- Revisi UU 41 Tahun 1999 Angin Segar Bagi Tata Kelola Kehutanan Indonesia
- Kepala BP Taskin: Desa Membantu Pengentasan Kemiskinan Lebih Kontekstual Berbasis Budaya
- Mudik Gratis PLN Bersama BUMN Dibuka, Begini Cara Daftarnya di Aplikasi PLN Mobile!
- FAST Tel-U Dukung Astacita Pendidikan Tinggi
- PB POSSI Kirim 4 Wasit ke Thailand, Tingkatkan Kualitas Freediving Indonesia
- AHY: Pengembangan Rempang Eco-City Harus Inklusif dan Berorientasi Pada Kesejahteraan Masyarakat
- NFA Dorong Keanekaragaman Konsumsi Pangan Lokal untuk Ketahanan Gizi Nasional
- Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA di Berbagai Daerah Indonesia
- AHY: Infrastruktur Berkelanjutan, Kunci Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan
- Fishipol Universitas Negeri Yogyakarta Luncurkan Buku Eulogi untuk Prof Supardi
Moray, Sistem Pertanian Unik Suku Inca

SELAIN meninggalkan jejak karya
monumental berupa Macchu Picchu dan artefak lainnya, suku Inca di Peru juga
meninggalkan jejak bangunan fenomenal yang disebut Moray. Jejak peradaban yang
ada sejak abad ke-14 ini bentuknya yang aneh dan misterius.
Manfaat dan fungsi bangunan ini juga mengundang tanda tanya
para wisatawan dan ilmuwan. Peninggalan unik ini berada di sekitar 50 km ke
barat laut dari Cuzco dan di barat Desa Maras, Pegunungan Andes. Ini adalah
peninggalan Suku Inca dengan bentuk dan kegunaan paling menakjubkan.
Dikutip dari situs Amusing Planet, bangunan ini berbentuk
seperti mangkok besar dengan kontur tanah yang semakin menurun dan dilengkapi
dengan teras-teras berundak yang konsentris. Sepintas bangunan ini terlihat
seperti teater terbuka di Yunani kuno. Dalam satu titik pusat, teras berundak
berbentuk lingkaran ini tersusun dari lingkaran terbesar sampai ukuran terkecil
di bagian bawah. Teras-teras ini tersusun hingga ke dalaman 150 meter.
Baca Lainnya :
- Anggota ASPAI Se-Indonesia Uji Kompetensi Budidaya Anggur0
- Sepakat Tambah Luas Tanam, Pemprov Jateng Ditarget 2,3 Juta Hektare0
- Mentan Tegaskan Akan Cabut Izin Distributor yang Jual Pupuk di Atas HET 0
- Wamentan Dorong Masyarakat untuk Budidaya Sarang Burung Walet0
- KKP Beri Kemudahan Urus Sertifikat Kelaikan Kapal Perikanan 0
Uniknya, meskipun berundak dan cekung, kawasan ini tidak
pernah mengalami banjir meskipun hujan turun sangat deras. Teras-teras
melingkar yang tersusun rapi itu dilengkapi dengan tangga, sehingga mempermudah
siapapun untuk turun ke bagian bawah ‘mangkuk’. Tidak jelas mengapa situs ini
dibuat dengan bentuk yang menurun.
Akan tetapi, banyak teori yang mengatakan kalau situs ini
dibuat sebagai agricultural research station atau tempat penelitian pertanian.
Salah satu fenomena yang paling mengagumkan dari situs ini adalah perbedaan
suhu antara bagian atas dan bawah yang bisa mencapai sekitar 15 derajat
Celcius. Perbedaan suhu ini telah menciptakan iklim mikro yang unik di setiap
bagian bangunan tersebut.
Para peneliti menduga suhu yang berbeda ini digunakan oleh
Suku Inca untuk mempelajari efek dari kondisi yang berbeda pada tanaman. Ada
juga penelitian yang menunjukan tanah dan bibit tanaman di teras-teras tersebut
ternyata didatangkan dari berbagai daerah. Penelitian itu semakin menguatkan
dugaan kalau teras Moray digunakan oleh ilmuwan Inca untuk bereksperimen dengan
sayuran yang akan disebarluaskan ke seluruh kawasan Andes.
Hal unik lainnya adalah sistem drainase yang bekerja
sempurna untuk mencegah bagian terbawah bangunan Moray tergenang banjir
meskipun hujan turun terus menerus. Rahasianya ternyata ada pada bagian dasar
bagian bawah Moray yang terbentuk dari formasi alami batuan dengan pori-pori
yang bisa menyaring air. Menakjubkan.
