- Revisi UU 41 Tahun 1999 Angin Segar Bagi Tata Kelola Kehutanan Indonesia
- Kepala BP Taskin: Desa Membantu Pengentasan Kemiskinan Lebih Kontekstual Berbasis Budaya
- Mudik Gratis PLN Bersama BUMN Dibuka, Begini Cara Daftarnya di Aplikasi PLN Mobile!
- FAST Tel-U Dukung Astacita Pendidikan Tinggi
- PB POSSI Kirim 4 Wasit ke Thailand, Tingkatkan Kualitas Freediving Indonesia
- AHY: Pengembangan Rempang Eco-City Harus Inklusif dan Berorientasi Pada Kesejahteraan Masyarakat
- NFA Dorong Keanekaragaman Konsumsi Pangan Lokal untuk Ketahanan Gizi Nasional
- Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA di Berbagai Daerah Indonesia
- AHY: Infrastruktur Berkelanjutan, Kunci Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan
- Fishipol Universitas Negeri Yogyakarta Luncurkan Buku Eulogi untuk Prof Supardi
KKP Genjot Produksi Perikanan Budi Daya Penuhi Kebutuhan Ramadan hingga Lebaran

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan
Perikanan memastikan menggenjot produksi perikanan budidaya, sebagai langkah
strategis untuk memenuhi lonjakan permintaan ikan hasil budidaya selama bulan
Ramadan hingga lebaran Idul Fitri.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu
menyampaikan produksi perikanan budidaya bulan Maret 2025 jika dibandingkan
dengan bulan Januari 2025 diperkirakan akan meningkat sebesar 3,84%.
“Artinya dengan adanya peningkatan produksi perikanan
budidaya, maka dapat dipastikan pasokan stok ikan hasil budidaya masih aman
untuk memenuhi kebutuhan selama puasa Ramadan hingga menjelang lebaran Idul
Fitri,”jelas Dirjen Tebe dalam siaran resmi KKP di Jakarta (5/3).
Baca Lainnya :
- Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Bidik Sumsel Jadi Tiga Besar Produsen Beras Nasional0
- Mentan dan Wamentan Turun Langsung Kawal Operasi Pasar Pangan Murah di Palembang0
- Senyum Sumringah dan Harapan Titiek Soeharto Saat Panen Anggur di Bandung Barat0
- Mentan Ajak 10 Juta Anggota Himpuni Gerakkan Brigade Percepat Swasembada Pangan0
- Jelang Ramadan, Pemerintah Siapkan Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Pangan0
Peningkatan produksi perikanan budidaya salah satunya hasil
implementasi program ekonomi biru pengembangan budidaya air laut, pesisir dan
darat yang berkelanjutan yang sudah berjalan di berbagai daerah. Kemudian intervensi bantuan langsung juga
telah kami salurkan kepada kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) seperti bantuan
calon induk unggul, benih bermutu, pakan ikan mandiri dan sarana dan prasarana
produksi.
“Langkah intervensi tersebut sebagai stimulus untuk
menggenjot peningkatkan produksi perikanan budidaya dan peningkatan daya saing
produksi untuk menambah nilai ekonomi bagi pembudidaya,” tegas Tebe.
Minat Ikan Air Tawar Tinggi
Direktur Ikan Air Tawar Ujang Komarudin pada konferensi pers
ketersediaan stok ikan selama Ramadan hingga Lebaran di Kantor KKP hari ini,
memaparkan proyeksi produksi perikanan budidaya pada triwulan I 2025 mengalami
peningkatan setiap bulannya. Pada Januari 2025 produksi perikanan budidaya
mencapai sekitar 408 ribu ton. Sedangkan Februari diproyeksikan meningkat
sekitar 410 ribu ton, dan Maret mencapai sekitar 436 ribu ton.
Untuk memastikan kelancaran proses produksi budidaya ikan
dan menjamin ketersediaan stok ikan konsumsi, KKP telah berkoordinasi dengan
Dinas Perikanan dan Kelautan tingkat provinsi dan kabupaten/kota, melibatkan
penyuluh dan kelompok pembudidaya ikan.
“Komoditas ikan air tawar seperti ikan nila, lele, patin dan
mas masih menjadi komoditas andalan untuk hidangan menu berprotein selama
Ramadan dan Lebaran, selain ayam, telur dan daging. Di Wilayah Indonesia Timur
seperti Maluku dan Papua, menu ikan lele dan nila hasil budidaya , masih
menjadi andalan saat puasa dan lebaran,” jelas Ujang.
Kondisi serupa juga terjadi di Indonesia Bagian Tengah.
Singkir, selaku Ketua Pokdakan Basarang Harapan Kita yang berlokasi di
Kalimantan Tengah dan merupakan binaan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) Mandiangin, memiliki luas lahan yang dikelola mencapai 17 ribu meter
persegi atau sebanyak 148 unit kolam produksi. Kelompok ini memiliki kapasitas
produksi berkisar antara 3 ton hingga 15 ton per anggota per panen.
“Kolam-kolam ikan saya dan anggota saya akan siap panen.
Selama Ramadan hingga menjelang Lebaran nanti, kami punya stok ikan patin, ikan
papuyu dan ikan gabus yang akan siap panen. Kami pastikan dan optimistis bisa
memenuhi permintaan pasar untuk wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Selatan,”jelas Singkir.
Singkir mengakui selama Ramadan hingga nanti menjelang Idul
Fitri, harga ikan di pasar sedang bagus-bagusnya. Pasalnya menurut Singkir, di
Kalimantan Tengah, konsumsi ikan air tawar selama puasa Ramadan dan Idul Fitri
cenderung meningkat karena masyarakat setempat memiliki kebiasaan mengonsumsi
ikan sebagai lauk utama dalam hidangan buka puasa dan lebaran.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu
Trenggono menyebut budi daya sebagai masa depan sektor perikanan Indonesia.
Untuk itu pihaknya menyiapkan strategi membangun perikanan budidaya
berkelanjutan di wilayah pesisir, darat, dan laut. (hendri irawan)
