- OJK Akan Tata Ulang Perijinan Perusahaan Gadai
- Jadi Pembina Kawasan Sungai Cipinang, MIND ID Komitmen Dukung Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan
- Wujudkan Ekonomi Kerakyatan, MIND ID Dorong 10.000 UMK Naik Kelas
- Masyarakat Adat Masukih Tolak Penambangan Emas Ilegal di Hutan Adat Kalimantan Tengah
- Cegah Tragedi Berulang, Kementerian PU Periksa Struktur Bangunan Dua Pesantren Besar di Jatim
- Survei Litbang Kompas: 71,5 Persen Puas dengan Kinerja Kementan
- Pertamina Wujudkan Transformasi Bisnis Berkelanjutan Melalui BBM Ramah Lingkungan
- Merawat Tradisi Penyembuhan Dayak Taboyan: Jaga Keseimbangan Alam, Roh, dan Manusia
- Mantan Bos BEI Minta Purbaya Jelaskan Definisi Saham Gorengan
- Israel Disebut Akan Tarik Mundur Pasukan Sepenuhnya Dari Gaza Dalam 24 Jam
Kejar Swasembada Pangan, Pandutani Pacu 21 Kanwil Akselerasi Kampung Patani di Seluruh Indonesia

Pengurus pusat Pandutani
Indonesia (Patani) dalam suatu kesempatan pertemuan di Pusat Pengendali
Nasional (PPN) Kampung Patani, Desa Cimande, Bogor, Jawa Barat.
JAKARTA – Pandutani Indonesia (Patani) bersama Kantor
Wilayah (Kanwil)-nya yang tersebar di 21 provinsi kian agresif mengakselerasi pembentukan
Kampung Patani di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sebagai indikasi keseriusan
Patani dalam bergerak maju dan mempercepat implementasi program ini.
Baca Lainnya :
- AHY Tegaskan Pembangunan Infrastruktur Harus Tangguh dan Berkelanjutan Hadapi Risiko Bencana0
- Kolaborasi HIPPI DKI dan BPJPH Perkuat Ekosistem Produk Halal Nasional0
- Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus, Susun Proposal Bisnis Untuk Pengajuan Modal ke Himbara0
- Indonesia Lumbung Pangan Dunia: Bukan Hanya Beras, Bahan Pokok Lainnya Juga Sudah Tercukupi0
- Menteri Kehutanan Bahas Konservasi Badak dan Ekowisata dengan Edge Group dan Dr Niall McCann0
Diketahui, Kampung Patani merupakan program yang
digagas Patani untuk menciptakan lingkungan yang mendukung petani, nelayan, dan
pelaku UMKM. Program ini juga selaras dengan visi besar pemerintahan Presiden
Prabowo Subianto yang berfokus pada perwujudan swasembada pangan.
Program Kampung Patani juga diharapkan mampu mendorong
ekonomi masyarakat, dan memberdayakan petani, nelayan, serta UMKM. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui
pembangunan dan pengembangan pertanian dan masyarakat, baik di tingkat desa
hingga kota.
Kanwil Patani Sumut saat kunjungan kerja ke Langkat, meninjau pengrajin batok kelapa Sendang Rejo. Lokasi ini juga diresmikan sebagai Kampung Patani.
“Mengakselerasi pembentukan Kampung Patani lewat Kanwil-Kanwil
sebagai upaya nyata Patani untuk memperluas dan memperkuat program Kampung
Patani secara masif dan terstruktur di seluruh Indonesia. Upaya ini dilakukan dengan
cara bekerja sama dan dukungan penuh dari para pihak terkait (stakeholders),”
kata Ketua Umum Patani, Sarjan Tahir, Jumat (3/10/2025).
Menurut Sarjan, program Kampung
Patani yang juga mengusung semangat sustainable agriculture, gencar
mengampanyekan isu-isu perubahan iklim berikut turunannya, dengan menghadirkan konsep
pertanian terpadu dan ramah lingkungan serta aktif menanam pohon di sejumlah
lahan kritis di Tanah Air.
“Kanwil Patani Sumut kita
jadikan percontohan karena akselarasinya sangat cepat, bahkan sudah berhasil
membentuk puluhan Kampung Patani di Provinsi Sumut. Kanwil Patani Sumut juga
tengah mempersiapkan kegiatan Rakor Pandutani wilayah Sumatera," ujar
Sarjan.
Selain di Provinsi Sumut,
Kampung Patani juga sudah tersebar hingga pelosok negeri yang diinisiasi baik
perorangan maupun kelompok. Adapun Pusat Pengendali Nasional (PPN) atau
Pentagon Kampung Patani berada di Desa Cimande, Bogor, Jawa Barat, dengan Panglima
Kampung Patani Marsekal Muda (purn) TNI Gutomo. Pada 2020, tempat ini
diresmikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kini Menteri Koordinator
Infrastruktur dan Kewilayahan.
Pengurus Pandutani Indonesia (Patani) berpose di depan plakat PPN Kampung
Patani yang ditandatangani tokoh muda Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang
sekarang Menteri Koordinator Infrastruktur dan Kewilayah sekaligus Ketua Umum
Partai Demokrat.
“PPN Kampung Patani di Desa
Cimande berfungsi untuk menghimpun data dan informasi sebagai bahan evaluasi
atas kinerja Kampung Patani di seluruh Indonesia. Konsep Kampung Patani ini
menjadi luar biasa dan riil karena dilakukan bersama-sama. Membangun semangat,
berkolaborasi, sesuai dengan kemampuan dan kearifan lokal masing-masing
daerah,” papar Sarjan.
Tentang Kampung Patani
Secara spesifik, Kampung Patani adalah konsep membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan) secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan/sustainable) dan memberi nilai tambah, yang mampu menyejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut.
Plakat PPN Kampung Patani yang ditandatangani tokoh muda Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY) yang sekarang Menteri Koordinator Infrastruktur dan Kewilayah
sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat.
“Suatu kawasan pedesaaan,
pesisir, bahkan perkotaan dapat diusulkan menjadi Kampung Patani, dan tentunya
ada sejumlah kriteria, salah satunya jika suatu kawasan itu memiliki kelompok
petani/peternak/nelayan dan/atau koperasi, dan UMKM yang melakukan usaha
budidaya/usaha tani tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan,
perikanan dan kelautan, perhutanan sosial serta usaha pengolahan dan
pemasarannya,” imbuh Panglima Kampung Patani Marsda (purn) TNI Gutomo.
Sekjen Pandutani Indonesia Andi
Yazi menambahkan, banyak manfaat yang diperoleh pelaku usaha dalam kawasan
Kampung Patani, di antaranya bisa meningkatkan produktivitas, dan tersedianya
saprodi, pemasaran serta pembiayaan usaha yang difasilitasi oleh Patani melalui
Koperasi Indokopat (Induk Koperasi Pandutani). Petani, nelayan, koperasi dan
UMKM dalam kawasan Kampung Patani juga diberi pelatihan sesuai kebutuhan serta
terciptanya kawasan usaha agribisnis yang berkelanjutan (ramah lingkungan).
Pada aspek ekonomi, Kampung
Patani ini nantinya menjadi sumber kesejahteraan dan mampu mengatasi
kesenjangan ekonomi. Juga sebagai sumber pangan masyarakat sekaligus sumber
pendapatan negara. "Adapun aspek sosialnya, tumbuhnya masyarakat yang
mandiri dan berkarakter, berkembangnya budaya hidup yang peduli lingkungan
(green economy). Aspek lainnya, penggalangan komunitas petani, nelayan, UMKM
lebih mudah terjangkau oleh giat Kampung Patani," pungkas Andi Yazi.
Sementara itu, Kepala Kanwil
Patani Sumut, H Rahmad P Hasibuan menargetkan terbentuknya 500 titik kampung di
Sumatera Utara pada tahun 2025. Fokus utamanya ialah memperkuat ketahanan
pangan, mendukung kemandirian pelaku UMKM, sekaligus mengangkat kesejahteraan
masyarakat melalui distribusi bahan baku yang lebih terjangkau.
Kanwil Patani Sumut meninjau
usaha rakyat di Langkat, Dorong Kesejahteraan Petani dan Pengrajin.
“Kampung Patani hadir bukan
hanya seremonial, tapi sebagai solusi. Kami siap mendukung penyediaan bahan
baku kedelai dengan harga yang lebih stabil dan terjangkau. Harapannya,
kualitas produksi meningkat dan pengrajin bisa lebih sejahtera,” ungkap Rahmad
saat meresmikan Kampung Patani di Sidodadi dan kunjungan ke Desa Pasar VI
Kualanamu, guna meninjau usaha budidaya ikan air tawar di Kolam Pancing Leembad
Perta Jaya milik Dedi Kurniawan.
Merawat Spirit Kebersamaan, Memberikan yang Terbaik untuk Bangsa dan Negara
Di usianya ke-17 tahun, banyak capaian dan program yang sudah dilakukan Pandutani
Indonesia. Selain setia mendampingi para petani, nelayan dan pelaku UMKM,
Pandutani juga intens membangun sinergisitas dan turut memberikan kontribusi
positif dalam giat-giat dan program yang digulirkan pemerintah. Pandutani bahkan
telah melakukan MoU dengan Kementerian Transmigrasi terkait Program
Transformasi Transmigrasi.
Pandutani juga turut menyokong
program kemandirian pangan yang digaungkan pemerintah, terutama program Makan
Bergizi Gratis (MBG) dengan memobilisasi para pelaku usaha di bidang pertanian,
terutama petani, nelayan dan UMKM dalam hal penyediaan bahan baku untuk program
MBG. Bahkan, Pandutani bersama pihak-pihak terkait membangun sejumlah dapur
umum di sejumlah daerah.
Karena agresivitas gerakannya,
tak heran jika Ketua Umum Pandutani Sarjan Tahir didapuk menjadi anggota Dewan
Pakar Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), yang Ketua Dewan Pembinanya langsung
Presiden Prabowo Subianto. "Sinergisitas dengan pemerintah dan pihak-pihak
terkait lainnya ini penting dilakukan agar petani, nelayan dan pelaku UMKM bisa
mendapatkan akses," tutur Sarjan saat peringatan HUT ke-17 tahun Patani,
pada 17 Agustus 2025.
Sarjan mengungkapkan, untuk
mendukung sinergitas dan giat-giat tersebut, Pandutani sudah membuat market
place pataniku.com dan media online porosbumi.com. Pandutani
juga sudah melakukan MoU dengan PT. Jakarta Sereal untuk pengadaan kedelai, dan
MoU dengan JNE terkait pengadaan sarana transportasi untuk mengangkut
produk-produk pertanian.
Khusus terkait pengembangan
organisasi, Pandutani terus melakukan konsolidasi dengan membentuk Kantor
Wilayah (Kanwil) di tingkat Provinsi dan Kantor Cabang (Kacab) di tingkat
Kabupaten/Kota. Untuk Kanwil saat ini sudah terbentuk di Provinsi Aceh, Sumatera
Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bangka Belitung,
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sulut, Gorontalo,
Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Maluku Utara."Target
sampai akhir tahun harus sudah terbentuk 38 Kanwil," pungkas Sarjan. (hendri
irawan)
