BRIN Ungkap Proyeksi Angin Ekstrem di Jawa Timur, Tertinggi di Indonesia

By PorosBumi 18 Mei 2025, 05:30:35 WIB Sains
BRIN Ungkap Proyeksi Angin Ekstrem di Jawa Timur, Tertinggi di Indonesia

BANDUNG – Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global, pemahaman mengenai dinamika cuaca ekstrem di wilayah tropis seperti Indonesia menjadi semakin penting. Salah satu fenomena yang perlu diwaspadai adalah angin ekstrem, yang berpotensi menimbulkan kerusakan signifikan terhadap infrastruktur, sektor energi, pertanian, bahkan keselamatan masyarakat.

Guna menjawab tantangan tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kajian proyeksi angin ekstrem menggunakan model iklim resolusi tinggi dari Max Planck Institute (MPI-HR). Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA-BRIN), Suaydhi menjelaskan bahwa studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren, sebaran spasial, serta faktor-faktor pemicu angin ekstrem di masa depan,

Studi ini untuk juga untuk mendukung perencanaan pembangunan nasional yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim. Suaydhi mengungkapkan bahwa peristiwa angin ekstrem menimbulkan risiko besar terhadap berbagai aspek kehidupan seperti infrastruktur, pertanian, hingga keselamatan manusia.

Baca Lainnya :

“Angin ekstrem khususnya di wilayah tropis seperti Indonesia menimbulkan risiko besar terhadap infrastruktur, pertanian, hingga keselamatan manusia,” ungkapnya pada webinar PRIMA bertajuk Climate Frontiers in Indonesia: Insights from Land, Sea and Sky yang diselenggarakan 29–30 April 2025 di Bandung.

Dalam penjelasan lebih lanjut, Suaydhi menyebut Jawa Timur termasuk wilayah yang sangat rentan terhadap bencana iklim. Namun, studi mengenai pola perubahan angin ekstrem di wilayah ini masih terbatas. Sehingga dirinya menegaskan penelitian yang dilakukan bersama tim ini hadir untuk menjawab kekosongan tersebut.

Suaydhi merinci bahwa studi yang dilakukannya ini menggunakan data angin historis dari tahun 1981 hingga 2014, serta proyeksi hingga 2060, dengan pendekatan skenario iklim SSP2 dan SSP5. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa wilayah Jawa Timur akan mengalami peningkatan kecepatan angin tertinggi dibanding wilayah lain.

Perubahan ini diperkirakan paling signifikan pada musim hujan (Desember–Februari), dengan peningkatan hingga 1,2 m/s. Sebaliknya, pada musim kemarau (Juni–Agustus), kecepatan angin justru diprediksi menurun. “Dari sisi variabilitas harian, Jawa Timur juga menunjukkan fluktuasi tertinggi. Artinya, pola angin di wilayah ini akan semakin tidak stabil dan berubah-ubah dari hari ke hari,” jelasnya.

Tak hanya itu, persentil ke-95 dari data kecepatan angin menunjukkan bahwa 5% angin tercepat di Indonesia tercatat di Jawa Timur, dan nilainya diperkirakan akan meningkat di masa depan. Ini menunjukkan bahwa potensi kejadian angin sangat kencang di wilayah ini akan semakin sering terjadi.

Penelitian ini, juga menelaah faktor-faktor pemicu angin ekstrem, termasuk pengaruh suhu permukaan dan perubahan tinggi geopotensial. Suaydhi beserta tim berharap, hasil riset ini menjadi masukan penting bagi para pihak terkait.

“Diharapkan riset ini menjadi masukan penting bagi para pengambil kebijakan dan perencana pembangunan dalam merancang infrastruktur yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim,” pungkasnya. (mg, acs/ed: kg, aps)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment