- OJK Akan Tata Ulang Perijinan Perusahaan Gadai
- Jadi Pembina Kawasan Sungai Cipinang, MIND ID Komitmen Dukung Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan
- Wujudkan Ekonomi Kerakyatan, MIND ID Dorong 10.000 UMK Naik Kelas
- Masyarakat Adat Masukih Tolak Penambangan Emas Ilegal di Hutan Adat Kalimantan Tengah
- Cegah Tragedi Berulang, Kementerian PU Periksa Struktur Bangunan Dua Pesantren Besar di Jatim
- Survei Litbang Kompas: 71,5 Persen Puas dengan Kinerja Kementan
- Pertamina Wujudkan Transformasi Bisnis Berkelanjutan Melalui BBM Ramah Lingkungan
- Merawat Tradisi Penyembuhan Dayak Taboyan: Jaga Keseimbangan Alam, Roh, dan Manusia
- Mantan Bos BEI Minta Purbaya Jelaskan Definisi Saham Gorengan
- Israel Disebut Akan Tarik Mundur Pasukan Sepenuhnya Dari Gaza Dalam 24 Jam
Aplikasi Tring Pegadaian, Membumikan Mimpi Punya Emas Jadi Kenyataan

Keterangan Gambar : Lewat inovasi Aplikasi Tring, Pegadaian bisa mewujudkan mimpi punya emas masyarakat bawah. (dok pegadaian)
Di
tengah terik yang membakar kulit di sebuah wilayah pinggiran Jabodetabek, Wenni
duduk masygul tak berkedip memandangi ponselnya. Wenni bukan tengah meratapi sinyal
ponselnya yang lemah atau baterai habis, tapi matanya memelototi notifikasi
yang baru saja nongol di layar ponsel. "Selamat! saldo tabungan emas Anda
telah mencapai 10 gram. Harga emas hari ini naik 3%,”demikian bunyi sebaris
kata-kata dalam notifikasi.
Senyum lebar Wenni merekah "Dulu, emas itu barang mewah dan cuma bisa lihat di etalase toko, tapi setelah jadi nasabah Pegadaian, alhamdulilah saya bisa punya emas," kenang Wenni setengah berkaca-kaca. Tepat dua tahun lalu, mimpi perempuan berusia 45 tahun ini memiliki emas untuk tabungan masa depan seperti mengejar bayangan alias seperti mustahil. Kini, berkat aplikasi Tring! by Pegadaian (dulu bernama Pegadaian Digital), bayangan itu tak lagi melayang tetapi tengah menapak bumi menjadi kenyataan. "Saya tak pusing pergi naik motor atau minta antar untuk pergi ke cabang pegadaian, cukup dari rumah, cicil sedikit demi sedikit akhirnya bisa punya emas,” tuturnya penuh semangat.
Baca Lainnya :
- Strategi Bijak Berinvestasi Emas0
- Soft Opening Horison Resort Tulip Puncak Elegance in Culture, Complete in Stay, Harmony in Nature0
- Pertamina Pimpin Transisi Energi, Kembangkan Green Hydrogen di Indonesia 0
- 6 Kontainer Keranjang Serat Alam Produk UMKM Kebumen Tembus Pasar New York 0
- Menkeu Terbitkan Aturan Penempatan Rp200 Triliun Uang Negara di Bank Umum Mitra0
Apa
yang dialami Wenni bukanlah cerita fiksi. Di jagat belantara digital yang
semakin memenuhi semua sendi kehidupan sehari-hari, PT Pegadaian (Persero), lembaga
gadai milik negara yang telah berdiri sejak 1901, sedang mendengungkan transformasi
besar-besaran. Mengusung tema "Bersama Pegadaian MengEMASkan
Indonesia", Pegadaian tak hanya menjaga legasi tradisionalnya dalam
mengelola emas dan gadai, tapi juga mendapuk dirinya sebagai elemen terdepan
dalam menjalankan revolusi keuangan digital.
Seolah
ingin menapak bumi dengan keseharian konsumen, tema besar transformasi
Pedagaian "Bersama Pegadaian MengEMASkan Indonesia" berusaha
diturunkan dalam subtema kongkrit bernama Layanan Digital Pegadaian. Kini Layanan
Digital Pegadaian menjadi salah satu pilar utama transformasi Pegadaian. Perlahan
namun pasti, transformasi ini mulai membuahkan hasil dan bisa membuat jajaran
manajemen menepuk dada.
Hingga
September 2025, inovasi cerdas seperti aplikasi Tring! by Pegadaian telah
mencatat lebih dari 20 juta transaksi. Capaian ini bukan sekadar deret angka tetapi bukti
faktual bagaimana teknologi membantu dan memberdayakan kehidupan jutaan orang
biasa, mulai dari pedagang kecil di pasar tradisional hingga pekerja migran di
kota besar.
Habis Gadai Tradisional Terbitlah Ekosistem Digital Berbasis
Emas
Secara
sosiologis, kelahiran dan kehadiran pegadaian tak bisa dilepaskan dari kebutuhan
rakyat kecil untuk mendapatkan pinjaman cepat tanpa direcoki urusan urusan yang
membuaat kepala pusing. Sejak era kolonial Belanda, salah satu lembaga gadai
plat merah ini telah menjadi penopang ekonomi akar rumput (grass root) dengan jaringan lebih dari 4.400 outlet di penjuru Indonesia.
Namun, datangnya pandemi Covid-19 menjadi ujian bagi ikhtiar Pegadaian untuk
terus bertumbuh. Saat pandemi mobilitas terbatas, permintaan layanan non-tunai
melonjak.
Tak
kehilangan inovasi, Pegadaian merespons kondisi tersebut dengan fokus pada akselerasi
transformasi digital. Hasilnya pada 2018
secara resmi lahirlah “Pegadaian Digital” yang kini berevolusi menjadi Tring!
by Pegadaian – aplikasi generasi terbaru yang terintegrasi sepenuhnya. Apa itu
Tring!? Inovasi nama ini diambil dari kata "teringkuh", menjadi
simbol bagaimana Pegadaian ingin merangkul dan menjangkau mimpi finansial
masyarakat yang selama ini terasa mengawang-awang dan sulit dimiliki. Aplikasi Tring
bukan sekadar platform transaksi; ia adalah ekosistem keuangan digital berbasis
emas terintegrasi dan komprehensif. Konsumen bisa melakukan aktivitas membeli,
menjual, mencicil, bahkan menggadaikan emas secara online. Tak perlu
repot-repot datang secara fisik ke kantor Pegadaian karena semuanya bisa
dilakukan dalam genggaman alias melalui ponsel.
Apa
saja fitur yang ada dalam apliasi Tring? Sangat banyak dan semunya memudahkan
konsumen Pegadaian dalam bertransaksi. Fitur unggulannya termasuk Tabungan Emas
mulai dari Rp10.000, Cicil Emas dengan penguncian harga, dan layanan gadai
virtual yang prosesnya hanya 15 menit. Aplikasi Tring! by Pegadaian, yang resmi diluncurkan
sebagai evolusi dari Pegadaian Digital pada 2025, telah menjadi game-changer
dalam layanan keuangan berbasis emas. Dengan visi "MengEMASkan
Indonesia", app ini mengintegrasikan berbagai produk finansial seperti
Tabungan Emas, Cicil Emas, dan gadai dalam satu platform yang user-friendly. Sejumlah
keuntungan sangat memanjakan nasabah saat menggunakan Aplikasi Tring!
Pegadaian, yakni:
1. Kemudahan Akses dan
Fleksibilitas Transaksi
Tring! memungkinkan nasabah bertransaksi kapan
saja dan di mana saja, tanpa terikat waktu operasional cabang atau kondisi
cuaca. Mulai dari Rp10.000, nasabah bisa membuka Tabungan Emas hanya dengan
verifikasi KTP dan selfie dalam hitungan menit. Ini sangat bermanfaat bagi
nasabah di daerah terpencil, seperti nelayan atau pedagang kecil, yang
sebelumnya harus menempuh jarak jauh. Fitur one-step registration menyatukan
semua layanan dalam satu ID pengguna, sehingga nasabah tak perlu bolak-balik
antar app atau outlet.
2. Keamanan Terjamin dan
Perlindungan Aset Fisik
Keamanan adalah prioritas utama untuk nasabah dengan
enkripsi end-to-end dan standar penyimpanan emas fisik 100% yang dijamin
Pegadaian. Konsumen memiliki hak penuh atas emas mereka, termasuk opsi konversi
digital ke fisik kapan saja tanpa biaya tambahan signifikan. Fitur biometrik
(sidik jari atau face ID) mencegah akses tidak sah, sementara AI appraisal
untuk gadai virtual memastikan valuasi akurat dalam 10-15 menit. Di tengah
maraknya penipuan digital, ini memberikan ketenangan pikiran—terutama bagi
nasabah perempuan yang mendominasi 60% pengguna Tabungan Emas untuk dana
pendidikan anak. Update 2025 menambahkan alert real-time untuk fluktuasi harga,
membantu nasabah hindari kerugian akibat volatilitas global.
3. Produk Finansial
Inklusif dan Menguntungkan
Produk Tabungan Emas yang memiliki keuntungan bebas pajak untuk pembelian di bawah 0,5 gram, dan potensi return hingga 10-15% tahunan dari apresiasi harga emas. Nasabah bisa mulai dari nominal kecil, cocok untuk UMKM atau pekerja informal. Sedangkan Cicil Emas kunci harga awal untuk cicilan tetap, lindungi dari inflasi (yang capai 4,5% di 2025). Tenor hingga 12 bulan dengan bunga rendah 0,75-1,2% per bulan, jauh lebih aman daripada pinjol. Sementara Gadai Digital menjadi alternatif sehat untuk kebutuhan darurat, dengan total penyaluran digital naik 25% YTD 2025. Fitur baru seperti Setor Fisik Emas (diluncurkan Juli 2025) memungkinkan penitipan emas fisik dengan biaya murah Rp30.000/tahun, sambil tetap dapat untung dari kenaikan harga.
4. Promosi dan Insentif
Eksklusif
Nasabah Tring! sering
dapat promo seperti Gajian Emas (Agustus-September 2025), berupa diskon
transaksi, goldback hingga Rp1 juta, dan cashback untuk gadai. Selain itu,
newsletter in-app beri update event dan produk baru, plus bonus emas gratis
untuk transaksi digital tertentu (dengan verifikasi anti-penipuan). Ini
tingkatkan nilai tambah, di mana nasabah bisa hemat hingga 20% biaya dibanding
transaksi konvensional.
5. Pengalaman Pengguna
yang Responsif dan Edukatif
Desain app yang menarik
dengan reminder otomatis bantu nasabah disiplin menabung, sementara FAQ dan
call center (1500-569) jawab query cepat. Ulasan di Play Store puji kecepatan
layanan dan fitur komprehensif, dengan rating 4.5+ bintang. Bagi generasi muda,
integrasi dengan e-wallet seperti GoPay buat transaksi seamless, dorong
literasi keuangan—sejalan target OJK 90% inklusi pada 2026.
Secara keseluruhan, Tring! tak hanya fasilitasi
transaksi, tapi bangun ekosistem yang memberdayakan nasabah untuk capai tujuan
finansial jangka panjang. Dari kisah ibu rumah tangga yang cicil emas untuk
biaya kuliah hingga UMKM yang stabilkan cash flow via gadai digital, app ini
ubah paradigma keuangan rakyat. Jika Anda nasabah, update app sekarang untuk
rasakan langsung—dan tetap waspada terhadap scam yang mengatasnamakan promo.
Untuk info lebih lanjut, kunjungi situs resmi Pegadaian.
Setiap
ikhtiar inovasi tak mengkhianati hasil. Mengutip sumber di Pegadaian, hingga
semester pertama 2025 transaksi Digital Pegadaian telah mencapai 10 juta unit
dengan nilai hingga Rp32 triliun, naik 25% dari tahun sebelumnya. Capaian ini bisa
dibaca sebagai tren nasional di mana inklusi keuangan digital tumbuh pesat.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi layanan keuangan digital
di Indonesia mencapai 78% pada 2025. Dan yang cukup menggembirakan, emas di
mana di dalamnya Pegadaian sebagai salah satu pemain utamanya, tercatat sebagai
instrumen investasi favorit masyarakat menengah ke bawah. Pegadaian, dengan
pangsa pasar gadai 90%, memimpin gelombang ini, mengubah stereotif gadai dari
"pinjaman darurat" menjadi "investasi berkelanjutan".
Selain
komitmen untuk terus melakukan inovasi, transformasi Pegadaian selama ini juga tak
lepas dari misi kolaborasi. Tak mau bergerak sendirian, Pegadaian bergandengan
tangan dengan bank-bank besar seperti BCA dan Mandiri untuk integrasi
pembayaran, serta platform e-commerce seperti Tokopedia untuk distribusi Tabungan
Emas. Bagaimana hasilnya? Aksesibilitas meningkat, terutama di daerah
terpencil.
Kini
dampak inovasi aplikasi digital Pegadaian mulai terasa di tingkat mikro dan
makro. Di tingkat mikro, layanan ini memberdayakan perempuan dan UMKM. Sebuah
survei internal Pegadaian menunjukkan 60% pengguna perempuan menggunakan
Tabungan Emas untuk pendidikan anak. Di makro, ini mendukung target pemerintah
untuk inklusi keuangan 90% pada 2026, sejalan dengan Sustainable Development
Goals (SDGs) Nomor 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Di
sisi lain layanan digital Pegadaian tak hanya menguntungkan individu, tapi juga
mendorong pertumbuhan ekonomi. Data per
Februari 2025 menyebutkan, penyaluran gadai mencapai Rp94,2 triliun dengan 30%
via digital. Ini selaras dengan kampanye OJK anti-pinjol, di mana gadai
Pegadaian tawarkan bunga tetap 0,75-1,2% per 15 hari, tanpa denda serampangan. Di
sisi lain, inovasi seperti Bank Emas Pegadaian dengan fitur Setor Fisik baru
diluncurkan Juni 2025, memungkinkan konversi digital ke fisik instan. Inovasi ini diharapkan bisa meningkatkan literasi emas, yang menurut survei Bank
Indonesia, hanya 45% masyarakat yang memahaminya sebagai pelindung nilai
inflasi.
Dalam
perjalanan panjangnya selama lebih dari satu abad, PT Pegadaian telah
berevolusi dari lembaga gadai tradisional menjadi pionir keuangan digital
berbasis emas yang inklusif. Tema "Bersama Pegadaian MengEMASkan
Indonesia" bukan sekadar slogan kosong, melainkan komitmen nyata untuk memberdayakan
masyarakat melalui subtema Layanan Digital Pegadaian. Seperti yang dialami
Wenni, aplikasi Tring! by Pegadaian telah mengubah mimpi menjadi kenyataan bagi
jutaan orang biasa.
Dengan
fitur Cicil Emas yang memungkinkan pembelian emas secara bertahap dan aman,
Pegadaian tidak hanya menyediakan akses ke instrumen investasi stabil, tetapi
juga melindungi konsumen dari fluktuasi ekonomi global. Transaksi digital yang
mencapai 10 juta unit dengan nilai Rp32 triliun pada semester pertama 2025
membuktikan bahwa teknologi ini telah meresap ke lapisan masyarakat bawah. Kisah
Wenni adalah bukti nyata bagaimana mimpi masyarakat bawah untuk memiliki emas dengan
langkah mudah dan praktis lewat inovasi Pegadaian bisa terwujud. Dengan 25 juta
transaksi saat ini, pada akhir tahun 2025 diproyeksi akan lahir banyak
Wenni-Wenni lain yang bisa tersenyum lebar berinvestasi dan menabung dengan mengenggam
emas bersama Pegadaian. (Wahyono)
