WIKA Kembali Gagal Bayar Utang, Kelangsungan Usaha Tergantung Danantara

By abdul aziz 05 Nov 2025, 12:01:28 WIB Ekonomi
 WIKA  Kembali Gagal Bayar Utang, Kelangsungan Usaha Tergantung Danantara

Keterangan Gambar : ilustrasi RUPS WIKA - Porosbumi


JAKARTA- Anak usaha BPI Danantara kian banyak yang mengalami gagal bayar utang. Terbaru, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tak mampu menunaikan kewajiban yang timbul dari Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III tahap I/2022 seri A senilai Rp109,3 miliar yang jatuh tempo pada tanggal 3 November 2025.

Akibatnya,  Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo) menurunkan peringkat surat utang itu dari idCCCsy menjadi idDsy untuk periode 3 November 2025 hingga 1 Juli 2026. Dalam keteranganya Pefindo menegaskan efek utang dengan peringkat idD disematkan kepada emiten gagal bayar atas efek utang.  

“Peringkat tersebut mencerminkan profil keuangan dan likuiditas WIKA yang lemah dan risiko ekspansi sebelumnya,” tulis analis Pefindo. Agung Iskandar dan Naomi Sihombing dalam keterangan resmi dikutip Rabu(5/11/2025).

Baca Lainnya :

Namun kedua analis itu meninjau kembali peringkat tersebut bila emiten konstruksi anak usaha BPI Danantara itu mampu menyelesaikan pembayaran pokok sukuk yang sudah jatuh tempo itu.

Sebelumnya, Pefindo juga telah memberi cap gagal bayar atas surat utang WIKA yang lain yakni Sukuk Mudharabah II seri II.

Dampak lainnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk tetap mengembok atau penghentian sementara (suspend) perdagangan  saham WIKA. Status suspend ini telah berlaku sejak 18 Februari 2025 karena menunda pembayaran pokok sukuk mudharabah Berkelanjutan II tahap II tahun 2022 seri A yang jatuh tempo pada tanggal 18 Februari 2025.

Sebenarnya, WIKA melaporkan memiliki kas dan setara kas senilai Rp1,544 triliun per 30 September 2025. Tapi pada periode sama menderita defisit atau akumulasi kerugi menahun Rp12,7 triliun.

Guna keluar dari kemelut keuangan itu, Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyatakan telah menyusun rencana startegis mulai dari Membuka kembali diskusi dengan para kreditur untuk mendapatkan keringanan pembayaran bunga dan pokok pinjaman hingga bermitra dengan mitra strategis yang memiliki pengalaman, SDM, dan kondisi keuangan yang kuat.

Kemampuan WIKA untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya masih tergantung pada dukungan keuangan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemegang saham,” tulis Agung dalam catatan laporan keuangan kuartal III 2025 tanpa audit.

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment