Patani Jatim dan PT Sumber Alam Unggul Bangun Kampung Patani di Kebun Kopi Pasuruan

By PorosBumi 15 Okt 2025, 11:06:15 WIB DesaModern
Patani Jatim dan PT Sumber Alam Unggul Bangun Kampung Patani di Kebun Kopi Pasuruan

PASURUAN - Di lereng Gunung Arjuno yang berhawa sejuk dan diselimuti aroma kopi yang khas, secercah harapan baru tumbuh bagi para petani. PT Sumber Alam Unggul bekerja sama dengan Pandu Tani Indonesia (PATANI) Kanwil Jawa Timur membangun Kampung Patani di kawasan kebun kopi Pasuruan, sebagai wujud nyata kolaborasi dunia industri dan organisasi tani dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pasuruan dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi unggulan di Jawa Timur. Potensi kebun kopi di wilayah ini sangat besar, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun peluang ekspor. Namun, di balik potensi tersebut, masih banyak tantangan yang dihadapi petani, mulai dari rendahnya produktivitas lahan, keterbatasan pengetahuan penggunaan pupuk yang tepat, hingga pentingnya perawatan kebun kopi.


Baca Lainnya :

Melihat kondisi tersebut, PT Sumber Alam Unggul bersama Pandu Tani Indonesia hadir memberikan solusi melalui pendekatan teknologi dan edukasi lapangan. Program Kampung Tani ini difokuskan untuk memperkenalkan penggunaan pupuk hayati dan pupuk organik berstandar industry, dan Pupuk Organik Cair, yang ramah lingkungan sekaligus mampu memperbaiki kesuburan tanah secara berkelanjutan.

Direktur PT Sumber Alam Unggul, Arif Wibowo, menjelaskan bahwa program Depo Mini Pupuk Hayati bukan sekadar sosialisasi penggunaan pupuk, melainkan gerakan nyata untuk menumbuhkan kesadaran baru di kalangan petani. “Kami ingin membangun kemandirian petani. Pupuk bukan hanya tentang meningkatkan hasil panen, tetapi juga tentang menjaga keberlanjutan lahan agar tetap produktif untuk generasi berikutnya,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, tim teknis PT Sumber Alam Unggul bersama perwakilan Pandu Tani Indonesia melakukan pendampingan langsung kepada para petani kopi di kawasan Arjuno. Para petani diperkenalkan pada cara penggunaan Pupuk Hayati Cair (PHC) dan Pupuk Organik Mikro Powder (POM) yang telah terbukti mampu meningkatkan kualitas tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman kopi. Melalui serangkaian pelatihan dan demplot, petani diharapkan mampu mengadopsi teknologi pupuk hayati ini secara mandiri.

Ketua Pandu Tani Indonesia Jawa Timur, Eko Cahaya Priyanto, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, kolaborasi antara sektor industri dan petani merupakan langkah penting dalam menjawab tantangan pertanian modern.

“Kita tidak bisa lagi bertani dengan cara lama. Dunia sudah berubah, dan teknologi harus menjadi sahabat petani. Apa yang dilakukan PT Sumber Alam Unggul adalah langkah konkret untuk membawa pertanian rakyat ke arah yang lebih maju,” ungkapnya. 

Selain fokus pada peningkatan produksi, Kampung Patani juga diarahkan untuk menjadi pusat edukasi dan inovasi pertanian di tingkat lokal. Para petani tidak hanya diajak untuk memahami manfaat pupuk hayati, tetapi juga diberikan pemahaman tentang pengelolaan limbah organik, pembuatan pupuk sendiri, dan strategi pemasaran hasil panen agar memiliki nilai tambah ekonomi.

Dengan semangat gotong royong dan kerja sama lintas sektor ini, diharapkan Kampung Patani Lereng Arjuno menjadi contoh model pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Harapannya, kopi dari Pasuruan bukan hanya dikenal karena cita rasanya yang khas, tetapi juga karena kisah di baliknya, tentang kemandirian, inovasi, dan kebangkitan ekonomi petani. 

Langit sore di lereng Arjuno menjadi saksi bahwa pertanian tidak sekadar urusan tanah dan hasil panen. Ia adalah tentang harapan dan masa depan. Lewat program ini, PT Sumber Alam Unggul dan Pandu Tani Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus menumbuhkan kehidupan di pedesaan, menanam bukan hanya kopi, tetapi juga semangat untuk hidup petani lebih sejahtera. (aw)

 

 

 

 

 

 

 

 

                                

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment