- MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
- Aktivis Ragu Soal Komitmen Pengakuan Hutan Adat 1,4 Juta Ha
- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
RUU Pertembakauan Harus Jadi Solusi bagi Petani hingga Perusahaan

Jakarta-Undang-Undang (UU) Pertembakauan nantinya diharapkan tidak hanya melindungi produsen rokok skala besar, tetapi juga menyentuh hingga ke petani tembakau. Saat ini draft RUU tersebut masih dalam pembahasan di DPR RI.
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengatakan, selama ini sektor industri hasil tembakau (IHT) menyumbang penerimaan yang besar bagi negara. Dari sektor ini, ratusan triliun rupiah masuk ke kas negara setiap tahunnya.
"RUU itu nantinya akan menjadi solusi. Petani, buruh, pabrikan, negara akan hidup," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Baca Lainnya :
- Nilai tukar petani turun 0,58 persen pada Februari0
- Fungsi Koperasi Unit Desa Harus Memberikan Keuntungan Bagi Petani0
- Kementan Tegaskan Tidak ada Pencabutan Subsidi Pupuk0
- TPID Kesulitan Kendalikan Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah0
- Kepala Desa Pelimbing Keluhkan Perimbangan Dana Desa ke Anggota DPR RI0
Menurut dia, pembahasan dalam RUU ini harus menyentuh dan memperhatikan para petani tembakau. Petani tembakau juga harus mendapatkan perlindungan sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Inilah yang kita perjuangkan, bahwa petani tembakau harus mendapat perlindungan. Kita menentang Indonesia meratifikasi perjanjian internasional itu sebelum ada UU yang melindungi petani," kata dia.
Selain itu Misbakhun menyatakan , jika sektor pertembakauan di Indonesia harus mengikuti perjanjian asing, salah satunya Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), maka petani tembakau akan tersisih. Dan pada akhirnya, petani tembakau akan beralih jadi petani tomat, petani cabai dan lainnya.
"Kita ingin di aturan UU Pertembakauan, semua produk rokok harus menggunakan produk Indonesia. Jangan sampai tembakau petani tak terserap," tandas dia.
Sumber:liputan6.com
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

