- AHY: Terminal Ferry International Gold Coast Untuk Memperkuat Konektivitas
- Petani Bahagia, Harga Gabah Rp6.500/Kg Dorong Produktivitas dan TIngkatkan Pendapatan
- Maaf Itu...
- Surplus Perdagangan Beruntun Dimotori Industri Agro dan Manufaktur
- Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, Prabowo: Petani Produsen Pangan, Tanpa Pangan Tidak Ada NKRI
- Dampak Kebijakan Tarif Impor AS Terhadap Indonesia
- Ledakan Ekonomi Indonesia Menciptakan Peluang Baru bagi Profesional Lokal
- Cara Efektif Mengatasi Bau Tak Sedap dari Kotoran Kucing
- Masa Lalu: (Industri) Film dan Ketokohan
- The Dream Team Danantara
Petani tak Nikmati Tingginya Harga Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Harga bawang merah yang dijual di pasaran tradisional di Kota Cirebon saat ini masih tinggi. Namun, tingginya harga bawang merah itu tidak dinikmati oleh petani.
Berdasarkan pantauan di Pasar Pagi, Kota Cirebon, Kamis (9/3), harga bawang merah saat ini berkisar antara Rp 34 ribu hingga Rp 36 ribu per kg, tergantung ukurannya. Meski sudah turun dibandingkan sebelumnya yang mencapai Rp 40 ribu per kg, namun harga itu dinilai masih tinggi. "Harga memang sudah turun. Tapi harga segitu ya masih tinggi," ujar seorang pedagang sayur, Ilah.
Ilah menyebutkan, harga bawang merah dalam kondisi normal hanya mencapai Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kg. Karenanya, dengan masih tingginya harga bawang merah saat ini membuatnya seringkali diprotes para pelanggan.
Baca Lainnya :
- Petani Purworejo Dapat Bantuan Benih Padi 575 Ton0
- Ini Sebab Pembangunan Pabrik Gula RI Lambat0
- Empatlawang Targetkan 33 Ribu Hektare untuk Pajale0
- Manfaatkan Limbah Untuk Kesuburan Tanah0
- Kaltara Rancang Kawasan Industri Kecil Desa0
Ilah menambahkan, selain harganya yang masih tinggi, kualitas bawang merah saat ini juga kurang bagus. Menurutnya, bawang merah cepat membusuk akibat banyaknya kandungan air di dalamnya. "Saya jadi gak berani nyetok bawang merah dalam jumlah yang banyak, takut rugi karena bawang merahnya cepat busuk," kata Ilah.
Sementara itu, tingginya harga bawang merah saat ini ternyata tidak dinikmati oleh para petani. Pasalnya, harga bawang merah di tingkat petani justru rendah.
Ketua kelompok tani bawang merah ‘Cukang Akar’ di Desa Silih Asih, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Rois, menyebutkan, dari areal tanam bawang merah seluas empat hektare milik kelompoknya, bawang merah hanya dihargai Rp 450 juta. Itu berarti, bawang merah hanya dihargai sekitar Rp 11.250 per kg. "Harga ini rendah sekali. Biasanya kan bisa mencapai Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kg," keluh Rois.
Tidak hanya harga jual yang rendah, produksi bawang merah juga menurun akibat hujan yang sering turun. Dalam kondisi normal, hasil panen bawang merah bisa mencapai 14 ton per hektare. Namun akibat hujan, tanaman bawang merah terkena penyakit lodoh dan membusuk hingga produksinya menurun menjadi sembilan sampai sepuluh ton per hektare.
Menurut Rois, harga jual bawang merah di tingkat petani saat ini tidak sebanding dengan tingginya biaya tanam yang telah mereka keluarkan. Dia menyebutkan, untuk satu hektare tanaman bawang merah, dibutuhkan biaya hingga Rp 120 juta.
sumber : republika.co.id
