Lingga merupakan tindakan sangat tepat untuk menarik investor menamankan modalnya di bidang peternakan. "Apalagi posisi geografis Kabupaten Lingga yang berdekatan dengan pasar potensial seperti Batam, Singapura dan Malaysia," ujarnya.
Indigofera merupakan salah satu jenis leguminosa yang memiliki nutrisi tinggi dengan PK 22-30 persen, selain itu, tanaman tersebut juga memiliki kemampuan memulihkan kesuburan tanah serta fungsi konservasi lingkungan. Penanaman dapat dilakukan di manapun, baik di pekarangan rumah, pinggir jalan dan lahan-lahan kosong lainnya di seluruh wilayah Kabupaten Lingga.
Guna mendukung upaya Kabupaten Lingga, Ketut mengatakan pihaknya akan membantu pengadaan benih Indigofera dan benih hijauan pakan lainnya yang akan dikirim dari Jakarta.
Sementara itu Alias Wello mengatakan, pilot project 100 hektare tersebut tidak segan-segan akan dikembangkan untuk penananaman hijauan pakan. Sebabi dalam beberapa hari, salah satu perusahaan pakan ternak berminat membangun industri konsentrat hijau utama Indigofera di Lingga.
"Ini kabar gembira buat Kabupaten Lingga. Saya juga barusan dapat informasi bahwa ada perusahaan ternak domba yang minat investasi di Lingga untuk memenuhi kebutuhan daging domba di pasar Singapura," katanya.
Baca Lainnya :
- Membangun dari Desa0
- Percepatan Transformasi Petani, Ini Tiga Tantangan Utamanya0
- Petani skala Kecil Berhak Dapatkan Lahan0
- Badan Karantina Kemtan ikut pasarkan produk unggas0
- Ironi RI, Negeri Kaya Rempah Tapi Impor Cengkeh dan Lada0
sumber : nasional.republika.co.id
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

