- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
- PFI Kepri Sambangi KSOP Batam, Perkuat Sinergi dan Semangat Foto Jurnalistik Maritim
- Belajar dari Makkah: Potensi Bio-Energi di Balik Sistem Pengolahan Limbah Modern
Adu Cepat Penyaluran Kredit Rentan Terjadi Side Streaming
“Side Streaming Masalah dan Solusi”

Keterangan Gambar : Dr Mas Ahmad Yani- Porosbumi
JAKARTA- Buku terbitan
tahun 2024 ini perlu kembali dibaca
setelah Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa mengalihkan uang APBN senilai
Rp200 triliun dari rekening pemerintah di Bank Indonesia dengan bunga 2 persen
ke instrumen deposito pada bank-bank milik negera (Himbara) dengan bunga 4
persen pada awal September 2025.
Tak
butuh waktu lama,Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia dan
Bank Syariah Nasional melaporkan telah menyalurkan dana pemerintah itu hingga
80 persen pada awal Oktober 2025. Hanya Bank Tabunganan Negara yang melaporkan
penyaluran baru 45 persen dari total dana penempatan Rp25 triliun.
Namun buku karangan dosen hukum ekonomi dan bisnis,
serta tindak pidana ekonomi pada Fak.Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta
ini, seakan menginggatkan side streaming
sering terjadi bila pemberian kredit diberikan dalam jumlah massif dalam
rentang waktu singkat. Sehingga buku
ini dipandang masih relevan dan perlu sebagai bahan kajian dalam
pengambilan kebijakan kriminal, terutama bagi kalangan praktisi perbankan dan
hukum.
Baca Lainnya :
- Bank Syariah Harus Capai Rasio Kewajiban Jangka Pendek 100 Persen0
- Laba Telkom Amblas 10 Persen Jadi Rp15,7 Triliun Akhir September 20250
- 40% Petani Sawit Hadapi Tantangan Ketertelusuran dan Sertifikasi di Tengah Kewajiban Kepatuhan EUDR0
- Bank Mandiri Muluskan Rencana BEEF Rambah Bisnis Baru Dengan Kredit Rp850 Miliar 0
- The Fed Pangkas Suku Bunga Jadi 3,75 Persen-4 Persen0
Sebab
pada kenyataannya tidak semua fasilitas kredit yang telah disalurkan dapat
berjalan sebagaimana diharapkan. Salah satunya, terjadi side streaming.praktik
ini menyimpang dari penggunaan fasilitas kredit yang dilakukan debitur.
Jelasnya,
kreditur menggunakan dana pinjaman untuk kegiatan diluar perencanaan yang
tertuang dalam proposal pengajuan kredit dan telah disetujui pihak bank.Pada
akhirnya, praktik ini terungkap setelah kreditur gagal bayar.
Kasus
side streaming tersebut dijelaskan dengan gamblang dalam buku ini. Mulai dari
motif hingga modus yang terjadi. Tak lupa, penulis membagi jurus untuk
menghindari hal itu terjadi. Penulis menekankan bank harus memperhatikan
asas-asas perkreditan yang sehat misalnya bank tidak diperkenankan menyalurkan
kredit tanpa surat perjanjian tertulis. Bank juga dilarang memberikan fasilitas
kredit kepada perusahaan kurang sehat.
Bank
juga dilarang menyetujui kredit dalam jumlah melampaui batas maksimum pemberian
kredit. Hal hal dapat diukur. Penulis
menegaskan bank tidak diperkenankan memberikan kredit untuk pembelian saham dan
untuk modal kerja dalam rangka jual beli saham. Bahkan, perusahaan menjaminkan
saham perusahaan yang akan dibeli tersebut.
Pesan terakhir ini perlu menjadi
perhatian.Pasalnya, praktiknya banyak perusahaan yang membeli saham dalam
jumlah besar guna akuisisi disertai dengan kepengendalian perusahaan tersebut.
Setelah mendapat keuntungan dari selisih jual dan beli atau capital gain, kemudian dijual kembali.
Namun ada berapa catatan yang perlu diperhatikan
penulis terkait sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini. Misalnya.
Laporan keuangan perusahaan sebagai data awal dan dasar berpijak bank dalam
pemberian kredit disebutkan disusun oleh akuntan publik.
Padahal
menurut UU Peseroan Terbatas laporan keuangan disusun oleh manajemen perusahaan
bukan akuntan publik.Jadi penanggungjawab laporan keuangan ada ditangan
manajemen Sedangkan akuntan publik hanya bertanggung jawab atas opini atas
penyusunan laporan keuangan perusahaan.
Selain
materi, penulis selaku dosen dan praktisi perlu menyesuaikan kosakata dalama
bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Menjadi tanggungjawab bersama sebagai
penulis untuk memperkaya kosa kata bidang perbankan yang tadinya dalam bahasa
asing menjadi bahasa Indonesia.
Hal
itu memang perlu penggalian mendalam terutama dalam menemukan padanan kata yang
cocok. Tentunya bahasa daerah pun bisa menjadi pilihan lain. Apalagi praktik
pinjam meminjam telah ada di nusantara sejak munculnya peradaban.
Walau
demikian, buku ini mengungkapkan kondisi bisa saja terjadi saat Purbaya
menjabat sebagai bendahara negara berusaha mengenjot penyaluran kredit bank
Himbara melalui penempatan dana APBN.
Perlu
menjadi perhatian, buku ini
mengungkapkan praktik yang terjadi pada tahun 2008.Saat itu Bank Himbara dan
swasta berlomba lomba menaikan plafon dan pertumbuhan kredit pada perusahaan
perusahaan raksasa. BNI dan BRI menyalurkan kredit Rp2,3 triliun kepada Grup Bakrie. Pada sisi
lain, Bank Mandiri dan BCA menyalurkan kredit senilai USD950 juta kepada
PT Exelmindo Pratama. PT Indosat Tbk
Kebagian Rp5 triliun.
Pada kenyataannya pada Maret 2008, Rp40,6 triliun atau 72 persen dari total kredit macet mencapai Rp56,3 triliun disumbang bank Himbara. Tentunya semua pihak tak ingin hal ini terjadi lagi. (Abdul Aziz)
Judul Buku : Side Streaming, Masalah dan Solusinya
Penulis : DR Mas Ahmad Yani SH MSi
Editor : Rahman Yasin
Desain : Margono
XVI+154 halaman, 14 X 21 Cm
ISBN 978-623-93798-6-5
Penerbit : Lembaga Pendidikan
Anak Bangsa (LP2AB)
Jalan : Swadaya I no 11 Duren Sawit, Jakarta Timur
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

