- Pelaku Pasar Yakin Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Lagi
- Generasi Muda Milenial Muhammad Dycho Dukung Rizki Faisal Pimpin Golkar Kepri
- Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Meningkat 100%, Safelog AI Dirikan #JejakWaspada
- Mengenal Penologi dalam Kriminologi
- Penantian Setengah Abad, Semoga di 2026 Ada Peresmian Satu Ruas Trans Papua
- Menthobi karyatama Raya Raup Laba Rp36,7 Miliar Saat La Nina Menerpa
- Pimpin PAC Demokrat Batam Kota, Bung Aris Bumikan Patron Partai ke Seluruh Lapisan Masyarakat
- Wajah Baru Pupuk Bersubsidi: 145 Regulasi Dipangkas, Waktu Antrean Distribusi Turun 40%
- Dari PHK ke Jualan Nasi Uduk: Cerita Yadi dan JKP yang Tertunaikan untuk Melanjutkan Hidup
- Resmikan Cold Stroge Berkapasitas 30 Ribu Ton, BEEF Kian Nyata Sokong Program MBG
Pertamina Hulu Rokan Jaga Keanekaragaman Hayati melalui Konservasi Gajah Liar

SIAK – PT
Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) ambil bagian menjaga
ekosistem gajah liar. Melalui dukungannya pada tempat konservasi dan pelatihan
gajah, Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, yang berada di dalam kawasan Taman
Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak,
Provinsi Riau, Pertamina ikut menjadi penjaga biodiversity atau keanekaragaman
hayati.
Manager Community Involvement
& Development PT Pertamina Hulu Rokan Iwan Ridwan Faizal menyampaikan,
sejak tahun 2023 PHR bersinergi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) Riau terlibat dalam pengembangan PLG Minas.
Keterlibatan ini dipicu oleh
fenomena bahwa Gajah Sumatera, salah satu satwa asli Indonesia yang dilindungi,
berada dalam status terancam punah (endangered). Populasinya terus menurun
akibat perburuan, hilangnya habitat, dan konversi lahan. Padahal, gajah
memiliki peran penting sebagai penyebar benih tanaman hutan, sehingga menjaga
kelestarian gajah berarti menjaga kelestarian hutan itu sendiri.
Baca Lainnya :
- Air Hujan Jakarta Mengandung Mikroplastik, BRIN Ingatkan Bahaya Polusi dari Langit0
- Tiga Anak SMA Ini Sulap Limbah Makanan Jadi Pakan Unggas 0
- Unas, Kedubes Malaysia, TNI AL dan KIH Tanam 10.000 Mangrove di Pesisir Kampung Bahari Nusantara0
- Gagap Urus Radiasi Radioaktif, Masih Mimpi Bangun PLTN? 0
- Masyarakat Sipil Nilai Puncak Penurunan Emisi Molor Ke 20370
“PHR yang beroperasi di sekitar
wilayah Riau ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan,
konservasi keanekaragaman hayati serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang
pengelolaan lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjaga
biodiversity atau keanekaragaman hayati,” jelasnya saat Kunjungan Media di PLG
Minas, Kamis 16 Oktober 2025.
Dua ekor gajah betina dan jantan,
bernama Vera dan Pato, dengan luwes mengikuti instruksi para pelatih atau
pawang gajah (mahoot). Pato dan Vera adalah dua di antara 14 ekor gajah di PLG
Minas. Sepuluh ekor di antaranya jantan dan empat ekor lainnya betina.
Gajah-gajah ini berada di fasilitas PLG setelah diselamatkan oleh BKSDA Riau.
Pasalnya sebelum masuk PLG, gajah berada di alam liar dan sering kali dianggap
mengganggu masyarakat.
Muktiali Harahap Humas Khusus PLG
Minas menyampaikan bahwa PLG Minas menjadi tempat evakuasi bagi gajah-gajah
yang berkonflik dengan masyarakat setempat. “Tujuannya, agar mengurangi tingkat
konflik antara gajah dengan manusia. Kemudian di fasilitas ini, kami juga
memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gajah dapat hidup berdampingan
dengan manusia,” ujarnya.
Muktiali mengapresiasi dukungan
Pertamina dalam pelestarian gajah, sehingga dapat mengurangi konflik antara
gajah dengan masyarakat. Melalui
dukungan Pertamina, gajah juga mendapatkan GPS Collar atau alat pemantauan yang
terpasang di tubuh gajah dan memonitor lokasi pergerakan gajah saat berada di
tengah Tahura, yang merupakan habitat gajah liar.
Alat ini akan memberi informasi
keberadaan gajah, memitigasi apabila gajah mendekati lokasi pemukiman
masyarakat. Selain itu, gajah yang berada dalam pantauan konservasi PLG
mendapat nutrisi dan suplemen yang baik, serta terjaga kesehatannya.
Vice President Corporate
Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan,
keanekaragaman hayati menjadi salah satu fokus keberlanjutan Pertamina dalam
bidang lingkungan (environment). Hal ini sesuai dengan target Sustainable
Development Goals #15 yakni Kehidupan di Darat, yang berfokus pada
perlindungan, pemulihan, dan pemanfaatan ekosistem darat secara berkelanjutan.
Termasuk, melindungi spesies yang terancam punah untuk menjaga keseimbangan
ekosistem dan memastikan kesejahteraan manusia.
“Pertamina meyakini,
keanekaragaman hayati akan menjaga keseimbangan alam, untuk turut menjaga
keberlanjutan hingga masa mendatang,” ujar Fadjar.
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

