- Pelaku Pasar Yakin Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Lagi
- Generasi Muda Milenial Muhammad Dycho Dukung Rizki Faisal Pimpin Golkar Kepri
- Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Meningkat 100%, Safelog AI Dirikan #JejakWaspada
- Mengenal Penologi dalam Kriminologi
- Penantian Setengah Abad, Semoga di 2026 Ada Peresmian Satu Ruas Trans Papua
- Menthobi karyatama Raya Raup Laba Rp36,7 Miliar Saat La Nina Menerpa
- Pimpin PAC Demokrat Batam Kota, Bung Aris Bumikan Patron Partai ke Seluruh Lapisan Masyarakat
- Wajah Baru Pupuk Bersubsidi: 145 Regulasi Dipangkas, Waktu Antrean Distribusi Turun 40%
- Dari PHK ke Jualan Nasi Uduk: Cerita Yadi dan JKP yang Tertunaikan untuk Melanjutkan Hidup
- Resmikan Cold Stroge Berkapasitas 30 Ribu Ton, BEEF Kian Nyata Sokong Program MBG
Nilai Tukar Petani Turun 0,02 Persen Pada Oktober 2025

Keterangan Gambar : gedung BPS- Istimewa
JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Nilai
Tukar Petani (NTP) nasional pada Oktober 2025 mencapai 124,33 atau turun 0,02
persen dibanding September 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS,
Pudji Ismartini menjelaskan, penurunan NTP terjadi karena indeks harga yang
diterima petani (It) naik sebesar 0,06 persen, sementara indeks harga yang
dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,08 persen.
“
BPS juga mencatat terjadinya penurunan rata-rata harga beras (deflasi) baik di
tingkat penggilingan, grosir maupun eceran, masing-masing 0,54 persen, 0,18
persen dan 0,27 persen (m-to-m). Kondisi ini sama dengan bulan sebelumnya,
deflasi di setiap rantai pasok,” papar dia di Jakarta, Senin(3/11/2025).
Baca Lainnya :
- Lomba IG Reels ISDS Soal APEC: Diplomasi Publik Kreatif Pererat Hubungan Indonesia–Korsel0
- Greenpeace MENA dan GEFI Rilis Kajian Baru: Polusi Batu Bara Sebabkan Jutaan Kematian Tiap Tahun 0
- Alasan PM India Modi Tak Hadiri KTT ASEAN: Kaitan dengan Trump?0
- BlackRock Suntik Lebih dari USD3 Miliar ke Proyek Data Center Raksasa Meta di Louisiana0
- Tolak Inisiatif AZEC, Masyarakat Sipil Indonesia Desak Transisi Energi yang Demokratis & Berkeadilan0
Dia
juga melaporkan pelaksanaan luas panen
padi pada bulan September 2025 mencapai 1,13 juta hektare. Angka ini naik 10,14
persen dibanding September 2024 (1,03 juta hektare). Kenaikan luas panen ini
diikuti oleh peningkatan produksi padi. Diperkirakan produksi padi pada
September 2025 mencapai 5,95 juta ton GKG, atau naik 8,39 persen dibandingkan
September tahun lalu.
Potensi
luas panen padi subround III (September–Desember 2025) diperkirakan mencapai
3,04 juta hektare atau mengalami kenaikan seluas 0,27 juta hektare, atau
sekitar 9,77 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya. Selanjutnya, diperkirakan potensi produksi padi subround III 2025
mencapai 16,48 juta ton GKG, atau naik 8,70 persen dibandingkan tahun lalu. Serta
produksi beras subround III 2025 diperkirakan sebesar 9,50 juta ton beras, atau
naik sebesar 8,73 persen.
Realisasi
luas panen jagung pada bulan September 2025 mencapai 0,22 juta hektare, turun
sekitar 21,14 persen dibandingkan September 2024, sehingga diperkirakan
produksi jagung pada September 2025 mencapai 1,34 juta ton jagung pipilan
kering kadar air 14 persen (JPK KA 14 persen) atau turun sebesar 21,95 persen
dibandingkan September 2024.
Potensi
luas panen jagung subround III 2025 diperkirakan mencapai 0,81 juta hektare
atau mengalami kenaikan seluas 0,03 juta hektare (3,27persen) dibandingkan
periode yang sama tahun 2024. Sementara itu, potensi produksi jagung
pipilan kering kadar air 14 persen (JPK KA 14 persen) subround III 2025 diperkirakan
sebesar 5,13 juta ton, atau meningkat sebesar 0,30 persen dibandingkan subround
III 2024. (abdul aziz)
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

