- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
- PFI Kepri Sambangi KSOP Batam, Perkuat Sinergi dan Semangat Foto Jurnalistik Maritim
- Belajar dari Makkah: Potensi Bio-Energi di Balik Sistem Pengolahan Limbah Modern
PATANI Jatim Kerja Sama Riset Dengan LPI Bina Bangsa Jombang
Inovasi Teknologi Bionst dan Bank Nira dalam Revolusi Produksi Gula Kristal Putih Berkelanjutan
1.jpg)
SURABAYA -
Kerja sama riset strategis untuk mengembangkan inovasi teknologi dalam produksi
Gula Kristal Putih (GKP) berkelanjutan dijalin Pandu Tani Indonesia (PATANI)
Kanwil Jawa Timur, di bawah kepemimpinan Eko Cahaya Priyanto, dengan Lembaga
Pengkajian Ilmiah (LPI) Bina Bangsa Jombang, yang dikomandoi Arif Wibowo.
Kerja sama ini lahir dari tantangan nyata industri gula
nasional, termasuk rendahnya efisiensi proses penggilingan, tingginya volume
limbah padat seperti blotong dan ampas, serta rendahnya produksi gula akibat
keterbatasan waktu giling. Ketergantungan pada bahan kimia seperti kapur susu,
sulfur, dan asam fosfat, selain biaya produksi tinggi juga menimbulkan dampak
lingkungan yang serius dan biaya produksi yang tinggi.
Melalui riset intensif, Mitra Riset Bina Bangsa Jombang
memperkenalkan Teknologi Bionst (Bio
Nira Stabilisator) dan sistem Bank Nira
sebagai solusi inovatif. Bionst, formulasi biologis berbasis mikroorganisme,
enzim, dan ekstrak tumbuhan, menstabilkan nira sejak tahap awal pengolahan,
mencegah terbentuknya gula reduksi dan produksi gula tanpa bahan kimia
sintetis, sekaligus mempercepat proses kristalisasi.
Baca Lainnya :
- PATANI Jatim Bangun Akses Pasar Ekspor, Langkah Nyata Menyejahterakan Petani dan Nelayan 0
- Pemerintah Akan Tindak 2.039 Kios Pupuk Rugikan Petani Rp600 Miliar0
- Dari Nagari Ampalu, Jejak Baru Menuju Kedaulatan Pangan 0
- Kejar Swasembada Pangan, Pandutani Pacu 21 Kanwil Akselerasi Kampung Patani di Seluruh Indonesia0
- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara0
Sementara itu, Bank
Nira memungkinkan penyimpanan nira segar dalam kondisi terkendali untuk
menjaga terjadinya gula reduksi, sehingga produksi dapat dilakukan
berkelanjutan tanpa kehilangan kualitas bahan baku.
Dalam aplikasi teknologi di lapangan, menggunakan mesin
pemeras nira portable (Sugarcane Crusher), tebu diperas langsung di lahan untuk diambil niranya dan
ditampung dalam mobil tangki yang steril, teknologi ini akan menghemat waktu
dan biaya transportasi, serta menjaga kesegaran nira.
Di sisi lain limbah padat dari proses pemerasanselanjutnya
dilakukan pengolahan menjadi pupuk organik, mendukung kesuburan tanah dan
menurunkan biaya pemupukan. Teknologi ini memungkinkan pabrik gula beroperasi
tanpa limbah padat(seperti blotong, ampas), hemat energi, ramah lingkungan, dan
mendukung produksi sepanjang tahun.
Penerapan Bionst dan Bank Nira diharapkan meningkatkan
efisiensi dan efektivitas produksi, memperpanjang umur simpan nira, menurunkan
biaya operasional, meningkatkan rendemen gula, serta membuka peluang investasi
di sektor agroindustri hijau.
Dukungan ekstensifikasi lahan tebu juga menjadi strategi
penting untuk memperkuat kemandirian pangan nasional dan mengurangi
ketergantungan impor gula. Dengan sinergi antara teknologi Bionst, Bank Nira, mesin
pemeras nira portabel, dan pengembangan lahan produktif, Indonesia berpotensi
memiliki industri gula modern, efisien, ramah lingkungan, dan berdaya saing
tinggi di pasar global. (aw)
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

